Diperbarui: Diterbitkan:
Agak aneh melihat Danar mengenakan gaun, tak biasanya dia tampil feminim seperti ini. Namun rok tak menghalanginya menjadi instruktur senam kesehatan ala Souljah di lagu I'm Free, yang diikuti penonton dengan sukacita. Mereka memainkan playlist yang kesemuanya membuat penggemar ikut bernyanyi: Bersamamu, Abidin, Move On (single terbaru), Mars Jangkrik dan Tak Selalu. Lagu signature Jamaica's Away pastinya tak boleh dilupakan.
Jadwal Soulnation di hari ketiga ini serba molor. Tangga membuatnya makin lama lagi, ketika penonton terpaksa menunggu hampir 30 menit dari jadwal. Entah apa yang menahan mereka, saya yang sudah lapar menunggu, meninggalkan panggung untuk membeli makanan. Sayup-sayup, saya mendengar sebuah penghargaan pemecah rekor diberikan di atas panggung kepada Tangga. Setelah ini All 4 One, jadi saya pilih menunggu di Main Stage saja.
All 4 One menjadi definisi saya bila ditanya soal boyband. Di era 90an, mereka memang tidak menari seperti halnya cowok-cowok lain dalam Backstreet Boys ataupun Nsync, tetapi All 4 One (dan juga Boyz II Men pada saat itu) punya kelebihan lain: suara luar biasa.
Sedikit kecewa lantaran All 4 One tampil minus one, mereka tetap membuai dengan lagu-lagu cinta. I Can Love You Like That, September, Something About You, I Turn to You (dipopulerkan oleh Christina Aguilera), berderet dengan Sign, Sealed, Delivered milik Stevie Wonder. Disambung oleh I'll Be Right Here, Skills, Someday, ditambah dua lagu dari album NO REGRETS (2009), yaitu Key to Your Heart serta Blowin Me Up. Penutup? So Much in Love dan I Swear.
Untungnya, All 4 One adalah grup vokal yang matang di panggung. Mereka menampilkan koreografi keren, dan membuat seorang gadis yang memakai jaket olahraga salah tingkah dengan memperlakukannya bak seorang putri raja di atas panggung.
Turun dari gedung di mana Main Stage berada, langsung disambut Project Pop di Indosat Stage. Saya tidak akan menyebut personel Project Pop sebagai penyanyi, karena mereka punya konsep amat sangat menghibur, tak sekadar bernyanyi. Tak butuh waktu lama, depan panggung Project Pop langsung padat.
Advertisement
Pertemanan sekian lama memberi nilai tersendiri bagi Project Pop. Mereka bercanda layaknya keluarga, bersenang-senang sambil menertawakan kawannya, menari dan bernyanyi penuh keriaan. Tidak cuma membawakan lagu sendiri seperti Beda Sama Kamu, Pacarku Superstar dan Gara-Gara Kahitna, dengan brilian Project Pop memberi gimmick yang menyegarkan seisi Soulnation.
Kaum urban mana yang tak kenal Pitbull, Justin Bieber, One Direction dan Swedish House Mafia? Kaum urban mana yang tak bersorak dan bergoyang mendengar medley Feel This Moment, Beauty and A Beat, Live While We're Young dan Don't You Worry Child? Nyatanya, bukan cuma Project Pop yang berkeringat di atas panggung. Para penonton pun bersimbah keringat dengan riang gembira, bersama-sama tertawa ketika Project Pop kompak menirukan gerakan Goyang Caesar dan Goyang Itik. Juara!
Maksud hati ingin menonton Bottlesmoker, tetapi rasa ingin tahu terhadap Macy Gray lebih unggul. Saya sudah terkesima suara unik Macy sejak ON HOW LIFE IS (1999), jadi saya melarang diri sendiri terlambat di show-nya.
Soal penampilan fisik, jelas lebih banyak yang lebih dari Macy. Soal vokal, siapa berani menjelekkan anugerah Tuhan? Memakai gaun ungu berkilauan, saya terpengarah, tersihir oleh pesona dan karisma Macy.
Entah apakah Macy menyadari sihirnya itu, karena dia bernyanyi sepenuh hati. Seolah dia hidup di dunianya sendiri, bersama bandnya, dan tak peduli dengan banyak penonton. Why Didn't You Call Me, Do Something, Glad You Here menenggelamkan saya dalam lautan Macy. Rasanya, tak timbul lagi pun tak apa!
Tadinya saya berharap Macy membawakan Smoke 2 Joints milik Sublime (dari album COVERED), ternyata justru Creep dari Radiohead yang muncul. Lagu 'sakit' ini dibawakan Macy dengan 'perih' yang berbeda dari gaya Thom Yorke, tetap 'mengiris'! Dilengkapi oleh Sexomatic, Psychopath, dan I Try, Macy memberikan pengertian seksi yang berbeda.
Nyaris tak percaya rasanya ketika penonton menolak beranjak selepas I Try. Koor 'we want more' mulai terdengar. Talk about soul and the magic of black music!
Dan Macy pun kembali, dengan kostum gaun mengembang, mengulaskan senyum khasnya. Kissed It kemudian dilantunkan, disusul Nothing Else Matters (Metallica). Bukan dada, paha ataupun (maaf) pantat, apalagi juluran lidah. Seksi ala Macy datang dari jiwa, dan itu indah sekali.
(kpl/rea)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rea)
Advertisement