KapanLagi.com -
Oleh: Budy JuwonoSemenjak ditinggal Bibus, Gruvi ternyata tak jua vakum. Malahan ketiga personel tersisa yakni Ari Pramunindito (vokal/gitar), Tendra Leonard Pardamean (bass), dan Muhammad Dery Pratamsyah (drum) tetap eksis dan menghasilkan karya. Berbekal album ketiga yakni JADI GINI, akankah Gruvi bertahan? Lantas, apa yang sebenarnya terjadi antara Gruvi dengan Bibus?
- Kenapa sih Bibus tiba-tiba memutuskan keluar dan meninggalkan Gruvi?
Ari: Bibus keluar karena dia sekolah lagi S2, dan dia nggak mau di jalur musik lagi. Ya udah, dia keluar dari Gruvi. Sekolahnya sekarang di Singapura.
- Lantas, apa kalian nggak merasa ada sesuatu yang hilang nih?
Ari: Pastinya ya. Tadinya berlima, terus berempat, dan akhirnya bertiga. Pastinya kehilangan, ada perubahan. Cuma kan gimana caranya kita nyikapin dan nerusin apa yang kita buat dari awal ini, gitu kan? Kita harus tetap punya karya, tetep eksis. Awalnya iya kehilangan, cuma bagaimana kita mengakali kekosongan itu. Misal kita main dengan format grup band, kita pakai additional satu keyboardis dan satu gitaris.
Kenangan Gruvi bersama Bibus - Kalau secara musikalitas, apa kalian juga merasa ada sentuhan musik yang hilang?
Tendra: Untungnya posisi Bibus pada saat bukan lead gitaris gitu, jadi kalau dari segi musik yang keluar secara instrumentalnya tidak terlalu berpengaruh ya, paling untuk pembagian suaranya. Kalau biasanya Ari berdua (dengan Bibus), kalau sekarang Ari sendiri. Kita backing vocal aja, lead vocal semua ada dia. Ya paling penyesuaian yang berbeda, itu aja.
- Sudah ada rencana mencari pengganti Bibus?
Ari: Kalau nambah lagi sejauh ini sih nggak sih. Jadi kita melanjutkan bertiga bukannya kenapa untuk nambah lagi gampang, karena mereka harus melalui visi misi yang sesuai dan searah banget dengan Gruvi-nya sendiri, yang mau benar-benar ngebesarin nama Gruvi, karena kita bertiga ini dari nol. Kalau memang kita mungkin menemukan yang mau membesarkan Gruvi, serunya mau susahnya dengan kita sih, kita akan pertimbangkan. Tapi belum tahu kapan.
Dery: Dan kita nggak nyari, kalau dia datang sendiri ke kita itu berarti dia ditunjukkin jalannya ke kita. Kita hanya jalan seada-adanya aja bertiga. Kita kan banyak teman-teman yang mau bantu kita, kita tinggal lihat aja, loyalitas dia seperti apa untuk Gruvi. Kalau kita lagi kumpul bertiga, kita nggak ngomongin musik, kita ngomongin yang lain, nyela-nyelain orang. Becandaan itu yang membuat kita dekat, jadi senang. Ya orang yang ada nanti itu harus seperti itu. Pengen susahnya gitu aja.
Sekarang kekonyolan itu cuma tinggal bertiga
- Lalu, untuk bisa main dengan Gruvi, si additional player harus mengikuti test seleksi juga nggak?
Tendra: Kalau additional ada dari teman juga sih. Kayak additional keyboardist kita. Kemarin dia sempat kontak kita lewat Facebook, terus dia tertarik pengen main bareng. Ternyata asyik juga, terus diajak main bareng. Untuk main gitar masih ganti-ganti terus, sama teman-teman aja. Bagi-bagi rejeki lah.
Well... semoga Gruvi makin sukses ya. Mau berlima, berempat, atau bertiga, yang dilihat penggemar adalah Gruvi, bukan perorangan. Maju dan jaya terus musik Indonesia! (kpl/buj/boo)