Record Store Day Stimulus Musisi Malang Bergeliat Lagi

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

Record Store Day Stimulus Musisi Malang Bergeliat Lagi

KapanLagi.com - Oleh: Fajar Adhityo

Di tengah terjangan digitalisasi membuat para musisi pesimis untuk merilis karyanya dalam bentuk fisik. Toko musik pun gulung tikar bahkan perusahaan rekaman pun dibuat merugi karena tak mampu menutupi biaya produksi.

Namun kecintaan akan rilisan fisik belumlah pudar. Semangat dari para pelaku-pelaku yang akhirnya menggelar acara Record Store Day yang dilandasi akan kecintaan terhadap rilisan fisik seperti vinyl, kaset dan CD. Tanpa komando seakan mengamini, acara ini pun digelar secara serentak di seluruh dunia termasuk Indonesia yang diselenggarakan di beberapa kota termasuk Malang.

Perayaan yang digelar setiap Sabtu pada pekan ketiga di bulan April ini merupakan kedua kalinya di kota Malang. Bukan hanya sekedar perayaan para fetish atau vinyl junkie saja, namun sukses merangsang para musisi mengeluarkan album fisik dan unjuk gigi label indipenden Malang.

Skeptis akan label dan rilisan fisik telah diusir dari para pelaku skena yang membuktikan bahwa rilisan fisik belum mati. Acara yang digelar pada 19 April kemarin di Museum Musik Indonesia ini berhasil medatangkan beberapa label indie seperti Rock N Terror Recs, Hell is Other Recs, Tarung Recs, MatixKutu Recs, Insect Recs, Paimo Distribution dan lainnya yang memamerkan rilisan mereka.

Foto: @MRSDFoto: @MRSD

Foto: @MRSDFoto: @MRSD

Sepak terjang label ini kembali mengulang kejayaan Malang pada tahun 90 hingga pertengahan 2000-an di mana banyak sekali album-album esensial yang bermunculan. Kecintaan terhadap scene dan kegilaan akan rilisan fisik yang membuat mereka menjalankan sebuah proyek non profit dan berani untuk merilis dan mendistribusikan rekaman dari band kota Malang.

Geliat rilis merilis ini masih belum cukup, band yang tak memiliki label pun menyisihkan duitnya untuk merilis albumnya sendiri. Terlihat beberapa band Malang yang merilis secara pribadi seperti Nadi, Brigade 07 dan banyak lagi memamerkan albumnya. Rasa kepedulian dan mungkin nostalgia terhadap rilisan fisiklah yang membuat mereka rela untuk mewujudkannya.

Foto: @MRSDFoto: @MRSD

Selain jual beli rilisan fisik, Record Store Day di Malang juga menampilkan sebuah film dokumenter singkat bertajuk REKAM! RILIS! PUTAR! garapan dari tim MRSD. Banyak inspirasi dari film, sebuah pemetaan sederhana sekaligus merekam jejak dari apa yang tersisa saat ini.

Foto: @MRSDFoto: @MRSD

Meski digelar secara tahunan, Record Store Day terbukti ampuh dalam merangsang skena musik Malang dan layak untuk diapresiasi daripada meminta link donwload atau bluetooth lagunya. Berharap euforia ini akan terus berkembang subur dengan aktifnya band dan label dalam merilis format fisik.

Masih terngiang di kepala cuplikan dari film tersebut yang mengatakan "Rilisan fisik belum mati, semua orang butuh musik." Rasanya menjadi quote yang menohok semua orang untuk mendokumentasikan karyanya.

Happy Record Store Day! Long live audio plastic!!

 

 

 

 

 

 

(kpl/faj)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending