KapanLagi.com -
Oleh:
RuswantoAnggun, sesuai dengan namanya ketika pertama kali melihat penyanyi yang lahir di Jakarta, 29 April 1974 ini, kesan
Anggunadalah yang pertama terlihat.
Meski telah lama tinggal di Prancis sejak 1994, tapi Anggun Cipta Sasmi tak pernah melupakan Indonesia. Terbukti, Angguntak pernah mengubah penampilannya, bahkan rambutnya ia biarkan tetap terurai panjang dan hitam.
Dan di sela-sela persiapan konser tunggalnya pada 27 November 2011, KapanLagi.com® dapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Srikandi Indonesia ini. Yuk simak serunya obrolan kami seputar persiapan konsernya nanti, game Angry Birds sampai lilin yang selalu dibawa Anggunke tur keliling dunianya :)
Anggun C Sasmi di Beaujolais room, Mandarin Hotel Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat (22/11/2011)ALBUM ECHOES
- Ceritain dong tentang di balik penamaan album Echoes?
Karena setiap lagu-lagu di album ini itu bener satu kejadian dalam hidupku atau di hidup salah satu temenku, jadi ya kayak semacam gema di dalam hidup gitu.
- Terus ini kan dirilis di dua negara (dua bahasa) untuk di pasar Eropa sendiri yang sedang krisis, menjanjikan gak sih?
Di mana setiap album jual itu nggak janji apa-apa. Setiap kali ngeluarin album, kita harus gimana gitu. Bahkan Madonna nggak ada perjanjiannya seperti apa. Jadi sih menurut aku, setiap artis harus cepet mengulang sesuatu yang sama. Jadi seperti saat membuat album/lagu pertamanya itu bisa di radio, ear catchykaya gitu-gitu di program radio-radio. Nanti video klipnya harus sebaik mungkin, supaya bisa diprogram di stasiun tv, nggak ada satupun artis yang keluar dari masalah ini.
- Lagu yang paling susah di album ini?
Yang paling susah itu penulisan lagunya, lirik-liriknya, karena kan kebanyakan tema gitu. Banyak cerita dari personal, jadi aku butuh waktu untuk mencerna banyak hal. Kebanyakan cerita di album ini terjadi sepuluh tahun yang lalu, atau tujuh tahun yang lalu tapi baru bisa dikeluarin sekarang, karena dulu mungkin belum mateng. Kesannya kalau lagu sedih aku nggak mau jadi cengeng, malah dengan waktu sekarang itu malah ada kayak pesannya, ada misinya karena memang di setiap kejadian yang jelek, pasti ada misi tertentu yang kamu pelajari.Dan biasanya, bisa ngertinya itu setelah beberapa tahun kemudian, mungkin pada saat kejadian itu nggak ngerti.
- Lagu yang paling berkesan di album ini?
Semuanya. Nggak bisa milih sih kejadian buruk yang ini sama kejadian buruk yang itu. Nggak ada, karena setiap kejadian jadi semacam proses kehidupan.
- Tentang persiapan Pantene Konser Kilau Anggun?
Latihannya belum, paling cuma denger-denger file yang dikirim sama Andy. Terus kita udah mulai rembukkan, udah jauh-jauh hari. Tapi prakteknya baru malam ini. Konsepnya rock orchestra. Setiap kali aku nyanyi dengan orchestra itu keren. Terakhir 4 tahun lalu aku nyanyi di Vatican. Megah, full, salah satu grup kuartet dari Italia itu aku suka banget. 4 orang aja bisa bagus, kalau 40 wah kebayang kan. Pernah kan Metallica juga mengeluarkan album Symphony Orchestra bareng Michael Kamenitu keren banget. Yah tapi gak sepreman mereka lah ya.
- Konser, bayangan?
Seanggun apa yah, seanggun Mariah Careymungkin, ah tapi tidak. Pokoknya kan menjadi sesuatu yang bagus lah. Gak mungkin salto jungkir balik yah. Yang pasti konsentrasi di musik lah. Belum latihan, belum bisa ngomong banyak. Malah sempet bilang tadi, bisa gak yah, boleh diundur gak yah, tapi ya nggak bisa yah. Sempet gak sempet harus bisa. Pokoknya nanti liat aja, gambarannya udah ada, teorinya ok.
- Imajinasi?
Masak kasih tahu. Ntar pas liat konsernya malah ada yang beda. Kalau kostum itu udah ok, ntar malem fitting. Pake desainer Indonesia, desainer muda gitu deh. Rencananya 3 baju.
- Yang bikin sebal?
Yang bikin nyebelin karena akunya kan gak tinggal di Jakarta. Konsep-konsep segala macam sudah dikerjain lama, baju sudah disiapkan. Tapi aku belum fitting. Belum latihan. Belum apa-apapun. Latihan juga baru besok. Tadi juga telpon-telponan sama Andy Ayunir. Dia sih ngerjainnya sudah lama konsepnya tapi kan kalau akunya belum latihan, kan belum pas.
- Orchestra segala macam gimana?
Semua dari sini. 2006 sempet main sama Sa Unine dari Jogja. Nah, sekarang pemusiknya dia udah seratus akhirnya pake mereka. Tentunya, hasil akan sangat megah sekali.
MIMPI JADI PRODUSER
- Mbak berkecimpung di dunia musik, pingin gak sih memproduseri penyanyi Indonesia?
Ini juga baru mulai memproduseri diri sendiri, sebenarnya dulu aku sempet punya label sendiri juga di Indonesia trus sempet memproduseri artis lain sampai sekarang masih ngutang album. Hahahaha.. Mungkin harusnya ditagih lagi kali yah, ya begitu lah, itu memang rencana sih, nggak cuman di Indonesia juga tapi di negara lain, di mana aja tapi ntar dulu mungkin yah.
- Kesulitan jadi produser?
Harus pinter mikir budget. Masa aku harus cut budget stylist untuk bisa dapat pemain bass beneran. Tapi ya gak papa deh. Sementara di cut dulu. Meski gue gak sendiri tapi tetep aja harus aware dengan hal-hal semacam itu kan. Makanya album ini lebih lama waktunya. Biar gak kompromi di banyak hal. Karena kompromi itu kan pasti ada.Kalo kadar kompromi dikit dan bisa. Kayak bikin lagu gak perlu di studio nyewa 10ribu dolar per hari. Serunya di situ.
- Apa yang jadi landasan pikir Anggun pingin jadi produser?
Pertama, industri musik makin sempit. Banyak artis ditekan dengan kontrak-kontrak baru. Artis-artis baru itu aduh mereka ambil semua. Maksudku gini lho. Bukannya aku mentingin laba. Tapi aku mentingin, ini kerjaan gue. Saya harus bisa hidup dari sini. Jangan sampai diambil orang. Apalagi kalo orang itu sebenernya bisa gue kerjain. Tapi gue jujur. Gue butuh lawyer dll yang itu bukan bidang gue. Tapi, kalau untuk jadi produser itu nggak harus punya record company. Kita bisa jual ke record company kan.
- Tentang kejujuran bermusik, pernah gak kamu terpaksa dalam membuat sebuah lagu?
Pernah, tapi dulu. Waktu bikin album kompilasi. Aku dulu pernah nyanyi lagu Scorpions, Wind Of Change. Itu harus. Waktu itu Mamaku salah tekenkontrak. Gak sukanya karena gue diharusin nyanyi lagu itu.Waktu itu gue anaknya nurut ya gimana lagi. Karena waktu itu gue nggak bertanggungjawab full sama semua keputusan.
- Dalam bekerjasama dengan musisi ada pertimbangan?
Ya, musikalitasnya, profesionalismenya. Prioritas temen dan prioritas batin. Sebenernya aku punya beberapa artis yang aku pingin duet. Tapi peraturan record company di Indonesia suka aneh. Aku bilang penyanyi ini, mereka bilang, gak bisa mbak karena itu kan grup. Jadi grupnya harus main. Lho?Dipersulit. Di mana-mana tuh nggak gitu. Cuma di sini yang aneh. Oke kalau gitu jangan yang grup, yang penyanyi solo aja. Eh, gak bisa juga. Katanya dia baru kontrak untuk bikin album baru. Jadi gak bisa nyanyi lagu orang lain. Hah? Itu beneran
- Siapa sih mbak artisnya?
Nggak boleh tahu. Hahaha. Tapi itu bener banget. Aneh banget aturan di Indonesia. Dipersulit. Bukannya gak mau kolaborasi ama penyanyi Indonesia. Dipersulitnya dengan alasan gak masuk akal. Sudah meyakinkan dengan argumentasi yang sangat masuk akal. Mau nggak mau, harus manut lagi. Kan kalo kita ke kandang singa juga harus mengaum. Tapi capeeek deh
OBROLAN MUSIK
- Fenomena Korean Pop?
Nggak ngikutin. Adikku ngikutin. Kayak penyakit ya. Yah namanya lagi fenomena kayak gitu, tunggu aja sampai lewat. Ngeri sih nggak, kan di setiap market musik yang sehat itu harus ada jenis-jenis musik yang beda, oh ini bagus, ini jelek. Menunya harus lengkap. Jadi, masyarakat yang memilih.
- Konser yang pertama kali didatangin. Masih ingat gak?
Tina Turnerdi Gor. Eh, apa tuh namanya yang deket Balai Sidang? Oh, Istora!
- Tahun berapa?
Aduh lupa. Taun 86-an kalo nggak salah.
- Kesannya nonton konser itu gimana?
Bising. Akustiknya nggak bagus. Tapi lihat orangnya itu yang woooww. Gila banget ya waktu itu Tina Turnerbisa ke sini.
- Pingin nonton apa emang gimana?
Nggak, waktu itu nganterin doang. Itu konser bener-bener berbobot pada waktu itu. Cuma anehnya, pada saat itu kan aku nggak bisa bahasa Inggris. Nggak ngerti lagu-lagunya dia. Namanya juga masih kecil. Nunggu lagu Tinayang aku kenal.Tapi konser pertama yang buat aku terkesan itu ToTo, di Paris. Aku tahu lagu-lagunya ToTo. Aku suka ama ToTo. Konser itu, soundsystem, lighting bagus banget.
- Dari situ jadi pelajarannya mbak Anggun kalo bikin konser?
Ya pelajarannya sih sama aja. Sebenernya kita itu sangat tergantung sama profesionalismenya mereka. Di panggung itu kita bergantung sama banyak orang. Karena bukan tanggung jawab artis, ya memang sebenarnya sih tanggungjawabnya artis sih. Tapi kalo salah, yang salah bukan artisnya hahahahaha....Kayak pas aku lihat Tina Turnerwaktu itu, kedengarannya suaranya cempreng. Padahal bukan suara dia yang cempreng tapi mantulnya yang gak bagus. Tapi orang kan taunya, ah jelek nih konsernya.
- Pernah ngerasa gak puas sama penampilan di panggung gak mbak?
Ya itu sih sering. Gak cuma pas konser. Waktu bikin album dan lagu juga pernah. Bapakku kan bilang, Bapakku itu seniman dan seniman itu harus frustasi. Kata dia frustasi itu sesuatu yang sehat. Kalau kita nggak pernah frustasi ya berarti kita gak pernah mau bikin sesuatu yang lebih bagus. Dan gak mau untuk tumbuh.
- Ada identitas musik Anggun yang belum diraih?
Keroncong, dangdut, reggae, lagu-lagu muslim hahahaha. Gak semua jenis musik itu harus dieksplor kan. Gak harus. Tapi, sudah jadi keharusan artis itu bisa pergi ke aliran manapun yang dia mau. Yang penting jujur.
- Album dari pertama sampai sekarang kan beda-beda musiknya?
Iya dan sengaja. Aku gak mau dipenjara dalam bermusik. Makanya jadi produser sendiri biar gak dikekang.
KETERTARIKAN ANGGUN SELAIN MUSIK SAMA KEGIATAN SOSIAL APA SICH?
Foto-Foto Anggun C Sasmi di Hotel Mandarin:
(kpl/ato/nat)