KapanLagi.com - Berganti-ganti personel dalam usia cukup muda tak membuat
Last Child jadi kehilangan arah.
Virgoun (vokal/gitar),
Dimas (bass/vokal),
Ipank (drum), dan
Mamie (gitar) akhirnya mampu menapakkan diri mereka lebih kuat di industri musik tanah air. Apa sih yang membuat mereka berhasil menempuh segala rintangan?
Lewat wawancara eksklusif bersama Last Child, Virgoun dkk menuturkan isi hati mereka. Kali ini Last Child berbicara mengenai visi dan misi mereka ke depan. Apa saja kekuatan yang diandalkan mereka di album perdana OUR BIGGEST THING EVER.
VISI DAN MISITerus proses kalian dengan berkreasi dengan lagu, sebetulnya idenya dari mana?Virgoun: Lebih dari yang apa dialamin dari hidup ini dan seperti yang kayak gue bilang gue juga kadang-kadang dapat kayak wangsit gitu, biasanya kalau dapat wangsit itu gue sering keliling Jakarta naik motor sampai jam 4 pagi. Kadang-kadang apa yang gue lihat kayak sosial karena memang yang gue dapat selama malam itu, itu ada apa aja, ada yang mangkal, ada yang minta-minta lah, terus gue juga gak harus ke gunung atau ke ke mana. Tapi kadang-kadang kalau di kamar aja juga suka nulis, sebenernya sih gue suka nulis. Cuma gak harus bikin lagu, kadang kadang gue cuma nulis kayak blogging, cuma di kertas, jadi gue suka mengapresiasikan apa yang gue rasakan lewat nulis, kadang kadang tembok. Dulu waktu itu sering diomelin sama nyokap karena gak boleh.
- Jadi bikin liriknya dulu baru aransemennya?
Virgoun: Biasanya kalau bikin lagu gue selalu bikin nada dulu. Cuma kalau gue yang iseng nulis itu pasti memang gak niat bikin lagu. Cuma kadang-kadang idenya memang dari situ, pas gue bikin cerpen, terus akhirnya gue pikir dari situ buat bikin lagu bagus deh. Akhirnya gue bikin juga, ada beberapa yang gue ambil kata-kata dari situ.- Last Child sendiri kekuatan terlihat itu ada di liriknya. Memang dari awal bikin lagu emang pinginnya punya kekuatan di lirik buat didengerin atau gimana?
Virgoun: Mungkin karena lebih ke lirik, karena dulu band-band yang gue denger, mereka tuh kalau nulis lirik dalam, mulai era eranya Dewa 19, Padi, yang bikin kata-katanya nyeleneh, yang sampai jadi trend. Karena proses dari bagian-bagiannya gue denger dari mereka akhirnya kebawa. Cuma kalau untuk sekarang sih gue lebih ke nada yah, karena basicly musik itu kan nada, kalau lirik itu kan karena memang kemasannya. Banyak orang Indonesia yang gak tahu arti tapi orang suka. Sekarang gue lebih mikirin musik gimana caranya yang simple, masuk ke kuping orang, gak perlu tahu artinya. Kalaupun misalkan di lirik itu gue mau ngartin A, tapi kadang-kadang orang nangkepnya B, jadi posisi mereka masing- masing, makanya ke depannya gue lebih ke kualitas dari segi nada yang gue pilih.- Yakin akan berhasil?
Virgoun: Kalau yakin akan berhasil, iya yakin akan berhasil, seperti yang tadi gue bilang risetnya seperti itu, karena orang baru ngerti inti lagunya apa, tapi orang suka musiknya, buktinya sekarang aja kan anak kecil aja udah bisa nyanyi lagu orang dewasa padahal kan dia nggak tau arti lagunya apa.
- Terkait dunia maya, ngelihat banyak yang download lagu kalian secara ilegal, gimana?
Virgoun: Kalau kita sih ngakalinnya lebih ke gue pribadi, kalau gue mau beli CD, jadi gue harus nawarin ke CD ini dengan gue ngejualnya gak cuma CD tapi gue juga ngejual barang, sementara ini kan masih di KFC. Ke depannya kalau memang nanti udah habis kontrak sama KFC, udah kita jual sendiri di-manage sama label, nanti kita akan nawarin sesuatu yang beda, yang packaging-nya beda kalau sekarang masih ditawarin.- Kenapa jualnya sama ayam sekarang?
Virgoun: Karena di 2012 ini lebih gampang nyari toko makanan dibanding nyari toko kaset.- Di tahun 2012 ini mau apa plan-nya?
Virgoun: Kalau promo sih udah, nanti kita udah bikin webnya, ini project dari kita juga, terus juga ke depannya kita akan ajak artis artis lain untuk turut gabung, ini adalah sebuah moment untuk menyelamatin anak-anak muda dari masalah hidupnya jadi kita lebih ke konseling untuk membantu mereka.- Terus ngapain tuh nanti di situ?
Virgoun: Kita workshop mungkin, jadi gak cuma kita misalkan kayak nanti kalau ada band lain kalau mereka lagi show di daerah.- Ada pengalaman gak waktu kalian manggung dan itu paling unik?
Dimas: Waktu itu ada di Cibinong, itu sampai di sana drumnya gak ada terus secara spontan ya udah kita akustikan alhamdulilah penontonnya gak pada protes juga sih.
Last Child Syuting KlipLAST FRIENDS- Komunitas dari Last Child kan cukup besar, awalnya maintance ini gimana sih?
Virgoun: Kita memang yang 24 jam ganti-gantian, kebetulan Dimas memang freak banget dengan dunia gadget dan media social, dari mulai twitter sekarang, kalau dulu di Friendster. Waktu dulu sih kita cuma 15rb – 20rban yah di Facebook. Bisa masuk ke industri, ditarik ke label itu memang dari dunia maya jadi kita bisa cuma promo RBT, itu dari Facebook doang. Sekarang kita bisa tembus sampai 300.000 download. Kalau mau disuruh milih lebih kepingin dulu, lebih bisa yang ngejual dengan kaset, CD kalau sekarang susah, jadi memang sekarang lebih ke dunia internet memang bagus banget untuk promo. Dibilang anugerah iya, sekarang dibilang kutukan sih juga iya sebenarnya.- Di sini kalian promo dengan melibatkan fans, Last Friends?
Virgoun: Karena banyak yang di daerah ini yang gak terlalu sering ada acara musik. Nah kita lihat penjualan album di sana, kita ngadain konser kecil di sana jadi memang ketemu untuk mereka, karena kan di daerah kita gak terlalu metropolis banget.- Selama ini kritikan dari para fans Last Child sendiri apa sih?
Virgoun: Kalau kritikan sih memang kalau yang udah-udah banyak yang gak terima jadi band indie, salah persepsi, taunya kalau di band indie itu kan terkenal independen kan dan band itu kan gak boleh terkenal, mungkin itu makanya kita harus ngasih education ke mereka.- Ada lagu lagu special yang diciptain dengan inspirasi dari mereka?
Virgoun: Lagu udah ada cuma baru baru bikin, baru-baru ini jadi belum sempat recording, dulu kan memang recording terus gue upload di Facebook. Tapi kan sekarang gak segampang itu, harus ada persetujuan dari label, gak sembarang. Cuma sekarang masih ditahan. (kpl/boo)