[Interview] Maliq and D Essentials: Bukan Cuma di Depan Layar

Penulis: Yunita Rachmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

[Interview] Maliq and D Essentials: Bukan Cuma di Depan Layar
Maliq and D Essentials

KapanLagi.com - Band yang satu ini membuktikan bahwa untuk sukses di industri musik Indonesia tidak harus selalu berada di jalur mainstream. Maliq and D Essentials telah berkarya sejak tahun 2002. Mengawali karirnya lewat single 'Terdiam' yang sangat sukses di pasaran, Maliq and D Essentialsyang telah menghasilkan 6 album tidak hanya fokus untuk membesarkan namanya sendiri.

Lewat label dan artis management yang dibangun oleh para personil Maliq and D Essentials, yaitu Organic records dan The One Management, Angga dkk juga mengajak beberapa band lain yang tidak berada di jalur mainstream untuk ikut bergabung di bawah 'asuhan' para personil band yang memanggil fansnya dengan sebutan D Essentialsini.

Tahun ini Organic records mempersembahkan album kompilasi yang berjudul 'Radio Killed The Tv Star'. Maliq and D Essentials juga ikut menyumbangkan salah satu karyanya yang berjudul Berlari dan Tenggelam." Ditemui dalam sebuah interview eksklusif dengan tim Kapanlagi.com®, Maliq and D Essentialsberbicara tentang bisnis mereka saat ini dan rencana mereka ke depannya. Mau tahu? Check it out!

INDEX:

1. BERLARI DAN TENGGELAM
2. LABEL SENDIRI
3. BEST SONG EVER
4. WELCOME ILMAN
5. 10 TAHUN MALIQ AND D ESSENTIALS
6. KALAU GA LAKU LAGI....
7. WHAT NEXT?
8. LALE: MARCH OR MALIQ?

 

(kpl/bin/boo)

1. BERLARI DAN TENGGELAM

  • Maliq and D Essentials baru saja mengeluarkan single terbaru yang berjudul 'Berlari dan tenggelam'. Lirik dari lagu ini berbeda dengan lagu kalian yang lain. Sebetulnya apa cerita di balik lagu ini dan siapa yang menciptakannya?


Angga: Yang menciptakan lagu ini Widi.

Widi: Jadi sebetulnya enggak bermaksud untuk menggunakan bahasa yang rumit juga, tapi lagu ini bercerita tentang hmm begini, let's say ada dua orang, si a dan si b. Mereka tadinya enggak bermaksud untuk berpacaran atau bahkan memiliki hubungan, tapi entah kenapa terciptalah sebuah connection di mana mereka enggak bisa lari atau deny connection antara mereka. Itulah cerita di balik lagu berlari dan tenggelam.

  • Maliq and D Essentials sendiri 2 kali membuat album re-package. Kenapa enggak meluncurkan EP saja? Bisa dijabarkan alasannya?


Angga: Repackage itu kita buat album pertama dan album kedua. Di mana pada saat itu emang lagi trend juga. Sebenarnya kita melakukan itu untuk memperpanjang jangka waktu albumnya sendiri. Kita kan biasanya bikin banyak lagu, ya 12. Kita pengen bisa masuk ke single ke-4 atau ke-5. Supaya orang tertarik lagi sama albumnya, kita buatlah repackage. Setelah dua album, kita lalu merilis mini album lah ya, karena cuma 7 lagu, tapi treatment kita tetap seperti kita meluncurkan album sih. Mulai dari album 'Mata, Hati, Telinga' terus 'The Beginning Of A Beautiful Life' kita udah enggak memasukkan terlalu banyak track lagi.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. LABEL SENDIRI

  • Kalian juga memulai The One Management dan Organic Records dari awal. Kenapa kalian came up dengan ide ini? Apakah ada ketidaknyamanan yang signifikan terkait dengan label sebelumnya?


Angga: Latar belakang kita mendirikan The One Management sebetulnya untuk mengakomodir band-band yang enggak bisa masuk ke major label, kayak kita dulu. Jadi setelah kita masuk major label kita lihat cara kerjanya, kita jadi mikir sayang juga kalau band-band keren lainnya yang mungkin aliran musiknya kurang friendly di kuping jadi enggak bisa didengar karyanya oleh orang lain. Jadi kita coba membantu mereka untuk bisa rilis. Itu sebenarnya alasan kita.

Kita enggak ada masalah apa-apa sama label juga. Ada beberapa kerjasama yang kita lakukan dengan major label setelah kita membuat The One Management dan Organic Records.

3. BEST SONG EVER

  • Maliq and D Essentials juga sudah menciptakan banyak sekali lagu yang hits di pasaran. Menurut kalian, lagu mana yang paling tepat untuk merepresentasikan band kalian dan mengapa?


Widi: Menari sih ya, karena menari menggambarkan keadaan kita yang enggak konsisten (tertawa). Sebetulnya lewat lagu ini kita ingin memberitahu semua orang bahwa Maliq itu musiknya bebas. Jadi orang boleh menilai jazz atau RnB, ya terserah mereka juga.

