[Interview] Pee Wee Gaskins: The Most Hardworking Punk Band!

Penulis: Yunita Rachmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

[Interview] Pee Wee Gaskins: The Most Hardworking Punk Band!
Pee Wee Gaskins

KapanLagi.com - Terbentuk sejak tahun 2007, Pee Wee Gaskins memberikan warna beda di industri musik Indonesia. Digawangi Alditsa 'Dochi' Sadega, Fauzan 'Sansan', Harry 'Ai' Pramahardhika, Reza 'Omo' Satiri, dan Renaldy 'Aldy' Prasetya, mereka optimis bisa meraih kesuksesan di industri ini.

Mulai tahun 2008, Pee Wee Gaskins - yang diambil dari nama julukan pembunuh berantai asal Amerika, Donald Henry Gaskins yang terkenal kejam, sudah meretas album perdana berjudul STORIES FROM OUR HIGH SCHOOL YEARS. Setahun kemudian mereka muncul lagi dengan THE SOPHOMORE (2009), dan dilanjutkan AD ASTRA PER ASPERA (2010) dengan single andalan Dari Mata Sang Garuda.

Pro dan kontra pun menghiasi karir mereka. Pun begitu Dochi dkk tetap melaju dan membuktikan diri mampu berkarya. Tidak hanya di dalam negeri, Pee Wee Gaskins juga dipercaya ikut festival musik tahunan Summersonic di Jepang. Wow!

Seperti apa kisah mereka selama ini? Yuk nongkrongin hasil wawancara KapanLagi.com® bersama Pee Wee Gaskinssaat ditemui di Basecamp PWG beberapa waktu lalu.

 

 

(kpl/diy/boo)

1. Summersonic Jepang

  • Hi Pee Wee Gaskins! Denger-denger kemaren kalian baru aja dari Jepang dan tampil di festival musik Summersonic. Ceritain dong gimana pengalaman kalian?

Pee Wee Gaskins (PWG): Di Jepang apa-apa mahal! (tertawa) Tapi ini emang pengalaman yang luar biasa sih bisa main di sana, ketemu temen-temen baru, bahasa baru.

Antusiasme crowdnya juga luar biasa, mungkin karena rasa penasaran mereka sama band yang baru pertama kali mereka denger. Apresiasi akan musik juga tinggi di sana, karena mereka kan semua pekerja keras dan sekalinya ada hiburan mereka bisa antusias banget.

  • Gimana ceritanya sih kalian bisa tampil di Summersonic?

PWG: Awalnya kita diundang buat nonton acara Punk Spring di Jepang. Nah kebetulan pihak yang bikin Punk Spring ini juga ngurusin Summersonic. Nah diajak lah kita buat tampil di Summersonic, tapi di tahun 2013. Tapi ternyata, di Summersonic tahun ini ada satu slot khusus buat band-band Asia di stage yang namanya Asian Calling. Terus, diundang lah Pee Wee Gaskins buat tampil tahun ini.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. You and I Going South

  • Sebelum nya kalian juga baru aja bikin EP ya, yang judulnya You & I Going South. Apakah benar katanya EP ini gak dirilis di Indonesia?

PWG: Yup, bener. Sebenernya karena kita punya banyak waktu senggang, tapi kalau harus bikin satu album yang lagu-lagunya harus di diskusiin dulu bakal lama banget, akhirnya kita mutusin buat jalan sendiri. Dan berdasarkan kebijakan label, kita mutusin buat jual EP itu ke luar negeri yaitu Jepang. Hongkong, Singapura, Malaysia, sama Filipina.

  • Ada berapa lagu sih di EP tersebut, terus apa kalian kerja sama dengan label sana atau independen?

PWG: Ada 5 lagu, dan sebenernya EP tersebut yang bikin kita dapet persetujuan dari pihak Summersonic buat manggung. Kita indie aja, jadi kita titip ke temen-temen kita di sana yang punya distro untuk jual EP kita. Misi kita sih sebenernya satu: kita mau ngasih tau orang-orang di luar negeri bahwa Pee Wee Gaskins itu adalah band Asia yang berasal dari Indonesia.

