Kisah Tulus Menjelajah Dua Negara Untuk Sempurnakan 'Pamit'-nya

Penulis: Girindra Permana Cahya

Diperbarui: Diterbitkan:

Kisah Tulus Menjelajah Dua Negara Untuk Sempurnakan 'Pamit'-nya Tulus © KapanLagi.com®/Agus Apriyanto
Kapanlagi.com - Satu lagi lagu yang akan menyemarakkan dunia musik tanah air. Sebuah single baru dari penyanyi yang punya karakter dalam setiap karyanya, Tulus hadir dengan judul Pamit.


Tulus mengatakan bahwa single ini merupakan salah satu cerita sederhana tentang dua sejoli yang hendak berpisah. Kepada KapanLagi.com® ia mengungkapkan proses singkat pembuatan lagu ini.


"Sederhana banget sih. Saya coba membingkai kejadian pendek dari orang yang mau pisah. Dari satu kalimat 'Tubuh saling bersandar ke arah mata angin berbeda' saya kembangkan jadi satu lagu. Lagu ini ciptaan saya sendiri dan diproduseri oleh Ari Renaldi yang jadi produser saya di album pertama dan kedua," ucap Tulus saat media visit ke kantor redaksi Kapanlagi.com®, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (7/3).


Semua rangkaian indah lirik yang ditulisnya sendiri ini tak sepenuhnya pengalaman pribadi. Ia juga menambahkan unsur imajinasi yang membuat daya tarik Pamit makin kuat.


Tulus tuliskan lirik 'Pamit' dengan formula pengalaman pribadi ditambah dengan imajinasi © KapanLagi.com®/Agus ApriyantoTulus tuliskan lirik 'Pamit' dengan formula pengalaman pribadi ditambah dengan imajinasi © KapanLagi.com®/Agus Apriyanto


"Gak semua lagu pengalaman pribadi saya. Kalau lagu ini sekitar setahun lalu jadi saya agak lupa ini pengalaman pribadi atau bukan. Mungkin ini lebih ke pengalaman pribadi ditambah imajinasi juga," ucap pria yang bernama lengkap Muhammad Tulus ini.


Pamit telah tersedia dalam versi video klip. Publik bisa menyimak satu buah kreativitas gambar bergerak ini di akun YouTube milik Tulus.


Seperti klip Tulus lainnya, kuat dengan tema besar yang sejalan dengan cerita dalam lagu, pengerjaan Pamit bisa dibilang tak main-main. Cowok asal Sumatera ini harus terbang ke salah satu negara di Eropa untuk pembuatannya. Ia pun menceritakan kisah-kisah unik yang mewarnai usahanya ini.


"Saya berkolaborasi dengan Dafi Linggar. Dia seorang seniman, videografer juga. Video klipnya menceritakan seseorang yang tinggal di kota industri saat musim salju. Sosoknya diperankan oleh saya juga."


"Waktu saat mengerjakan video klipnya kami berada di suhu -15 derajat. Saya dan teman-teman lain dari Indonesia dan kami harus bekerja dengan suhu yang ekstrem dinginnya agar bisa mendapatkan gambar yang sesuai dengan lagunya," ceritanya.


'Pamit' buat Tulus dan tim harus melawan rasa dingin dari cuaca bersuhu -15 derajat © KapanLagi.com®/Agus Apriyanto'Pamit' buat Tulus dan tim harus melawan rasa dingin dari cuaca bersuhu -15 derajat © KapanLagi.com®/Agus Apriyanto


Pernak-pernik dari Pamit lainnya adalah lagu ini dikerjakan di dua negara yang berbeda! Dari Indonesia ia harus terbang ke Ceko untuk menyelesaikannya.


"Jadi lagu ini dikerjakan di dua negara. Pertama di Bandung (Indonesia). Setelah lagunya setengah jadi dibawa ke Praha untuk pengerjaan string section. Memang dibantu string section dari Ceko," ujar Tulus tentang penggarapan lagu barunya.


Untuk segi aransemen musik, Tulus melewati perjalanan yang cukup panjang. Dalam proses menggodok materi Pamit ini, Tulus mencoba berbagai ramuan agar materinya bisa tersampaikan sempurna nantinya untuk para pendengar.


"Sebenarnya kalau aransemen matangnya sekitar 5 bulan lalu. Karena rata-rata untuk proses kreatif sebuah lagu saya mencoba beberapa formula. Untuk lagu ini formula seperti inilah yang cocok karena lagunya dari cerita yang sederhana. Aransemen yang cocok untuk lagu ini memang hanya ada piano, string section, dingin, sendu, dan hening," pungkasnya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/pur/otx)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending