Diperbarui: Diterbitkan:
Sepak terjang label ini kembali mengulang kejayaan Malang pada tahun 90 hingga pertengahan 2000-an di mana banyak sekali album-album esensial yang bermunculan. Kecintaan terhadap scene dan kegilaan akan rilisan fisik yang membuat mereka menjalankan sebuah proyek non profit dan berani untuk merilis dan mendistribusikan rekaman dari band kota Malang.
Geliat rilis merilis ini masih belum cukup, band yang tak memiliki label pun menyisihkan duitnya untuk merilis albumnya sendiri. Terlihat beberapa band Malang yang merilis secara pribadi seperti Nadi, Brigade 07 dan banyak lagi memamerkan albumnya. Rasa kepedulian dan mungkin nostalgia terhadap rilisan fisiklah yang membuat mereka rela untuk mewujudkannya.
Selain jual beli rilisan fisik, Record Store Day di Malang juga menampilkan sebuah film dokumenter singkat bertajuk REKAM! RILIS! PUTAR! garapan dari tim MRSD. Banyak inspirasi dari film, sebuah pemetaan sederhana sekaligus merekam jejak dari apa yang tersisa saat ini.
Advertisement
Meski digelar secara tahunan, Record Store Day terbukti ampuh dalam merangsang skena musik Malang dan layak untuk diapresiasi daripada meminta link donwload atau bluetooth lagunya. Berharap euforia ini akan terus berkembang subur dengan aktifnya band dan label dalam merilis format fisik.
Masih terngiang di kepala cuplikan dari film tersebut yang mengatakan "Rilisan fisik belum mati, semua orang butuh musik." Rasanya menjadi quote yang menohok semua orang untuk mendokumentasikan karyanya.
Happy Record Store Day! Long live audio plastic!!
(kpl/faj)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/faj)
Advertisement