Indah: Kalau dilihat dari album sih emang album yang ada lagu Menari itu, yaitu album 'The Beginning Of A Beautiful Life' karena di album itu kita merasa paling alive. Hal apapun yang ingin kita coba di album pertama, kedua, ketiga, enggak kesampean akhirnya kita bikin lagunya, moodnya, di album keempat ini. Menurut gue, 'The Beginning Of A Beautiful Life' itu bisa mewakili perasaan kita yang belum terakomodasi sebelumnya.

Angga: Ya kurang lebih sama sih. Di album 'The Beginning Of A Beautiful Life' ada satu lagu berjudul 'Beautiful Life' yang menceritakan perjalanan Maliq. Dari dulu kita pengen bikin lagu kayak gitu, tapi baru kesampean ya di album ini. Kalo denger liriknya gue jadi mengingat-ingat perjalanan bersama Maliq aja.

4. WELCOME ILMAN

  • Seberapa signifikan perubahan yang tercipta setelah Ilman masuk sebagai keyboardist baru?


Angga: Enggak signifikan sih, biasa aja (tertawa). Signifikan atau enggaknya baru bisa dilihat di album selanjutnya sih karena sekarang dia masih berkutat sama baju, rambut, ya baru di situ-situ aja.

Jawa: Dia belum eksplor sampai ke musik, ya (tertawa).

Angga: Kita sedang proses pembuatan album terbaru nih. Di situ nanti bisa dilihat perubahan apa saja yang tercipta setelah Ilman jadi bagian dari kita. Cuma ya, pasti ada yang berubah karena setiap kita melakukan pergantian personil kita enggak mencari pengganti personil kita yang lama, tapi kita ingin orang baru ini memberikan sesuatu yang baru untuk kita, tapi ya Ilman berhasil sih pertama kali manggung sama kita sekitar 5000 orang neriakin namanya.

5. 10 TAHUN MALIQ AND D ESSENTIALS

  • Maliq ini kan sudah berumur 10 tahun. Sudah puaskah memberikan kontribusi untuk musik Indonesia?


Indah
: Belum, masih jauh banget.

Widi: Baru kepikiran masih banyak yang harus dilakukan beberapa waktu lalu. Di awal tahun kita fokus di ngeband, ya pokoknya jadi anak band banget. Sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan dan enggak cuma yang berhubungan dengan musik aja, karena kita butuh hal lain di luar musik supaya kita juga enggak boring. Mungkin kita juga sedang menggali bidang lain di luar musik agar tidak menghasilkan karya yang begitu-gitu aja.

  • Penampilan Maliq kan selalu enerjik dan atraktif. Setiap live juga selalu ada koreografinya. Nah, siapa sih koreografernya?


Jawa
: Dulu gue, tapi sekarang Lale. Dia lebih bisa dari gue, jadi ya dia aja lah.

Lale: Lihat aja nih sandal gue udah santai banget kayak koreografer (ucap Lale sambil menunjuk sandal yang digunakannya).

6. KALAU GA LAKU LAGI....

Pernah enggak sih takut kalau enggak laku lagi? Kalau sampai hal itu terjadi, apa yang mau kalian lakukan?

Angga: Sering! Masih banyak cicilan soalnya (tertawa).

Indah: Yang jelas kalau Lale ngajar dance kayaknya (tertawa).

Angga: Jujur, kita enggak pernah mikir 10 tahun ke depan. Kita mikirnya besok aja, yang ada ya kita kerjain aja dulu. Planning jangka panjang sih ada, tapi kalau dibeberin ya cupu aja. Yang penting kita bekerja terus menerus dan terus melakukan evaluasi per 3 bulan atau per 6 bulan.

Alhamdulillah sampai tahun ini hasil evaluasinya masih bagus. Ada aja yang dikerjain. Jadi kalau mau berkarya dalam jangka waktu yang panjang, cicil aja rumah 10 tahun. Nah, kita akan main musik terus 10 tahun (tertawa).

Indah: Betul tuh, jadinya termotivasi.

7. WHAT NEXT?

  • What's next for Maliq?


Widi: Sejauh ini semakin absurd sih. Mungkin dalam setahun ke depan kita juga ingin meng-expand Organic Records. Masih penasaran sama pekerjaan di belakang layar. Jadi kayanya beberapa bulan ke depan kita masih akan bekerja di belakang layar. Baik itu sebagai coffee shop owner, producer, ya apapun itulah. Kalau untuk Maliq-nya sendiri kita fokus aja bikin lagu yang bagus. Untuk next album dari minggu lalu sampai hari ini masih di situ-situ aja. Ya tunggu aja lah (tertawa).

8. LALE: MARCH OR MALIQ?

  • Buat Lale, masih main sama March kan ya? Nah kamu lebih enjoy main sama siapa sih? Maliq atau March? Karena kan genrenya beda banget.


Lale: Aku masih jalan sama March juga dan emang aku suka dua-duanya karena emang berbeda juga. Main musik sama Maliq juga nyambung, main metal sama March juga nyambung, tapi dua-duanya punya kesamaan sih, dua-duanya gua headbang (tertawa).

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/bin/boo)

Rekomendasi
Trending