The Darkness: 'ONE WAY TICKET TO...HELL AND BACK' Meriah dan Mahal

Penulis: Erlin

Diterbitkan:

KapanLagi.com - Sukses dengan album pertama mereka PERMISSION TO LAND, kini band cadas Inggris The Darkness meluncurkan album kedua mereka ONE WAY TICKET TO...HELL AND BACK. Berbeda dengan album sebelumnya yang kedua ini terdengar lebih meriah dan terdengar mahal, diselingi bebunyian sitar, derap drum dan keyboard.

Lewat tembang ballada Dinner Lady Arms sebagai sebuah hiasan di lintasan bagus dari sejumlah tembang-tembang mengejutkan dari Darkness. Single One Way Ticket sendiri sebagai sebuah episode di dibalik musik yang diubah dalam sebuah lagu.

Knockers sebuah tembang seharusnya jadi bukti kekonyolan lagu Darkness jika didasarkan dari judulnya. Dan dalam Girlfriend sebuah tembang yang terdengar seperti terbuat dari potongan-potongan yang ditolak Permission to Land. Sedang tembang ballada Blind Man dan Seemed Like a Good Idea at the Time terdengar lebih menyerupai gaya yang diambil dari Meat Loaf.

Dan satu lagi, sebuah tembang yang mengungkapkan betapa Darkness tetap terdengar band paling cerdas, juga paling konyol lewat tembang Is It Just Me?, sebuah paduan suara yang jadi musuh besar mereka sendiri, rock Celtic yang flamboyan.

Sedang di tembang Hazel Eyes dengan dominasi vocal utama Justin Hawkinsyang diriringi suara gitar. Syair di English Country Garden mencoba menunjukan kalau debut mereka membawa banyak kesenangan yang tidak juga hilang di album ini.

Tak begitu mengecewakan sebagai sebuah kemunduran, tapi pada kenyataanya ONE WAY TICKET TO HELL...AND BACK hanya menunjukan betapa kegemilangan PERMISSION TO LAND tidak semudah itu menapat kesempatan kedua. (mtc/erl)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(mtc/erl)

Editor:

Erlin

Rekomendasi
Trending