Album 'REPUTATION': Sindiran, Drama Hingga Sisi Gelap Taylor Swift

Penulis: Natanael Sepaya

Diperbarui: Diterbitkan:

Album 'REPUTATION': Sindiran, Drama Hingga Sisi Gelap Taylor Swift Taylor Swift © Splashnews

Kapanlagi.com - "Ah sudahlah, Taylor Swift sekarang membosankan," selalu jadi kalimat pertama yang muncul untuk setiap update dari album terbarunya, REPUTATION. Tidak ada lagi sosok Taylor Swift dengan wavy hair-nya sambil memainkan lagu-lagu seperti Teardrops On My Guitar ataupun December. REPUTATION, jadi penegasan kalau sosok Taylor Swift yang lama memang sudah hilang.

Berbeda dengan kebiasaannya yang selalu merilis album setiap 2 tahun sekali, Taylor Swift benar-benar menghabiskan waktu yang panjang untuk menghilang dari radar, bahkan menjauh dari sorotan media-media luar. Pada tanggal 21 Agustus lalu, secara tiba-tiba Taylor Swift muncul kembali dengan mem-posting video ular dan kemudian melanjutkannya dengan berbagai gimmick misterius di social media.

Album REPUTATION pun akhirnya hadir, rilisan penuh keenam yang menawarkan hasil perenungan sampai sisi tergelap Taylor Swift. Cinta, kecewa, amarah, sampai sisi paling rapuh dari hatinya dibenamkan Taylor Swift dengan sangat rapi melalui lirik-lirik maupun sound yang ditawarkan dalam lagu-lagu di album REPUTATION.

Yang menarik, kata 'reputation' sendiri muncul di sejumlah lirik pada album tersebut. Bukan merujuk pada imejnya sebagai seorang public figure, tapi lebih kepada bagaimana Taylor Swift menyembunyikan identitasnya di depan popularitas dan antusias orang banyak. Begitu juga pada cara penulisan lirik Taylor Swift di album kali ini.

Coba saja simak lirik Gorgeous maupun Look What You Made Me Do, di mana amarah dan kecewa menjadi bias dari kalimat-kalimat manis dan penuh cinta. Tentunya masih ada sedikit imej drama yang terselip di dalamnya. Bagaimana Taylor Swift masih menjadi orang yang merasa paling dirugikan dalam sebuah hubungan pertemanan maupun asmara.

Lirik Look What You Made Me Do misalnya, disebut-sebut sebagai respon Taylor atas perseteruannya dengan Kanye West dan Kim Kardashian. Frasa atau kalimat dalam liriknya seperti "I don't like your little games. Don't like your tilted stage. The role you made me play. Of the fool, no, I don't like you," diyakini bentuk rujukan atas apa yang tidak ia sukai dari Kanye dan Kim. Secara implisit juga, ia menyebut bahwa Taylor yang dulu sudah "mati" sehingga penikmat lagunya harus bersiap dengan image baru dirinya dalam single Look What You Made Me Do atau album REPUTATION secara keseluruhan.

© instagram.com/taylorswift© instagram.com/taylorswift

Hanya saja pada kali ini tidak mudah untuk menebak siapa, sosok ataupun peristiwa yang dihadirkan Taylor Swift melalui lagu-lagunya di album REPUTATION. Sebelum merilis album self-titled hingga 1989, sederet sosok pria, perseteruan dengan selebriti lain, hingga persahabatan kerap Taylor Swift hadirkan di setiap rilisan penuh terbarunya dengan berbagai petunjuk yang jelas-baik pada music video ataupun lirik.

Jika hal-hal seperti itu masih diterapkan Taylor Swift di album ini, rasanya nama-nama seperti Kanye West, Kim Kardashian, Calvin Harris, Katy Perry sampai Tom Hiddleston adalah sosok yang bisa ditemukan pada album REPUTATION. Tapi nyatanya bukan hal yang mudah untuk mencoba meraba lagu mana yang menggambarkan siapa.

Yang kentara, Taylor tak ragu membahas mantan pacar dalam lirik-liriknya. Coba amati saat dia menyoal mantannya yang muda dan belumlah dewasa dalam Ready For It. Lewat lagu itu juga ia secara lugas memadankan relasinya dengan mantan-mantannya adalah sebuah kegagalan. Lebih kelam lagi, Taylor menyebut dalam lirik Don't Blame Me bahwa para pria tak ubahnya sosok yang bisa dimainkan, untuk saat ini. Belum lagi ia berani terbuka bahwa ia siap memuaskan ego dan tidak akan bermain manis ketika melangkah dalam karirnya ke depan. Kata dan kalimat yang offensive dipilihnya sebagai bagian estetis dari lirik-lirik lagunya.


Taylor boleh dikatakan mengarahkan REPUTATION sebagai babak di mana dirinya membuka jati dirinya yang sebenarnya. Ia tak lagi terkekang oleh label-label yang diberikan media dan juga lawan-lawan dalam dramanya. Ia sudah paham bahwa dirinya tak akan bisa lepas dari drama perseteruan, drama percintaan yang mewarnai setiap karyanya. Satu yang ia tekankan dalam REPUTATION, bahwa ia hadir dengan karya yang lebih bagus setelah menyepi setelah beberapa lama. Kalian bisa menyimak liriknya dalam Call It What You Want To. Ibarat perumpaan, anjing menggongong kafilah berlalu.

Tentunya semua karena rebranding imej baru Taylor Swift sebagai seorang teenage popstar yang dikedepankan melalui album REPUTATION. Tak ada lagi persona sebagai seorang American Sweetheart, hanya kesan blak-blakan, glamour dan independen yang bisa dengan mudah terlihat dari rilisan kali ini.

#reputation is out. Let the games begin © instagram.com/taylorswift#reputation is out. Let the games begin © instagram.com/taylorswift

Namun REPUTATION juga sekaligus menjadi jawaban atas setiap kritik, julukan drama dan setiap sorotan media padanya. Semua itu terangkum dalam music video Look What You Made Me Do. Bagaimana Taylor Swift menunjukkan jika ia siap membangun imej baru di atas sederet kisah lamanya.

Walau begitu tetap saja apa yang dilakukan Taylor Swift kali ini adalah strategi marketing dan momen yang sangat baik. Ya, jika selama ini orang-orang sudah cukup dengan sosok perempuan yang rapuh, apa ada lagi hal yang lebih menarik selain sisi gelap dari seorang Taylor Swift?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/ntn)

Editor:

Natanael Sepaya

Rekomendasi
Trending