KapanLagi.com - Mengusung konsep duo,
Di-Da menancapkan langkahnya untuk berkarir di belantika musik tanah air. Di bawah naungan Universal Music Indonesia,
Di-Da berani tampil beda dengan mengusung genre rock, pop, country dan blues dalam setiap karya musiknya.
Di-Da digawangi oleh dua personel ganteng yaitu Rendy (vokal, gitar) dan Iddo (vokal, bas). Sebagai pembuktian musikalitasnya Di-Da telah merilis debut album perdananya DUOGRAPHY. Duo yang banyak dikenal lewat Youtube ini juga kerap mendapat julukan sebagai John Mayer Indonesia.
Penasaran? Ingin tahu lebih dalam siapa dan apa saja yang sudah mereka lakukan? Yuk simak obrolan Di-Da bersama KapanLagi.com®.
(kpl/adb/kis)
1. Asal Nama Di-Da
@KapanLagi.com®
- Hai Di-Da, KapanLagi.com® senang punya kesempatan buat ngobrol bareng kalian. Ceritain dong awal terbentuknya kalian berdua ini gimana sih?
Rendy: Sebenarnya, nama album
DUOGRAPHY itu mau kita pakai sebagai nama duo ini. Tapi semakin ke sini kok susah ya. Akhirnya kita pakai nama
Di-Da.
Di-Da itu artinya senandung. Jadi
Di-Da itu kata-kata yang dipakai ketika menyenandungkan lagu. Sama kayak kita, orang awam kan biasanya, suka nyanyi na na na na.
Iddo: Simple juga nama Di-Da, sesuai dengan nama kita. Gampang didenger. Simple-simple aja lah. Enggak ribet-ribet.
2. Konsep Duo Di-Da
@KapanLagi.com®
- Kenapa Di-Da lebih memilih konsep duo untuk terjun ke industri musik tanah air?
Rendy: Duo karena memang dari awal kita ngerjain segala sesuatunya bareng. Awalnya tadinya sempet kepikiran untuk buat trio atau band sekalian. Tapi aku sama Iddo. Tapi akhirnya kita putusin untuk buat duo aja. Terus ngerjain lagu-lagu yang genre musiknya pop american, blues dan country yang belum ada sebelumnya.
- Terus, kalian berdua kenal sejak kapan?
Rendy dan
Iddo: Udah lama, Sejak SMA.
- Selama proses penggarapan album, apakah ada pembagian tugas di antara kalian?
Iddo: Pembagian secara disengaja nggak ada ya. Tapi kalau ketika bikin musik, kita selalu berdua. Tapi ketika pas bikin lagu, ada yang sendiri. Tapi pembuatan aransemen, selalu kita berdua.
3. Sumber Inspirasi
@KapanLagi.com®
- Kalau lihat di Youtube, banyak komentar yang bilang musikalitas kalian mirip John Mayer, setuju enggak dengan anggapan itu?
Rendy: Setuju setuju aja sih (sambil tertawa).
Iddo: Dibilang gitu juga boleh. Mungkin karena itu (John Mayer) salah satu influence. Tapi sebetulnya masih banyak influence yang lain juga.
Rendy: Mungkin gara-garanya gini, karena aku sebagai vokalisnya dan kebetulan aku terlalu nge-fans sama John Mayer, akhirnya sampai kebawa pas nyanyi.
- Influence kalian selain John Mayer siapa sih?
Iddo:
Bryan Adams,
Taylor Swift. Pokoknya pop Amerika lah.
4. Kontrak label
@KapanLagi.com®
- Kalau tadi udah bahas banyak tentang konsep dan sumber inspirasi Di-Da, Sekarang ceritain dong bagaimana kalian bisa sampai direkrut label Universal Music Indonesia?
Rendy: Tahun 2009 waktu kita di Surabaya, kita udah bikin kurang lebih 20 lagu. Terus langsung kirim
sample lagu yang udah kita bikin ke label Universal. Dan alhamdulillah mereka mau.
5. Karya Musik
@KapanLagi.com®
- Sekarang kalian udah rilis album perdana, kenapa pilih single Takkan Berakhir buat jadi single andalan kalian?
Iddo: Saat ini seinget saya lagi banyak musik galau.
Rendy: Sebenarnya lagu itu galau, tapi kita kemas dengan konsep move on. Jadi lebih semangat. Jadi meskipun galau, kita pakai konsep semangat, ceria.
- Sejauh ini udah promo album ke mana aja?
Rendy: Radio, Tv, semuanya udah. Tinggal video klip. Memang kita sedang lagi proses pembuatan video klip. Mungkin Insya Allah bulan Maret ini.
- Kenapa kalian enggak menjual CD album kalian di counter-counter fastfood atau minimarket?
Iddo: Oh, kita emang belum. Kita malah bikin program, bisa beli langsung lewat Twitter. Ongkos kirim gratis. Saat ini malah dengan harga Rp 85.000 itu udah free kaos, CD sama tanda tangan dari kita.
6. Tanggapan Fans
@KapanLagi.com®
- Denger-denger Di-Da udah punya banyak fans ya. Bener enggak kalau nama fans kalian itu Di-Dadaku?
Iddo: Bener. Tapi kalau fans di setiap kota sepertinya belum. Tapi alhamdulillah udah punya fans. Memang belum terlihat jelas f
anbase-nya. Contohnya, kita baru pertama kali ke Malang dan ternyata di Malang ada tadi yang nyamperin kita, foto-foto. Waktu kita ke Batam juga seperti itu, ke Bali juga gitu, solo juga gitu. Jadi enggak nyangka ternyata ada yang nge-f
anssama kita.
- Terus bagaimana cara kalian menjalin keakraban dengan fans selain bertemu langsung?
Iddo:
Social mediasangat membantu ya. Lewat Twitter, Facebook. Cukup sering. Bisa dibilang itu fasilitas paling sering kita gunakan.
Rendy: Paling sering ya Twitter.
7. Makna Youtube
@KapanLagi.com®
- Nah! kan Di-Da awalnya lebih banyak dikenal lewat Youtube, menurut kalian apa makna Youtube buat karir kalian selama ini?
Iddo: Besar banget, sangat besar. Karena kita kan mengenalkan musik kita dan visual kita. Dengan adanya Youtube kita bisa berkreasi, mengenalkan kita juga. Kan biasanya orang denger lagunya tapi belum tahu orangnya, mukanya kayak gimana, video klipnya kayak gimana, kalau live gimana. Youtube sangat berperan penting buat kita.
- Sejauh ini apa pengaruh Youtube buat kalian?
Iddo: Dengan kita
uploadYoutube, seluruh dunia sudah liat kita. Jadi di negara apapun yang bisa konek dengan internet bisa lihat kita. Pengaruhnya sangat positif dan kita sangat memanfaatkan itu.
8. Aktivitas Terkini
@KapanLagi.com®
- Promo album udah, sekarang Di-Da sendiri lagi sibuk apa?
Rendy dan
Iddo : Selain merilis single ketiga, Percayalah, kita barusan juga ada arransemen baru yang di keluarin di album kompilasi bulan-bulan ini. Judulnya
BERCINTALAH CINTA. Di album kompilasi itu ada
Sean,
Regina,
D Masiv. Hits Spektakuler namanya.