Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Pertemuan Coki Bollemeyer dengan Prajna Murdaya dalam project Sunyotok by Coki Bollemeyer nyatanya berhasil menghadirkan sebuah karya yang fresh dalam ranah musik jazz. Selain kesamaan visi dan inspirasi dalam bermusik, dukungan alat-alat rekaman Shoemaker Studio juga jadi salah satu faktor yang membuat album NEGATIVE jadi patut untuk disimak.
"Kalau di sisi alat musik pendengar ada namanya audio file. Tapi di sisi rekaman, ada juga jenis orang yang audio file tapi untuk alat rekaman namanya Gearslutz. Yang suka beli alat-alat keren untuk rekaman. Selama 20 tahun saya telah mengoleksi alat-alat rekaman. Dari zaman dulu, ada yang dipakai Frank Sinatra, Celine Dion, jadinya mulai akhir tahun lalu saya kumpulin semua alat jadikan studio kayak kantor rumah saya. Terus temen saya, Harmoko Aguswan (sound engineer), pemilik studio Brotherland, kami bikin space kreatif supaya temen-temen bisa main dengan ide musik. Ada alat bagus juga buat menginspirasi artis dan seperti kayak rumah supaya rasanya aman," terang Prajna Murdaya saat ditemui di Gedung CCM, Jalan Cikini, Jakarta Pusat belum lama ini.
Di sisi lain, hadirnya dukungan alat yang mumpuni dalam menggodok materi album NEGATIVE dan suasana studio rekaman diakui Coki jadi salah satu faktor penting yang membuat project-nya kali ini semakin lengkap. Yap, pasalnya beberapa hal tersebut mampu memancing inspirasinya keluar secara maksimal saat mengolah materi.
Advertisement
"Banget karena santai. Enggak dikejar-kejar, enggak dikasih batas waktu, bener-bener rileks. Kalau rileks kan otomatis jadi lebih luas, secara ide, teknis. Alatnya gokil banget. Ini dibilang solo project bisa, project bareng-bareng juga bisa. Cuman yang gue alami ini adalah project bareng-bareng, ya, jadi gue merasa diberkati lah," lanjut gitaris NTRL dan Blackteeth tersebut.
Lebih jauh, suasana nyaman yang ia rasakan di Shoemaker Studio ini ternyata baru dialami Coki untuk pertama kali. Yap, Coki mengaku kalau ia merasa seperti melakukan proses rekaman di rumahnya sendiri dengan sederet alat yang memadai.
"Aman dan nyaman, nyaman banget sih. Sempet gue sampai tidur pas lagi rekaman saking nyamannya, hehehe. Memang gue ngerasain nyaman banget di sini, beda sama studio umumnya yang ada tempat take sendiri, mixer sendiri. Kalau di Shoemaker Studios ini emang lu bener-bener feels like home, kayak di rumah, santai banget, kayak di rumah aja. Ngobrol, tukar pikiran. Hal baru buat gue. Ini pertama kali dapat tempat produksi musik yang bener-bener rasanya enggak kayak di studio rekaman. Kayak di rumah betulan. Di gedung iya, cuman lingkungannya pas mau take, setting segala macam kayak di rumah," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/aal/ntn)
Advertisement