Gruvi: Album Baru, Format Baru

Penulis: Yunita Rachmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Gruvi: Album Baru, Format Baru Gruvi di Kantor KapanLagi.com®

KapanLagi.com - Oleh: Budy Juwono

Pekan lalu, tiga cowok yang dikenal dengan penampilan warna-warni mereka menyambangi kantor redaksi KapanLagi.com®. Ketiga cowok itu tak lain adalah Ari Pramunindito (vokal/gitar), Tendra Leonard Pardamean (bass), dan Muhammad Dery Pratamsyah (drum) yang tergabung dalam grup musik Gruvi. Kedatangan mereka tentu saja makin membawa keceriaan kantor yang bermarkas di Gedung Menara Anugerah, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Usai basa-basi sebentar sekedar menanyakan kabar, Gruvi kemudian diajak ngobrol lebih dalam ke ruang meeting. Berbagai hal pun dibahas, khususnya seputar album ketiga Gruvi dan formasi terbaru dari grup yang pernah menjadi band pembuka konser Justin Bieber di Sentul International Convention Center beberapa waktu lalu itu.

Dan inilah, sekelumit curhatan Gruvi bersama KapanLagi.com® pada Kamis (14/7) lalu:

  • Ceritain dong proses pembuatan album baru kalian. Sudah berapa lama nih digarapnya dan sampai mana?
    Ari: Pembuatan albumnya dimulai bulan Februari, kurang lebih 4 bulan. Rilis single bulan Juni ini terus pembuatan albumnya kita dibantu sama Irwan Simanjuntak, dia banyak kerjaan albumnya Rio Febrian, Glenn Fredly, Project Pop. Itu dia semua yang ngerjain rata-rata.
  • Dery: Sebenarnya di album ini, kita mau coba perubahan yang ke arah positif. Kalau dulu jadi gimana, kalau sekarang sesuai dengan albumnya, JADI GINI.

     

    • Hehehe... Unik juga ya judul albumnya. Terus maknanya apa?
      Ari: Ya banyak (sambil tersenyum). JADI GINI, musiknya jadi gitu. Warna Gruvi yang powerfull tidak powerfull lagi, tapi tetap ada warnanya, tapi lebih sedikit. Dari sound musiknya juga JADI GINI lebih detail, lebih seru lah pokoknya.

     


    Gruvi di Kantor KapanLagi


     

    • Lalu, apa sih yang menarik dari album ini ketimbang album-album sebelumnya?
      Dery: Setiap album itu harus beda lah dengan sebelum-sebelumnya. Apalagi yang kita kasih sama orang agar tertarik dengan musiknya. Makanya kita terus mengadakan perubahan-perubahan yang ada, kita juga mengikuti perkembangan musik buat orang senang, apa yang mereka mau tapi musik kita juga berubah gitu.

     

    Tendra: Ya kalau dari album kedua itu, 180 derajat tapi kalau dari album pertama 90 derajat perubahannya. Karena pada album kedua, musik kita ceria, terus musiknya bisa merakyat lah. Musik dan aransemennya mengikuti pasar yang seperti itu kan. Di album satu dulu, dengan keterbatasan kita baru di musik. Keterbatasan pengetahuan kita tentang musik dan audio recording dan bisnis musiknya sendiri. Sekarang dengan eksepsinya itu semua di-combine-lah dan dibantu dengan Irwan Simanjuntak yang punya pengalaman segudang dan akhirnya musiknya eksklusif banget. Bisa dibilang lebih mahal, eksklusif, elegan, tapi bisa dibilang lebih goyang. Ada drive-nya gitu, ada semangatnya, terus ada lagu bahasa Inggrisnya juga. Kalau yang di album satu nggak ada. Ini kita dua lagu full bahasa inggris rythm dan beatnya beda-beda.Ari: Musiknya memang terlihat mahal tapi ciri Gruvi yang seada-adanya tetap ada gitu. Ya sengaco-ngaconya kita, ibaratnya pakai sendal jipit, celana pendek masuk hotel, dan makan di hotel. Rasa musiknya seperti makanan bintang lima tapi harga kaki lima.

     

    • Ngomong-ngomong nih, single Pergi Jauh Dariku itu sepertinya nggak mewakili karakter Gruvi seutuhnya ya? Apa benar gitu?
      Tendra: Single Pergi Jauh Dariku itu satu-satunya yang slow dari album ini, dari sembilan lagu. Ini adalah single kedua selama Gruvi ngeluarin album waktu itu. Gruvi juga pernah ngeluarin yang balads untuk Ramadhan, dan single balads ini cuma satu di album ini, yang lain ngebeat semua. Dan lewat single ini juga orang bisa tahu perbedaan yang kita akan tuju ini. Kelihatannya Gruvi banyak melakukan perubahan di sana-sini dalam musiknya gitu. Dan single ini juga sebagai jembatan untuk single selanjutnya.

     

     

    • Memangnya, terinspirasi dari siapa sih lagu itu?
      Ari: Pergi Jauh Dariku itu inspirasinya cerita orang. Kita dengar dari radio, dia curhat baru aja diselingkuhin. Dia nangkep sendiri pacarnya selingkuh sama sahabatnya. Dia marah banget, tapi nggak sedih. Makanya di sini bukan lagu pengkhianatan sedih, tapi marah, dan dia bilang Pergi Jauh Dariku. Isinya tentang itu.

     

     

    • Mmm... Karena sekarang tinggal bertiga nih, apakah album JADI GINI itu merupakan eksistensi kalian tanpa Bibus?
      Tendra: Mengantisipasi perubahan besar yang terjadi dari formasi tentunya kan ya. Kalau kita ngeluarin konsep seperti album 1 dan 2, tiba-tiba kita tampil bertiga, pasti orang gak 'ngeh', jadi kita pengen membuat orang sadar dulu kalau kita cuma bertiga. Ternyata Gruvi punya sisi lain dan Gruvi tidak membosankan, itu sih. Dan ternyata Gruvi masih ada itu sih. Banyak soalnya yang bilang Gruvi bakal bubar dan ternyata singelnya keluar, orang tuh langsung, 'Oh kayak gini ya musiknya'. Dan memang cukup terbukti berhasil sih ya. Kalau orang mendengarkan, 'Oh ternyata Gruvi punya sisi lainnya, jadi gini musiknya'."

     

    (kpl/buj/boo)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/buj/boo)

Rekomendasi
Trending