Diterbitkan:
Membawa sederet isu sosial hingga politik, lahir lah sebuah band bernama The Stocker pada akhir tahun 2005 di Jakarta dan mulai melangkah di skena musik indie lokal. Raungan distorsi gitar dan hentakan drum yang cukup purba agaknya mampu membawa kamu sedikit berpetualang ke sekitar era 70an.
Seperti salah satu lagunya yang berjudul Menunggu Mati. Nuansa musik yang raw mengemas isi lirik lagu yang cukup pedas untuk menyindir fenomena sosial sekarang. Bisa jadi kamu akan berimajinasi di mana The Clash dan Deep Purple saling berkolaborasi dalam satu lagu.
Harus diakui kalau The Stocker cukup agresif dalam menyampaikan idealisme dan pemikiran mereka. Hanya saja, perbedaan zaman dan mulai membaiknya sejumlah fasilitas hingga kualitas orang-orang dengan posisi yang tinggi sepertinya akan membuat pesan dalam sebuah lagu yang kritis terasa kurang nendang.
Advertisement
Tapi jika menilik lagu seperti Dilema Simalakama, agaknya apa yang coba disampaikan The Stocker lewat lagu-lagunya lebih dari sekedar mengangkat isu politik. Cerita seperti seseorang yang tidak mampu menemukan titik terang atas semua masalah hidupnya pun jadi tema yang cukup baik untuk kamu simak.
So, The Stocker yang sudah merilis 2 EP (mini album) ini terasa pas untuk kamu yang senang dengan distorsi keras, speed kencang, dan pemikiran-pemikiran kritis atas setiap hal kecil yang terjadi di sekitar kita sehari-hari. Untuk yang penasaran dengan mereka, kamu bisa langsung mengunjungi halaman Facebook The Stocker di sini. Yang paling penting, jangan lupa untuk tetap dukung musisi lokal kamu dengan cara membeli rilisan mereka yang original ya KLovers.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement