Diperbarui: Diterbitkan:
Lepas dari berbagai macam gosip yang datang kepada personil Armada, band yang satu ini tetap konsisten dalam menyuguhkan karya terbaik mereka kepada Pasukan Armada. Sebelumnya, Armada telah merilis dua album, di antaranya BALAS DENDAM (2008) - saat menggunakan nama Kertas Band dan HAL TERBESAR (2009) ketika resmi menjadi Armada.
Kesuksesan Armada terlihat dari jadwal on air dan off air mereka yang kunjung padat. Namun, atas kesempatan yang diberikan kepada KapanLagi.com, akhirnya Armada pun mau berbagi cerita mereka. Simak langsung yuk rangkuman chit-chat bareng Armada di KFC Kemang, 8 Mei 2012 lalu.
Advertisement
Bisa diceritain ga nih, di dalam album SATU HATI SEJUTA CINTA tuh kan ada 4 lagu dari album Armada sebelumnya. Kenapa bisa gitu?
Rizal: Iya, hal ini sesuai dengan deal label kami dan KFC, tempat kami mendistribusikan CD. Dari pihak KFC request untuk hal ini. Logikanya sih menurut kami karena tahun kemarin penjualan CD tidak bisa diharapkan, CD bajakan secara tidak langsung sudah legal di Indonesia. Hal ini juga bisa menjadi solusi untuk pasukan Armada yang belum memiliki CD original dari album-album kami terdahulu, jadi di album terbaru kami, mereka juga bisa mendengarkan lagu-lagu dari album kami sebelumnya. Ini album pertama untuk mere-package lagu-lagu Armada sebelumnya.
Hal ini bukan berarti Armada kesulitan dalam membuat lagu baru kan?
Rizal: Tidak sama sekali, dari Armada sendiri sih inginnya di setiap album kami nantinya akan ada satu track yang merupakan lagu Armada di album terdahulu, tapi di-arrange ulang. Kemungkinan besar sih seperti itu.
Proses rekaman album SATU HATI SEJUTA CINTA ini berlangsung berapa lama?
Rizal: Untuk proses rekaman album bisa dibilang album ini adalah album Armada yang memakan proses pembuatan paling lama dibandingkan album Armada sebelumnya. Prosesnya itu sekitar 1-1,5 tahun, tapi kalau ditotal banget sih palingan cuma satu bulan lah. Alhamdulillah jadwal Armada sangat padat, jadi proses pengumpulan materi untuk album ini sebetulnya tidak lama, tapi proses pengerjaan materinya yang agak susah. Untuk mendapatkan jadwal kosong juga agak susah. Jadwal kosong ini maksudnya satu hari di mana kami libur dan semua personil ada di Jakarta. Contohnya, misalnya Armada ada show di Jakarta hari Kamis, terus hari Jumat-nya Armada sudah kembali Ke Jakarta. Sampai Jakarta kami biasanya istirahat terlebih dahulu, baru sore atau malam berkumpul di studio untuk mengerjakan materi album. Colongan-colongan seperti itulah yang harus kita maksimalkan waktunya.
Rizal tadi bilang kalau penjualan CD yang mengecewakan pada tahun lalu. Rizal sendiri memiliki harapan tertentu ga dengan kolaborasi dari E-motion dan KFC?
Rizal: Buat kami, KFC adalah alat yang bagus untuk penjualan. KFC merupakan wadah yang bagus untuk penjualan CD, bukan hanya untuk Armada, tapi juga untuk band-band lainnya. Sudah sangat sulit untuk menjual CD original di toko CD, contohnya banyak toko CD yang tidak beroperasi lagi karena demand zaman dulu dan zaman sekarang sangat berbeda. Sekarang untuk menemukan mp3 bajakan yang isi lagunya terbaru dan lengkap sudah sangat gampang, masyarakat Indonesia kan maunya yang instan. Buat kita sih kerja sama dengan KFC adalah salah satu solusi.
Armada sendiri masih sakit hati kah dengan pembajakan?
Endra: Sakit hati sama pembajakan sudah tidak berguna, lebih baik Armada fokus ke hal lain saja.
Bagaimana tanggapan Armada tentang tren boyband atau girlband?
Rizal: Tren boyband atau girlband sih buat kami bagus. Dulu tahun 90-an orang-orang susah banget buat rekaman, tapi sekarang kan ga. Adanya girlband atau boyband membuat masyarakat memiliki lebih banyak pilihan. Kalau dulu karena pilihannya sedikit, band atau solois bisa diterima dengan lebih mudah. Sekarang orang bikin album lebih gampang, jadi sebenarnya sih masyarakat dituntut untuk lebih pintar dalam memilih.
Radha: Menurut gue sih fine-fine aja, dengan adanya boyband dan girlband dari dalam negeri, masyarakat jadi bisa lebih mencintai talent dari negeri sendiri.
Siapa yang paling banyak berkontribusi untuk album SATU HATI SEJUTA CINTA?
Rizal: Sebetulnya di Armada kami memiliki divisi masing-masing. Ada divisi pencipta lagu, divisi doa, dan divisi lainnya lah. Kalau di album HAL TERBESAR itu 90% Rizal yang bikin. Kalau di album ini lebih banyak Rizal dan Mai, sedangkan untuk divisi aransemen lagu tetap diserahkan kepada Radha. Memang sudah ada partnya masing-masing, tapi kami berlima semuanya bisa bikin lagu. Untuk Armada kan sistemnya kekeluargaan dan voting, lagu mana yang terbaik untuk kita berlima, ya lagu itu yang masuk ke album.
Salah satu track di album SATU HATI SEJUTA CINTA menggunakan akordeon. Darimana asal ide penggunaan akordeon ini?
Rizal: Awal banget aku maunya lagu ini dijadikan keroncong saja, karena musik keroncong kan terdengar unik. Entah kenapa malah akhirnya lagu ini larinya ke jalur yang berbeda.
Ke depannya Armada ingin membuat album seperti apa?
Rizal: Kami sih maunya bikin album foto dulu (tertawa). Niat kami sih untuk membuat album yang bagus, album yang bagus menurut kami ya album yang diterima oleh pasar.
Banyak orang mengatakan bahwa Armada adalah band melayu, menurut kalian sendiri konsep musik Armada itu mengarah ke mana?
Rizal: Kita mainnya di pop, tapi kami tidak menutup diri dari tren, tapi kita tidak mau palsu juga. Dalam artian kalau pasar sedang menginginkan melayu ya kita main melayu, tapi tetap dengan gaya Armada bukan versi yang selalu sedih. Kita bikin melayu versi Armada dan harus diterima hahaha....
Radha: Intinya kita bikin musik yang mau berkompromi dengan segala situasi. Tidak mementingkan diri sendiri, tapi tidak mementingkan pasar juga. Idealisme kita tetap ada, tapi tetap jualan juga.
Banyak yang mengatakan bahwa musisi bukanlah sebuah pekerjaan yang everlasting. Bagaimana tanggapan Armada mengenai hal ini?
Rizal: Bisa sih menurut kami. Buat saya pribadi, musisi itu seperti ustad. Bedanya ustad itu menyebarkan acara agama, kalau musisi itu menyebarkan kebahagiaan, menyebarkan kebaikan juga, ya tergantung lagunya. Musisi bisa everlasting kalau karyanya bagus, conthnya John Lennon. Lagunya yang Imagine sampai sekarang selalu jadi soundtrack untuk masalah-masalah dengan tema kemanusiaan.
Radha: Untuk menjadi musisi yang everlasting kita harus mencintai apa yang kita kerjakan, bukan cuma menjadikan musik sebagai hobi.
Seberapa sering personil Armada bertemu dengan pasukan Armada?
Rizal: Bisa dibilang sih setiap hari. Ada beberapa fans yang selalu mengikuti kita manggung di manapun. Mereka juga suka kumpul-kumpul di basecamp kita di Pondok Indah.
Ceritakan dong tentang pengalaman manggung paling lucu atau paling aneh?
Rizal: Semuanya punya kesan masing-masing, tiap kota tuh ada kelucuannya masing-masing. Salah satu yang paling lucu kita pernah manggung dan gensetnya kebakar, kayaknya gara-gara kita waktu itu manggung tapi ga pakai baju padahal waktu itu udah doa. Maksudnya sih ga pakai baju biar kaya rockstar luar negeri, eh tahunya pas 3 lagu terakhir tiba-tiba gensetnya kebakar. Awalnya Andit yang buka baju, terus gue ikutan karena dulu perut gue engga se-gede ini (tertawa), gue ikutan juga deh dan akhirnya yang lain ikutan buka baju semua. Setelah kita semua buka baju, ga lama gensetnya kebakar. Mic mati, semuanya mati. Ini terjadi di kota di Sumatera, namanya Skayu.
Radha: Sekitar setengah penonton tetap stay, tapi setengah penonton tetap pulang. Kita sih tetap ngobrol-ngobrol aja sama beberapa penonton, akhirnya untungnya genset nyala juga dan kita lanjut main lagi.
Mai: Pelajaran dari hari itu sih kita ga akan lagu manggung buka baju.
Armada: Hahahaha....
(kpl/bin/boo)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/bin/boo)
Advertisement