Record Store Day, Perayaan Rilisan Fisik di Tengah Era Digital

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

Record Store Day, Perayaan Rilisan Fisik di Tengah Era Digital

KapanLagi.com - Oleh: Fajar Adhityo

 

Rilisan fisik belum mati!! Kata tersebut akan terasa pas jika kita ucapkan sekarang. Di tengah gencarnya era teknologi yang semakin maju yang memudahkan para musisi menjual album ataupun single secara digital, para musisi ternyata masih mempercayai bentuk fisik seperti CD atau vinyl. Bagi mereka ada kepuasan tersendiri ketika memegang rilisan fisik.

Setiap tahunnya di Sabtu ketiga bulan April selalu diperingati sebagai Record Store Day seluruh dunia. Peringatan ini terbentuk atas inisiasi dari seorang karyawan toko rekaman di Amerika, Chris Brown dan ditujukan bagi para pecinta musik untuk merayakan seni dari musik. Perayaan ini sendiri pertama kali digelar pada tahun 2007 yang dihadiri oleh seluruh toko rekaman independen, penikmat musik, musisi serta kolektor yang berkumpul untuk mendengarkan rilisan, bertukar informasi dan lainnya.

Makna dari perayaan ini sendiri sangat dalam. Ini menandakan bahwa konsistensi rekaman fisik yang saat ini meredup ternyata masih bersinar. Bahkan sejak perayaan ini dimulai, para musisi pun selalu berlomba merilis single, EP atau album secara khusus dengan jumlah terbatas dan desain kover yang istimewa yang nantinya akan menjadi buruan para kolektor. Bisa dikatakan apresiasi paling nyata dari pemusik ini adalah para kolektor yang rela memburu untuk mendapatkan rekamannya serta merawatnya.

Di tahun 2012 ini tercatat 100 lebih band ataupun musisi yang masih eksis ataupun sudah bubar seperti ABBA, Arctic Monkeys, Joey Ramone, Mastodon, Michael Buble, Coldplay, Metallica, Katy Perry dan masih banyak lagi merilis EP maupun single bertepatan dengan Record Store Day ini. Mereka turut merayakan hari ini seperti hari kebangkitan bagi rilisan musik.

Bahkan di Inggris, menyambut perayaan Record Store Day 2012 ini tercatat lebih dari 250 rekaman edisi terbatas dijual di lebih dari 200 toko rekaman independen seluruh Inggris. Para musisi Inggris pun tak ingin ketinggalan momentum ini dan telah menyiapkan materi khususnya.

Lantas bagaimana dengan di Indonesia? Records Store Day juga diperingati oleh para penikmat musik yang juga kolektor vinyl dan CD. Komunitas-komunitas kecil di beberapa kota menggelar acara gathering. Sayangnya dari kalangan musisi tak banyak yang memperingatinya dengan mengeluarkan rilisan spesial, hanya beberapa band di kalangan indie saja.

Bahkan keberadaan toko musik di Indonesia saat ini sudah mulai jarang dan tak sedikit sudah menggulung tikar karena sepinya para peminat rilisan fisik yang beralih ke format digital. Terlebih para musisi juga senang merilis dalam bentuk RBT ataupun format digital lainnya dibandingkan secara fisik.

Namun tak sedikit musisi yang masih setia merilis dalam bentuk fisik. Dan bisa jadi dengan perayaan yang dilakukan oleh para kolektor-kolektor di Indonesia ini akan merangsang para musisi untuk mengeluarkan rilisan fisik.

Happy Record Store Day buat para musisi dan pencinta musik seluruh dunia, putar album koleksi kalian dengan bangga!

(kpl/faj)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending