Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Grup band asal Bandung, Java Jive, tampil di hari pertama Prambanan Jazz Festival 2018 yang digelar di Taman Wisata Candi Prambanan, Jum'at (17/8) malam. Ini adalah pertama kalinya Java Jive tampil di pagelaran Prambanan Jazz Festival yang sudah memasuki tahun keempat.
Diakui sang vokalis, Fathur Java Jive, jika sebenarnya di pagelaran Prambanan Jazz Festival sebelumnya mereka sempat ditawari untuk tampil. Sayang, saat itu mereka terpaksa menolak karena masalah jadwal.
"Saya rasa ini ada kesan tersendiri ya. ini baru pertama kali main, sebenarnya tahun lalu diundang tapi ga jodoh. Sekarang aja hampir gak jodoh. Tapi kita senang alhamdulillah bisa manggung menghibur masyarakat Jogja," kata Fathur yang ditemui usai manggung.
Advertisement
© KapanLagi.com/Mathias Purwanto
Java Jive juga sekaligus reuni dengan penggemarnya di Jogja. Pasalnya, Jogja merupakan salah satu kota yang memiliki fanbase Java Jive terbesar. "Dulu solo dan jogja tuh base terbesar fans kita. Ini back to memory banget," sambung Fatur.
Tampil sekitar 40 menit, Java Jive menghadirkan tujuh lagu lawas mereka yang populer di era 90an hingga 2000. Lagu-lagu yang dibawakan adalah Kau yang Terindah, Keliru, Permataku, Selalu Untuk Selamanya, Dansa Yo Dansa, Gerangan Cinta, dan Gadis Malam. Mereka pun senang karena penonton yang hadir ikut bernyanyi dari awal sampai akhir penampilan.
"Hampir semua lagu hafal ya. Yang kami bawain hits 93 sampai 2000an sih jadi pasti semua tahu lah," ucap sang gitaris, Capung. "Semua familiar kok. Orang saya lihat komat kamit ikut nyanyi," timpal Fatur.
Di tahun keempat pagelaran Prambanan Jazz ini, Rajawali Communication Indonesia sebagai penyelenggara pun melakukan banyak perubahan. Hal ini disambut baik Java Jive. Fathur pun berharap, Prambanan Jazz Festival terus berjalan. Karena menurutnya, selain menampilkan hiburan musik, acara ini juga menunjukkan warisan budaya Indonesia.
"Mudah mudahan acara ini jalan terus dan bisa menghadirkan artis-artis berkualitas. Lumayan kita bisa memperlihatkan warisan kita Candi Prambanan ini," harap Fathur.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
© KapanLagi.com/Mathias Purwanto
Perhelatan musik skala international Prambanan Jazz Festival kembali digelar di Komplek Taman Wisata Candi Prambanan pada 17-19 Agustus 2018. Mengusung tema Art, Experience, and Masterpiece menghadirkan dua panggung besar, Panggung Hanoman (Festival Show) yang berada di area Lapangan Wisnu, dan Panggung Rorojonggrang (Spesial Show) yang berada di area Lapangan Brahma.
Sejumlah musisi dari dalam hingga luar negeri bakal hadir menghibur penonton dengan lagu-lagu andalan mereka. Masih tetap membawa mimpi besarnya, festival yang dipromotori oleh Rajawali Indonesia Communication ini masih mensinergikan dua tema besar, yaitu antara budaya warisan leluhur berupa mahakarya Candi Prambanan sebagai World Heritage, dan budaya populer dalam masyarakat Indonesia berupa mahakarya musik. Hal ini diharapkan akan menjadi sebuah alternatif pertunjukan musik dan peristiwa budaya yang dapat diapresiasi dengan baik oleh semua kalangan masyarakat baik lokal maupun internasional.
Namun, di tengah perhelatan Prambanan Jazz Festival yang memasuki tahun keempat ini, hampir bersamaan dengan bencana gempa bumi yang melanda Lombok beberapa waktu lalu. Akibat gempa tersebut, ratusan orang tewas ribuan luka-luka. Melihat hal, Prambanan Jazz Festival pun menggelar charity untuk membantu korban gempa Lombok.
Advertisement
© KapanLagi.com/Mathias Purwanto
Anas Syahrul Alimi (CEO Rajawali Indonesia Communication) dan Muhidin M Dahlan merilis sebuah karya buku berjudul “100 Konser Musik di Indonesia” yang mereka tulis bersama. Buku tersebut dijual dengan harga khusus kepada pengunjung Prambanan Jazz Festival #4. Cukup merogoh kocek Rp 100 ribu, para pengunjung bisa mendapatkan buku tersebut yang bisa didapatkan di Book Corner Prambanan Jazz Festival selama event ini dihelat.
"Untuk pengunjung Prambanan Jazz Festival kami berikan special price Rp. 100 ribu, di mana harga normal dari buku ini adalah Rp 200 ribu. Seluruh hasil penjualan buku tersebut akan kami donasikan kepada saudara kita yang terkena gempa di Lombok," terang Anas saat ditemui di Hotel Tentrem, Jogjakarta, Jum'at (17/8).
Tahun ini dari segi lineup, Anas memastikan bakal ada yang berbeda dengan perhelatan sebelumnya. Aroma jazz makin kental karena jumlah penyanyi jazz yang tampil bakal lebih banyak dibanding musisi pop.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/ntn)
Advertisement