VoB, Band Metal Berhijab Yang Ingin Hilangkan Stigma Negatif

Penulis: Natanael Sepaya

Diterbitkan:

VoB, Band Metal Berhijab Yang Ingin Hilangkan Stigma Negatif Voice of Beceprut © KapanLagi.com

Kapanlagi.com - Band-band musik cadas biasanya di dominasi oleh kaum pria. Dengan ciri khas rambut panjang, mereka mengibas rambut mengikuti tempo irama cepat yang dimainkan. Namun, sesuatu yang berbeda diperlihatkan tiga dara asal Garut, yakni Firda, Euis dan Widi. Ketiganya membentuk band metal yang diberi nama Voice of Beceprot (VoB).


Yang menarik, ketiganya masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu tampil di atas panggung dengan menggunakan hijab. Tak pelak aksi ketiganya sempat jadi perbincangan di media sosial, baik dari sisi positif maupun negatif.


Berhijab dan usung musik metal, sepak terjang VoB segera mencuri perhatian publik © KapanLagi.com/Sahal FadhliBerhijab dan usung musik metal, sepak terjang VoB segera mencuri perhatian publik © KapanLagi.com/Sahal Fadhli


Band yang terbentuk pada 14 Februari 2014 itu malah memiliki keinginan untuk mendunia. Untuk itu ketiganya pun terlebih dahulu memulai debut dengan memperkenalkan karya-karya di dalam negeri.


Single pertama yang diperkenalkan berjudul School Revolution, mereka juga turut andil dalam penulisan liriknya. Single tersebut merupakan protes atau kritikan untuk menjadikan sistem pendidikan lebih baik dan positif.


VoB perkenalkan diri pada penikmat musik cadas lewat single School Revolution © KapanLagi.com/Sahal FadhliVoB perkenalkan diri pada penikmat musik cadas lewat single School Revolution © KapanLagi.com/Sahal Fadhli


"Abah sama kami yang ciptakan, lirik masih bantuan Abah. Lagu ini sebenarnya rekam jejak dari cara pandang kami terhadap sekolah sebagai salah satu ruang kami belajar, jadi apa yang yang kami dengar, kami lihat dan kami rasakan di sekolah itu kami tuangkan di lagu ini," ucap Firda saat dijumpai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.


Meskipun berhijab, ketiganya ingin memberikan pandangan positif pada para penikmat musik genre apapun, bahwasanya garis hidup setiap makhluk berbeda-beda. "Ada yang ditakdirkan menjadi dokter, guru, bahkan seniman. Nah kami ingin menjadi seniman yang bisa memberikan pengaruh positif bagi orang-orang yang sebelumnya berpikiran negatif. Melalui musik kami ingin menjadi manusia seutuhnya, bukan dibeda-bedakan," pungkasnya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/aal/ntn)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending