Diterbitkan:
Jauh sebelum Franz Ferdinand merilis debut selftitled di tahun 2004 lalu, Skotlandia boleh dibilang hanya punya Rod Stewart, Shirley Manson dan Annie Lennox yang masing-masing dari mereka punya sesuatu yang berbeda daripada hanya sekedar bernyanyi.
Image yang dibangun Alex Kapranos, Bob Hardy, Nick McCarthy, dan Paul Thomson, memang tak jauh dari white boy disco yang tak kalah sarkastik dari repetan lirik Eminem atau bualan vulgar Lady Gaga.
Advertisement
Begitu juga yang terbaca jelas di album ketiga mereka TONIGHT: FRANZ FERDINAND, sebuah perayaan partygoers yang kebablasan, sembari meratapi keadaan yang semakin jauh dari kata 'manusiawi'. betapa tidak, dari cara bernyanyi Kapranos yang berusaha menjadi Tim Armstrong versi anglo-saxon tetapi dengan lirik copycatJim Morisson, seakan mengajak untuk terus berpesta, tapi tetap masuk surga.
Coba simak single pembuka Ulysses, yang siap menjadi disco anthem, padahal isi lagunya adalah kritik sosial yang dirayakan begitu rupa oleh pemuda-pemuda asal Glasgow ini. Single kedua yang rilis enam April lalu, No You Girls berkarakter mid tempo yang dipenuhi dentuman drum machine, serta kental dengan tema seksualitas nan vulgar. Silahkan maknai sendiri lirik dalam single tersebut, "Oh kiss me, lick your cigarette then kiss me, kiss me where your eye won't meet me, meet me where your eye won't lick me, lick your mind and mine so briefly."
Berikutnya ada sebuah single yang menurut Kapranos dan kawan-kawannya bukan single, bertitel Lucid Dreams. Di sini Anda akan disuguhi track disco disertai sampling di bagian encore, mengingatkan sentuhan Dj Lethal di SIGNIFICANT OTHERS milik Limp Bizkit.
Kalau Anda suka clubbing atau pernah mendengarkan album Kylie Minogue, pasti suka dengan trackLive Alone yang menampilkan synthesizer dan looping ceria, beradu dengan nuansa gitar crunch khas rocker United Kingdom. Mungkin terlintas di benak Anda, jika mereka membuatnya dengan FruityLoop.
Anda suka dengan Artic Monkeys? Tapi juga kangen gloomingnya Imagine milik John Lennon, maka aransemen strings section di opening, flick gitar yang dijadikan melodi dan hentakan beat drum yang rancak bisa menjadi pilihan Anda saat bersing-a-long, dengan track nomor enam Bite Hard. Satu lagi cerita unik mengenai lagu ini, penasaran? Silahkan klik di sini.
Sebagai track penutup, Katherine Kiss Me adalah coolingdown mode, lengkap dengan gitar akustik dan folk balladnya. Sementara untuk track sisanya, Turn It On, Send Him Away, Twilight Omens, What She Came For, Can't Stop Feeling, dan Dream Again adalah aransemen disco infernoRancid tanpa spike dan lirik politis.
Nampaknya Franz Ferdinand memang tak ingin berubah, mantap dengan dry sounds yang superficial dan lirik yang itu-itu saja. Namun paling tidak, album yang rilis di bawah label Domino Records pada 26 January 2009 ini, lebih dapat sesuatu daripada YOU COULD HAVE IT SO MUCH BETTER di tahun 2005, satu hal yang justru menjadi material mereka untuk mencipta lagu, kritik. (kpl/bar/bar)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/bar/bar)
Advertisement