Diperbarui: Diterbitkan:
Noise bisa dikatakan sebuah genre musik yang cukup unik. Genre ini tidak menggunakan irama, ketukan, harmoni, dan melodi seperti kebanyakan genre musik lainnya. Mereka menghancurkan semuanya. Nosie bagiku seperti kebisingan yang ekspresif. Kalian bisa bayangkan? Jika tidak, aku beri sedikit gambaran. Bayangkan sebuah gig's hardcore punk dengan sound yang lebih keras dan lebih destruktif, itulah noise.
KALIMAYAT seingatku adalah grup noise pertama yang aku dengarkan sekitar 5 tahun yang lalu, saat media sosial Myspace masih banyak digemari. Aku sendiri gak sengaja ketika menemukan halaman profil Myspace KALIMAYAT. Band yang aneh, berisik, bising, dan dengan nama yang mengerikan pikirku.
Advertisement
Luigi Russolo, komposer futurist dari Italia ini diklaim sebagai orang pertama yang memainkan noise. Dengan singlenya berjudul Veglio di una città, yang dirilis pada tahun 1913. Lagu tersebut tercatat menjadi lagu noise pertama.
Di era post modern saat ini genre noise telah mengalami perubahan menjadi lebih ekstrim, karena perkembangan musik juga semakin kompleks. Jepang bisa dikatakan sebagai Mekahnya genre noise. Banyak band-band noise terkenal dari Jepang, dan dengan eksperimen mereka yang gila-gilaan.
HANATARASH adalah salah satu band noise Jepang yang cukup dikenal pada pertengahan 80an. Aksi mereka saat tampil memang sangat gila. Pernah pada suatu show mereka membawa buldozer, dan rongsokan besi untuk menciptakan kebisingan. Pada acara lainnya, mereka dihentikan karena salah seorang personilnya hampir melemparkan molotov.
Mereka yang mengklaim dirinya seorang noise atau pemerhati noise pasti tidak asing dengan musisi dari Jepang ini. MERZBOW adalah nama samaran dari Masami Akita yang telah membuat kebisingan selama hampir 30 tahun, dan dinyatakan sebagai musisi noise paling konsisten dan berpengaruh di dunia.
MERZBOW telah merilis sekitar 250 album studio, memiliki puluhan EP, serta kolaborasi, dan album live. Dia tidak seperti musisi noise kebanyakan, MERZBOW bisa menjadi fleksible. Tidak hanya seputar pada kebisingan, namun dia juga bisa memainkan dengan tempo lambat, musik ambient, dan mudah didengarkan.
Genre noise tidak memiliki batasan tertentu, karena sifatnya yang random dan ekpresionis. Untuk menghasilkan suara, para musisi noise tidak hanya menggunakan alat musik konvensional. Mereka bisa saja membawa gergaji mesin, palu, piring, kaca, atau apapun itu yang intinya dapat menghasilkan suara.
Dalam beberapa tahun kebelakang di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Jogja, Surabaya, Malang juga sudah banyak band-band noise. Dengan pertunjukan kecil yang digelar para penggiat scene noise ini.
Melihat perform band noise itu seperti melihat sebuah pertunjukan seni, dan kadang bisa tak terduga. Aku mengapresiasi noise melalui live perform mereka, tidak sampai membeli rilisannya. Karena percuma juga mengoleksinya jika tak pernah aku dengarkan. Aku sendiri tidak memilih musik noise untuk pengantar tidur, atau saat bekerja. Bagaimana denganmu?
Cek juga video di bawah ini, Justice Yeldham musisi noise dari Australia yang menggunakan kaca untuk menciptakan kebisingan. Hampir kayak pertunjukan kuda lumping, pake beling!
(kpl/ang)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ang)
Advertisement