Gibson, Senjata Utama Gitaris Legendaris!

Penulis: Adhib Mujaddid

Diperbarui: Diterbitkan:

Gibson, Senjata Utama Gitaris Legendaris! Gibson @Foto: Gibson.com

KapanLagi.com - Oleh: Adhib Mujaddid

Tidak ada yang bakal menyangka seorang bernama Orville H. Gibson bakal menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan musik dunia. Melalui karyanya menciptakan gitar Gibson, jasa besar Orville akan terus dikenang oleh para musisi dunia.

Orville yang dilahirkan pada tahun 1856 di New York awalnya adalah seseorang yang berprofesi sebagai luthier (ahli reparasi senar). Orville memulai usahanya pada tahun 1894 di bengkel rumahnya, di Kalamzoo, Michigan. Hebatnya, pria ini memulainya dengan otodidak.

Selang beberapa tahun kemudian kemampuannya makin berkembang dengan menciptakan gitar dan mandolin dengan desain-desain yang selalu inovatif. Hanya dengan memanfaatkan sebuah lemari jati bekas yang tak terpakai, Orville mampu memproduksi gitar dan mandolin yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh gitar lain. Desain gitar melengkung yang lebih mirip biola dianggap memiliki keindahan tersendiri dan membuat musisi-musisi tertarik untuk memburunya. Sadar karyanya memiliki kelebihan ia lantas memberi hak paten terhadap desain-desainnya.

Kesuksesan Orville terus berlanjut sehingga ia bersama 5 pengusaha Kalamaoo mendirikan sebuah perusahaan bernama Gibson Gitar Mandolin Mfg Co, Ltd, pada tahun 1902. Namun di perusahaan tersebut Orville dianggap sebagai karyawan biasa yang dibayar sesuai dengan lama ia bekerja. Tentu saja ini aneh mengingat semua ide pembuatan gitar dan mandolin Gibson berasal darinya. Hal inilah yang membuat masyarakat penasaran dan menimbulkan opini bahwa Orville mengidap penyakit mental.

Selama bekerja di perusahaan tersebut, Orville hanya dibayar $500. Kecurigaan publik atas ketidaksehatan mental Orville makin menguat setelah ia sering dirawat inap di rumah sakit pada tahun 1907 hingga 1911. 21 Agustus 1918 ia meninggal setelah dirawat di rumah sakit St Lawrence State Hospital, sebuah rumah sakit jiwa di New York. Ia akhirnya dimakamkan di Malone, New York.

Di bawah kendali Ted McCarty, Les Paul dan Seth Lover, Gibson melebarkan sayapnya dengan terus menciptakan merk-merk gitar baru. Beberapa nama gitar top yang masih termasuk Keluarga besar Gibson adalah Epiphone, Dobro, Valley Art, Kramer, Steinberger, Oberheim, Tobias, Singerland, Maestro, Take Anywhere Technonolgy, Echoplex, Electar Flatiron, dan banyak lagi yang lainnya.

Dalam sejarahnya, sangat banyak musisi besar yang menjadi pengguna setia gitar Gibson. Dari berbagai generasi dan bermacam-macam genre. Sebut saja Billy Joe Amstrong di punk, Jeff Beck di blues rock, Chuck Berry legenda rock and roll, Sheryl Crow di country, The Edge dari band britpop legendaris Inggris U2, Dave Grohl mewakili alternarive rock, atau sang 'guitar hero' Jimi Hendrix. Nama-nama lain yang juga pernah menggunakan Gibson sebagai 'sahabat' di pelukan gitaris adalah Santana, Joan Jet, Lenny Kravitz, Paul McCartney, George Harrison, Gary Moore, Elvis Presley, Keith Richards, Slash, duo Metallica, kirk Hammet dan James Hetfield dan lain-lain.

Terlalu banyak alasan yang bisa diungkapkan mengapa mereka menggunakan gitar Gibson. Banyak pihak pihak menganggap Gibson mempunyai desain klasik nan elegan sehingga tidak pernah mati dimakan jaman. Selain itu, tentu saja style suara Gibson yang 'crunch' sangat khas dan tidak dimiliki oleh merk gitar lain membuat para musisi, terutama dari aliran blues dan rock and roll memilihnya.

Jangan lupakan pula kelebihan Gibson yang mampu menyetem dirinya sendiri (Self tunning gitar) yang pernah dipamerkan pada publik London beberapa tahun lalu. Gitar tersebut mampu mendeteksi kesalahan nada dawai gitar dan secara otomatis akan langsung mengubah setelan tersebut ke nada yang benar. Demo gitar berjuluk Gibson Robot Guitar tersebut dilakukan oleh Mike Peters, vokalis sekaligus gitaris The Alarm.

Meski mempunyai banyak kelebihan, namun banyak pihak menganggap Gibson juga memiliki beberapa kekurangan. Berat gitar yang bisa mencapai 6 kilogram dikeluhkan oleh beberapa musisi. Selain itu, gitar ini dianggap kurang cocok untuk dimainkan di genre heavy metal, death metal, hardcore atau musik-musik cadas lainnya. (kpl/adb)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/adb)

Editor:

Adhib Mujaddid

Rekomendasi
Trending