3. The Most Hardworking Punk Band

  • Di website atau Facebook page kalian, kalian mengklaim diri kalian sebagai 'The Most Hardworking Punk Band', apa sih yang membuat kalian merasa seperti itu?

PWG: Sebenernya itu adalah quote dari Arian Seringai, tapi kita sendiri memang sedikit banyak merasa kita seperti itu. Karena, kita mau ngelurusin persepsi orang yang ngerasa kalo masuk major label itu ya semua diurusin sama label.

Mau urusan panggung, urusan musik, personality, semua dibentuk sama label. Dan kita itu dari dulu sampe sekarang masih do-it-yourself, seperti kemarin kita dapet main di Summersonic, main di Filipina, nanti bakal main di acara musik Malaysia juga karena inisiatif kita sendiri. Nah itu sisi most hardworking-nya, kita masih mau turun tangan sendiri.

4. The Dorks

  • Fans kalian kan dinamakan dengan Dorks ya, lalu gimana sih relasi kalian dengan mereka, sejauh apa?

PWG: Mereka itu selain fans sama temen, bisa jadi partner bisnis juga, jadi PR (public relation) juga. Kayak beberapa yang kerja disini nih (markas Pee Wee Gaskins --red) itu juga anak-anak Dorks. Sebenernya kita sekalian memberikan lapangan pekerjaan sih (tertawa).

  • Kalau kata pepatah kan 'Ada cinta ada benci', selain Dorks kita ngeliat ada satu kelompok yang dinamakan dengan APWG (Anti Pee Wee Gaskins). Menurut kalian kenapa sih bisa terbentuk kayak gitu, dan bagaimana itu mempengaruhi kalian?

PWG: Sebenernya itu sesuatu yang ada di masa lalu dan kita biarkan berlama-lama. Kita pun coba antisipasi dengan bikin diskusi dengan orang-orang yang benar-benar 'anti' dan enggak ikut-ikutan, dan ternyata terkuak kalo masalahnya itu berdasarkan masalah pribadi. Makanya kita perlu Dorks untuk bisa jadi PR, karena kita juga harus mengedukasi para Dorks untuk enggak bertindak kayak gitu dan merasa bahwa segala hal yang mereka lakukan atas nama Pee Wee itu benar.

5. Patriotisme Ala PWG

  • Kalian kan termasuk ke dalam grup band yang cukup nasionalis, menurut kalian apa sih permasalahan terbesar dari Indonesia? Apa itu juga yang menginspirasi kalian untuk bikin lagu 'Dari Mata Sang Garuda'?

PWG: Lagu itu sendiri sebenernya udah cukup menjelaskan, betapa kita melihat Indonesia bukan dari sisi kita tapi sudut pandang Garuda sebagai simbol negara. Gimana dia melihat negara ini kaya tapi yang kaya bukan orang kita.

6. Duet Agnes Monica?

  • Kalian punya rencana untuk duet sama musisi Indonesia enggak sih? Kalau iya sama siapa?

PWG: Kita sih pengennya sama Agnes Monica ya (tertawa).

Kemarin sempet ada rencana proyek bareng sama Saykoji tapi karena masih sama-sama sibuk jadi belum diomongin secara serius lagi. Selain Agnes, sama Slank juga pengen banget.

7. Harapan Untuk Musik Indonesia

  • Pertanyaan terakhir, apa sih harapan kalian untuk industri musik Indonesia?

PWG: Enggak ada lagi pembajakan! Pembajakan sih di sawah aja… (tertawa) kalo pembajakan di sawah kan memajukan ekonomi, kalo di industri musik justru merugikan.

Sebenernya orang-orang yang download illegal ini enggak peduli illegal atau legal. Kalau mereka dikasihnya hanya situs legal juga pasti mereka akan download dari situ. Tapi kenyataannya yang banyak di mana dan lebih mudah didapat ya yang illegal.

Download illegal itu sebenernya bisa membantu mempopulerkan lagu ke orang banyak, tapi akan lebih baik kalau ketika mereka denger musik itu, jasanya juga dihargai.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/diy/boo)

Rekomendasi
Trending