Jawara Rock 90an Indonesia, Dari Generasi ke Generasi

Penulis: Fajar Adhityo

Diterbitkan:

Jawara Rock 90an Indonesia, Dari Generasi ke Generasi
Kapanlagi.com - Era akhir 80 hingga 90-an Indonesia memiliki band rock yang cukup berbahaya. Musikalitas mereka tak diragukan lagi dan jika dibandingkan mungkin sama sejajarnya dengan band luar negeri.

Sayangnya eksistensi mereka tidak mendapat dukungan dari industri. Musik rock masih dianak-tirikan dan dianggap kurang menjual. Padahal jika ditilik, apabila dikemas dengan baik maka band-band ini cukup menjanjikan.

Berikut band-band yang mewarnai sejarah musik cadas Indonesia dari yang masih eksis hingga sudah bubar.

1. Power Metal

Band ini bisa dibilang legendaris dan setia mengusung heavy metal. Selama 25 tahun berkarir mereka telah mengeluarkan 9 album yang terakhir rilis di tahun 2010 lalu berjudul Power Metal IX.

Band juara festival Log Zgelebour ini sempat dikabarkan bubar lantaran banyaknyA personel yang keluar. Mereka sempat berhenti berkarya ketika sang vokalis, Arul menghilang dan kembali ke tanah kelahiran di Balikpapan.

Kembalinya mereka ke belantika musik Indonesia disambut antusias oleh penggemarnya. Puncaknya saat mereka didaulat tampil di sebuah acara televisi nasional yaitu Radio Show dan terlihat wajah-wajah tua yang masih bengal dan ganas memainkan musik metal. Prestasi yang mengagumkan saat mereka didaulat untuk tampil di festival metal terbesar di Indonesia, Hammersonic bersama band mancanegara lainnya.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Rotor

Grup yang berdiri di tahun 1991 ini bisa dibilang sebagai pionir thrash metal Indonesia. Band yang digawangi oleh Irvan Sembiring Cs ini didaulat menjadi pembuka Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus Jakarta pada tahun 1993.

Mereka juga sempat menjadi penampil di private party Sepultura saat tur di Indonesia dan menuai pujian dari para personel thrash metal asal Brazil. Selama karirnya Rotor telah memiliki 4 album yang bisa dibilang masterpiece. Mereka juga sempat mencoba untuk meniti karir di Amerika, namun gagal karena persaingan industri di sana yang sangat kejam.

Setelah delapan tahun berkarya, Rotor pun menghentikan rotasinya dan memutuskan untuk bubar. Sang frontman Irvan memutuskan untuk menjadi Dai dan menggantungkan gitar selama-lamanya. Namun kini mereka kembali lagi dan membesut album baru yang tak kalah cadasnya. Rotor kembali bergerak dan tetap setia di jalur thrash metal.

3. Elpamas

Awal terbentuk, sekitar tahun 1983, Elpamas tidak langsung memainkan musik rock. Lewat panggung-panggung tingkat RT dan ‘bergerilya’ dari kampung ke kampung, Elpamas dikenal luas sebagai band yang mengusung musik dangdut.

Era 90-an yang penuh dengan band cadas membuat Elpamas pun mengubah haluan. Tahun berikutnya, menjelang mengikuti festival rock yang digelar oleh Log Zhelebour mereka pun ganti haluan. Elpamas mulai memperlihatkan talentanya sebagai grup rock yang layak.

Sukses dengan berbagai festival yang diikuti Elpamas pun merilis album. Tercatat enam album yang telah mereka rilis. Meski tidak seaktif seperti dulu, namun band ini tidak membubarkan diri.

4. Kaisar

Meski tak terkenal secara luas, namun band ini cukup diperhitungkan dalam scene musik rock Indonesia. Band asal Solo ini memiliki lagu yang cukup fenomenal di kalangan para pecandu festival. Lagu Kerangka Langit selalu dimainkan oleh berbagai band.

Kaisar merajai berbagi festival rock di Indonesia pada tahun 1989-1991. Setelah mendapat pengakuan diberbagai panggung festival, Kaisar pun mencoba merekam lagu mereka dan dijadikan album bertajuk Mata Angin (1994).

Sayangnya debut album tersebut tidak mendapat respon yang diharapkan. Kegagalan album pertama berimbas pada band sehingga mereka pun memutuskan untuk membubarkan diri.

5. Voodoo

Masih ingatkah kalian dengan single Salam Untuk Dia dan Selamanya yang populer di tahun 90-an? Ya kedua lagu tadi menjadi lagu yang paling populer dan diminati para remaja. Bahkan hingga kini masih ada yang membawakan atau memutar lagu tersebut.

Band asal Jakarta ini memiliki musikalitas yang cukup mumpuni. Aransemen mereka apik dan begitu progresif dan belum ada band yang bisa menyamai musikalitasnya. Sayangnya seiring pop rock masuk, karir Voodoo pun meredup. Kabarnya di tahun 1998 mereka akan kembali lagi dengan materi segar, sayangnya tak terdengar hingga kini.

6. Jet Liar

Satu lagi band pengusung heavy metal yang lahir dari ajang festival. Band yang sering memainkan lagu dari Judas Priest ini cukup disegani oleh musisi rock lainnya.

Dengan aksi panggung yang energik dan musik yang bagus, Jet Liar selalu dielu-elukan oleh penggemarnya. Bahkan mereka menggilas para senior seperti SAS, Cockpit, Micky Jaguar dan lainnya.

7. Boomerang

Sebelum memakai nama Boomerang, band asal Surabaya ini memilih nama Lost Angel. Setelah memenangi festival musik rock yang digelar oleh Log Zhelebour merela pun berganti nama yang diambil dari salah satu judul di album debutnya.

Boomerang cukup konsisten di jalur rock dengan rilisan albumnya yang selalu disambut antusias oleh para Boomers. Sayangnya selera pasar berubah dan berdampak dengan tenggelamnya nama Boomerang. Perpecahan personel tak bisa dihindarkan. pun begitu Boomerang tetap eksis dengan personel yang tersisa.

8. Jamrud

Satu lagi band tempaan dari festival rock Indonesia yang dulu menjadi ajang bergengsi di tahun 90an. Jamrud merupakan band rock fenomenal yang masih eksis hingga kini.

Berbagai halangan pun mereka hadapi saat meninggalnya 2 personel yaitu Fitrah dan Sandy. Jamrud kembali dirundung masalah dengan hengkangnya Krisyanto. Memakai vokalis baru ternyata tak menyelamatkan Jamrud dari keterpurukan.

Kini vokalis ikonik itu kembali ke Jamrud dan disambut antusias oleh penggemarnya. Jamrud kembali seperti dulu dan siap memanaskan industri musik Indonesia.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending