Inilah Wajah Baru Distribusi Rekaman Musik Indonesia

Penulis: Fajar Adhityo

Diperbarui: Diterbitkan:

Inilah Wajah Baru Distribusi Rekaman Musik Indonesia Ungu Saat Launching Album di KFC

KapanLagi.com - Oleh: Fajar Adhityo

Meredupnya rilisan fisik serta pembajakan yang seakan tak bisa dihilangkan, membuat musisi kalang kabut. Terlebih dengan gulung tikarnya toko-toko yang menjual rekaman membuat mereka kebingungan dalam mendistribusikan rilisannya. Ibaratnya dunia musik Indonesia bak telur di ujung tanduk, menunggu kapan jatuhnya.

Penjualan fisik sendiri masih diminati oleh beberapa musisi serta kalangan. Mereka menyayangkan jika semua album musisi dirilis secara digital. Dilema pula bagi para artis yang ragu apabila album atau singlenya dirilis secara digital, karena hal tersebut rentan akan pembajakan pula.

Kini lenyap sudah kekhawatiran para musisi. Pasalnya ada wadah baru untuk mendistribusikan sebuah karya. Roda industri musik kembali berputar bersiap untuk menyongsong sang juru selamat. Lantas siapa juru selamat tersebut?

Adalah toko waralaba seperti Indomart dan Alfamart dan gerai waralaba makanan seperti Kentucky Fried Chicken dan Pertamina yang kini menjadi juru selamat bagi industri musik Indonesia. Keberadaan mereka yang dari Sabang sampai Merauke membuat mudah bagi para pelaku label rekaman untuk menitip jual rilisan artisnya.

Kerjasama ini disambut baik oleh kedua belah pihak antara musisi. Seperti halnya Armada yang bekerjasama dengan KFC untuk mendistribusikan albumnya. Menurutnya dengan banyaknya gerai yang dimiliki oleh KFC sangat membantu distribusi albumnya.

"Buat kami, KFC adalah alat yang bagus untuk penjualan CD, bukan hanya untuk Armada, tapi juga untuk band-band lainnya. Sudah sangat sulit untuk menjual CD original di toko CD, contohnya banyak toko CD yang tidak beroperasi lagi karena demand zaman dulu dan zaman sekarang sangat berbeda," ujar Rizal saat dijumpai di launching album Armada, di KFC Kemang, beberapa waktu yang lalu.

Senada dengan Armada, Ungu kini bekerja sama dengan KFC untuk mendistribusikan albumnya. Menurut mereka, KFC adalah industri nyata yang memberikan dukungan penuh kepada musisi Indonesia.

"Yang jelas KFC ada industri nyata buat kita, sehingga bisa menjamin originalitas lagu kita. Memang KFC itu punya akses banyak untuk gerai-gerainya itu, dan mereka komit mendukung musik Indonesia dengan sebaiknya," ujar Makki.

Jika kedua band tadi memilih untuk memasarkan di toko waralaba atau waralaba fast food, berbeda dengan D Bagindas. Mereka memilih SPBU Pertamina sebagai distributor untuk albumnya. Menurutnya banyaknya SPBU yang ada di Indonesia akan memudahkan album tersebut terdistribusikan secara merata.

Dengan kerja sama serta dukungan dari pertamina membuat mereka yakin untuk terus memberikan karya yang terbaik. Menurutnya cara ini juga bisa membantu industri musik Indonesia baik dari musisi atau label untuk terus berotasi dan menjaga agar tetap hidup.

Cara pendistribusian seperti ini bukan hal yang baru lagi di industri musik sebenarnya. Di luar negeri penjualan album tak hanya di toko kaset atau CD saja, namun juga di mall seperti Wallmart atau K Mart. Dengan distribusi seperti ini memudahkan para penikmat musik untuk mencari album favoritnya.

Walau di Indonesia sendiri masih agak asing, namun tak ada salahnya jika dilanjutkan. Pasalnya kerja sama seperti ini jika dihitung sangat menguntungkan baik band, label ataupun produk tersebut. Jadi jangan berhenti untuk berkarya dan maju terus musik Indonesia. (kpl/faj)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending