Diperbarui: Diterbitkan:
(kpl/hen/boo)
Advertisement
Tipe X di Kantor KapanLagi.com
Yos: Konsep dasarnya hampir sama dengan genre musik kita, masih di jalur musik ska. Tapi kita berusaha untuk mengembangkan unsur-unsur musik yang ada, berusaha untuk mencarai yang lebih fresh lagi biar album ini bisa dinikmati gak boring, lebih modern. Tapi basicly masih di jalur musik ska.
Yos: Di setiap album kita, dari album pertama, kedua, ketiga, kita selalu kasih sentuhan baru, kayak kita kasih unsur dangdutnya ada rock, reggae, segala macam. Di album yang baru ini kita coba meng-combine nuansa rocknya lebih kental, ada reggaenya juga, liriknya lebih anak muda.
Ari: Dari lirik, kalau dulu gak ada Facebook sekarang ada, Twitter, chatting, pokoknya bawa-bawa teknologi.
Yos: Pokoknya disesuaikan dengan keadaan yang sekarang lah, supaya kita ga ketinggalan. Dari lirik kita update, dari musik kita coba masukin musik yang sekarang lagi tren.
Tresno: Di album ini sih gak ada, pure kita. Tapi memang kita pengen kembali ke album awal kita. Kalau nge-mix sama musik lain itu tetap, kayak lagu boyband, kita mendalami dikit-dikit musik itu. Eh ternyata ada satu di lagu 'Cinta Jauh' duet sama band ska juga, mereka pendatang baru.
Yos: Ini sebenarnya album paling lama, sebenarnya dari 1 tahun kemarin udah selesai, ada mungkin beberapa lagu yang belum. Tapi kita beberapa waktu kemarin mengalami beberapa proses penggantian label, management dan player kita ada yang cabut, itu mungkin salah satu faktor penyebab kenapa bisa sampai 3 tahun baru rilis. Sebenarnya materi albumnya udah dari 2 tahun kemarin uda siap.
Tresno: Terus dari dukunnya juga bilangnya begitu hahaha...
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Tipe X di Kantor KapanLagi.com
Tresno: Dari awal memang kita ingin menggunakan angka 7, kita sepakat menjadikan angka 7 itu menjadi angka keberuntungan. Yah seolah-olah dikait-kaitkan, soalnya album kemarin itu bener-bener revolusilah buat kita. Kita ganti label, management, sama drum. Mudah-mudahan di album ini memberikan keberuntungan, karena memang album ini sesuai dengan keinginan kita.
Micky: Album yang ke 7, launchingnya nanti tanggal 7 jam 7.
Ari: Nanti pas kita launching kita akan perform, pas di lagu ketujuh kita akan break, akan ada kejutan.
Tresno: Yang pertama boyband, sebenarnya di album ini ada satu lagu yang kita lihat beberapa tahun ini gak ada lagu yang bertemakan ulang tahun. Kita coba bikin dengan versi kita, lagu Happy Birthday. Kita menawarkan sesuatu yang baru. Kita sebenarnya memiliki lagu Indonesia Juara dari beberapa waktu yang lalu, kita pengen khususnya di olahraga bola karena kita suka bola, menjadi juara waktu piala Asia kalau gak salah. Akhirnya sekarang kita keluarin, karena kemarin-kemarin Indonesia lagi gak bagus belum juara. Nah, karena makin gak bagus, kita keluarin aja.
Tresno: Sepuluh lagu.
Advertisement
Tipe X di Kantor KapanLagi.com
Yos: Iya, itu memang masa-masa sulit buat kita, kita juga pernah ngalamin pergantian drummer, karena kita harus cari lagi drummer yang cocok. Tapi dari sekian banyak proses yang paling sulit itu pada masa-masa proses pembuatan album SEVEN ini.
Micky: Yang paling lama itu pergantian label, sempat tarik ulur sama label yang lama.
Yos: Kayaknya kalau kita gak tahan banting udah bubar nih band.
Tresno: Sebenarnya kesimpulannya, tadinya gue pikir setiap band itu hanya akan melewati 2 fase aja, yang pertama pada saat temen-temen gue married, itu fase sulit karena mereka harus membagi waktu dan lain-lainnya buat keluarga. Itu fase pertama yang tersulit yang kita rasakan. Terus mereka punya anak juga fase yang berat juga buat kita karena ada yang harus jadi prioritas. Dan fase yang ketiga ya ini, yang mau ke album, karena pergantian label, management dan drummer berbarengan. Jadi kita mengalami 3 fase terberat selama 17 tahun kita menjalankan band ini.
