Saosin: 'IN SEARCH OF SOLID GROUND,' (Bukan) Pencarian Jati Diri

Penulis: Noviana Indah TW

Diterbitkan:

KapanLagi.com -
Oleh: Noppy

Tak usah terlalu berharap akan adanya sesuatu yang 'wah' dalam album terbaru Saosin kali ini. Tapi jangan salah, album studio kedua band asal Newport Beach, California, yang dibentuk tahun 2003 ini bukannya tidak bisa dianggap bagus. Namun, para penggemar Saosin yang sudah mengenal mereka sejak gebrakan EP pertama TRANSLATING THE NAME mungkin harus siap-siap merasa kecewa.

Jangan lagi menunggu track-track fenomenal seperti Seven Years, You're Not Alone, ataupun Voices karena kali ini nampaknya Saosin mencoba untuk menjadi lebih 'sopan' (baca: lembek). Banyak sesi scream yang malah bisa menjadi salah satu kebolehan vokalis Cove Reber selain gebukan mantap drummer Alex Rodriguez 'terpaksa' dipoles sehingga menjadi lebih bisa diterima di telinga para pendengar umum yang cenderung menyukai catchy hooks.

Tapi jika kamu adalah penggemar berat Saosin, jangan khawatir. Dalam track pertama mereka, I Keep My Secret Safe, Saosin membuktikan jika mereka masih seperti dulu. Begitu juga saat mendengarkan track On My Own dan Is This Real. Teriakan Reber masih terdengar garang dan menyatu dengan betotan bass Chris Sorenson dan raungan gitar Justin Shekoski dan Beau Burchell.

Sayangnya di beberapa lagu lainnya, usaha mereka nampaknya tak terlalu keras seperti dalam karya-karya sebelumnya. Kadang malah terdengar anti klimaks. Saosin rupanya memberikan ramuan baru dengan menggunakan hook anthem-like chorus ataupun ritme catchy di dalam verse mereka. Dan nampaknya hal ini terdengar agak aneh karena biasanya band seperti Saosin memilih untuk meningkatkan tekanan musik mereka di bagian chorus. Dengar saja Changing atau What Were We Made For dan On My Own yang sebenarnya cukup bagus kalau saja tidak terlalu panjang.

Dalam Nothing Is What It Seems, intro-nya mengingatkan pada You're Not Alone. Namun bedanya, Saosin menurunkan sound mereka lebih rendah lagi. Ditambah dengan back vocal wanita yang sedikit 'menghiasi' love ballad ini, Saosin terlihat bermain aman dan mengikuti selera pasar.

Saosin tak bisa dikatakan sedang mencari jati diri karena mereka bukan lagi sophomore band yang baru menetas dari telurnya, namun bisa jadi album ini dijadikan sebagai suatu eksperimen. Yeah well, walaupun album terbaru ini agak mengecewakan jika dibandingkan dengan album dan EP mereka sebelumnya, tapi Saosin tetap salah satu band alternative rock post hardcore yang patut diacungi jempol.

Lihat Lirik Saosin di Sini
(kpl/npy)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/npy)

Rekomendasi
Trending