Diperbarui: Diterbitkan:
Tidak ada yang tidak pernah mendengar nama Lionel Richie. Faktanya, nyaris tidak mungkin tidak pernah mendengar lagu everlasting macam Hello, Truly atau Three Times A Lady. Bila kamu benar-benar belum pernah tahu penyanyi atau lagunya, sebaiknya segera cek ulang musik yang biasa kamu dengar.
Setelah delapan tahun berlalu, Lionel Richie memilih Indonesia sebagai negara pertama Asia Tenggara yang akan dikunjunginya dalam rangkaian tur All Night Long - All The Hits. Saya sudah di JCC Plenary Hall, Senayan, sejak pukul lima sore, mengamati mobil-mobil mewah dan orang-orang berpakaian rapi mengalir perlahan memenuhi venue.
Advertisement
Jam delapan lewat 20 menit, akhirnya lampu panggung dinyalakan. Lionel Richie berdiri di tengah, ditemani kawan-kawan bandnya. Sepotong bagian dari Hello membuat seisi venue bersorak, "Hello, is it me you looking for?" tanya Lionel.
Selama 1,5 jam, Lionel menunjukkan mengapa dia layak menjadi legenda. Bukan saja kiprahnya bersama The Commodores, namun pengalaman berpuluh tahun jelas mematangkan kemampuan berinteraksi, menghibur, bahkan 'merayu' audiens. Show berjalan rapat, sangat menyenangkan, benar-benar fokus kepada Lionel sebagai bintang. Kalau sampai kamu berkedip atau mengobrol dengan kawanmu, kamu akan kehilangan momen.
Saya agak kebingungan ketika Lionel menyanyikan lagu Easy. Benar-benar lupa, bahwa kenyataannya, Easy sebenarnya milik The Commodores. Hanya saja, saya yang besar di era 90an, lebih mengenalnya sebagai lagu Faith No More. Seru sekali waktu lagu ini dibawakan, karena di luar dugaan, Lionel menyanyikannya dengan gaya reggae sembari berdansa.
Begitu banyak gimmick cerdas dan tak terduga, yang membuat konser All Night Long - All The Hits terasa lebih menyenangkan daripada beberapa konser internasional belakangan ini. Duduk di balik grand piano-nya, Lionel berkata, "Semua orang pasti pernah mengalami fase yang akan kuceritakan. Kau jatuh cinta, tergila-gila, hampir tak waras pada wanita ini. Kau lari ke rumah, kau mengambil CD, kau ambil kasetmu, dan kau memutar lagu Lionel Richie!" seraya memainkan superhit Still.
Hanya sepotong saja, karena sebelum semua orang berkesempatan menyelesaikan Still, Lionel melanjutkan, "Tetapi apa yang lebih perih daripada cinta? Ketika kau melihatnya bersama orang lain!" Penonton pun bersorak kecewa, seolah ikut merasakan perasaan serupa. "Melihatnya memilih orang lain daripada kamu! Kau lari ke rumah, kau ambil CD, kau ambil kasetmu, dan kau memutar lagu... Lionel Richie!"
Kali ini, audiens turut meneriakkan nama Lionel. Oh No, lagu lama dari era The Commodores melantun. Penonton bersorak, Lionel melanjutkan, "Tetapi tak apa. Karena kamu akan kembali jatuh cinta, karena begitulah hidup. Saat itulah, kamu akan lari ke rumah, kau ambil CD, kau ambil kaset, dan kau putar lagu Lionel Richie!" seraya memainkan Stuck On You.
Pesta nostalgia ini diteruskan dengan berbagai megahit lain, membuat para penonton di kelas Gold kebingungan sebaiknya mereka berdiri atau duduk saja. Rupanya, Lionel sempat pula merasa terganggu dengan acungan ratusan gadget canggih ke atas, yang mencoba mengambil foto atau merekam.
"Woooahh, woaah, Lionel Richie diserang di Jakarta!" seru Lionel kepada kerumunan audiens di depannya, yang memang semua mengarahkan ponsel padanya. "Ini harus diberitakan di CNN! Siapapun, beritahu keamanan! Pihak keamanan, aku membutuhkanmu! Lionel Richie diserang 700 iPhone di Jakarta!"
"Dan sejumlah Android," imbuhnya kemudian, menegaskan sindiran halusnya, disambut tawa audiens.
Sebelum konser, sebuah rumor beredar, menyebutkan Lionel akan menggandeng seorang penyanyi wanita untuk berduet di lagu Endless Love. Di konser, misteri itu terkuak. Tidak main-main, Lionel membawa Diana Ross! Dalam jumlah banyak.
"Ada begitu banyak Diana Ross! Jakarta punya banyak sekali Diana Ross!" teriak Lionel seusai Endless Love yang dibawakannya berduet dengan audiens. Iya, penonton mendapatkan jatah lirik Diana Ross, yang langsung disambut gembira dan bangga.
Di satu kesempatan, Lionel menuturkan memori, ayahnya sangat mencintai sang ibu. Cinta itu begitu berkesan bagi Lionel, sehingga dia menulis lagu Three Times A Lady. Hello kembali dilantunkan, dan semua orang sungguh bersukacita saat All Night Long diputuskan menjadi puncak setlist.
Apalah arti konser tanpa encore. Ganti kostum dengan jas warna putih, Lionel menutup konser dengan kalimat indah, "Terima kasih sudah mengizinkan kami menjadi bagian dari rumah dan kehidupanmu."
We Are The World, lagu yang ditulis Lionel Richie bersama Michael Jackson dan dipopulerkan oleh Sang Raja Pop, sebagai satu-satunya encore, berhasil meninggalkan kebersamaan yang sangat berkesan. Kelompok-kelompok kecil saling berangkulan dan bersama-sama bernyanyi, "We are the world, we are the children." sebelum malam panjang itu berakhir.
(kpl/rea/zal)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rea/zal)
Advertisement