Tresno: Dulu ada, kalau sekarang masanya uda beda, uda pada tua. Intinya komunikasi.
Tipe X di Kantor KapanLagi.com
Micky: Menurut gue kuncinya adalah offair, selain itu materinya sama, satu lagi sama-sama pengertian aja lah.
Yos: Dengan adanya offair kita bisa tetap ngumpul, dan itu yang terpenting offair. Kalau setengah tahun aja gak ada manggung, uda bubar kali.
Tresno: Dari jaman recording kita mengalami banyak hal, dari mulai rock, Melayu, kita tetap jalan terus. Yang terpenting buat kita tetap berkarya. Di Indonesia itu yang dilihat karyanya bukan bandnya. Kalau lagu lo bagus pasti akan dibeli.
Yos: Dari ska sih paling ke reggae, gue punya bayangan kalau Tipe-X 20 tahun ke depan paling asik main musik reggae yang santai.
Tipe X di Kantor KapanLagi.com
Tresno: Kalau konsep video klip kita memang berusaha menjadi boyband dengan versi kita. Walaupun ada berbagai hal yang menurut kita sesuatu yang ajaib. Karena koreografer kita tentara, bukan yang bener-bener penari. Yah hasilnya gitu, kaku, lentur, aneh gitu. Kita juga gak pengen selincah boyband-boyband yang ada, takutnya mereka tertinggal sama kita. Di luar itu kita pengen kasih tau sama boyband, bahwa kita tidak suka sama mereka tapi kita pengen boyband yang ada di Indonesia bisa seperti boyband-boyband di Korea, yang bisa dikagumi sama negara lain kayak SuJu.
Micky: Kalau bisa boyband-boyband di Indonesia macho sedikit lah....hahahhahaha. Frontal banget gue ya.
Tresno: Yang pasti itu kritik membangun buat mereka.
Micky: Oh iya, 3 hari.
Tresno: Sejauh ini belum maksimal, tapi kita masih tetap berusaha. Segala macam media kita upayakan. Tapi selama dua bulan ini lumayan sudah 300ribu viewer.
Tipe X di Kantor KapanLagi.com
Ari: Kalau keinginan uda pasti ada. Itu uda jadi impian kita, karena band dengan umur yang panjang seperti kita ini suatu prestasi. Dengan menggelar konser tunggal kita siapa tau kita jadi band yang legend suatu saat nanti. Kita berandai-andai kalau konser itu terjadi, kita pengen personil-personil lama kita panggil, kita tampil bareng. Atau kita punya konsep lain, bikin konser di tengah-tengah laut, gak di lapangan. Yah itu impian kita.
Yos: Yang terpenting adalah mimpi, kalau kita punya mimpi enak jalannya.
Tresno: Kita sih pengennya tahun depan, tapi ini kan bukan berhubungan dengan bandnya aja, tapi banyak orang yang dilibatkan. Kita sih pengennya bikin konser yang beda, kita pengen bikin konser yang bukan cuma buat orang-orang yang punya duit aja. Jadi kelasnya konser tapi gak mahal, tapi jangan tiketnya murah kelasnya kayak tujuh belasan. Cuman belum ketemu-ketemu juga nih sponsornya.
Kita sebenarnya pengen bikin buku, tapi dari sudut pandang orang-orang yang ikut kita dari awal seperti kru, pengen dengar cerita-cerita dari mereka. Mungkin mereka punya rasa sebel tapi gak pernah terucapkan. Itu yang lebih menarik menurut gue.
Tresno: Prestasi yang membanggakan adalah kita masih bersama sampai saat ini, kita masih mau mempertahankan yang kita bangun bersama itu luar biasa. Dulu kita pengen go publik, kita pengen album kita dijual di luar negeri, kita gabung di album Asia Ska Foundation di Jepang.
Micky: Yang paling membanggakan adalah regenerasi fans, itu luar biasa.
Tresno: Kalau fans kita waktu di tahun 1999, sekarang udah punya anak, tapi sekarang anak SMP, SMA suka sama kita. Jadi sekarang banyak yang manggil kita Om, Pakde, jadi kelihatan kebapakannya.
Sama satu lagi setiap kita manggung hampir tidak pernah sepi. Itu anugrah.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/hen/boo)
Advertisement