NAS: 'STREET'S DISCIPLE' Mengupas Nas yang Lebih Pribadi

Penulis: Maria Natalia

Diterbitkan:

KapanLagi.com - Rekaman baru Nas dengan album ganda yang bertajuk Street's Disciple terasa penuh momen yang terfokus dan pribadi. Yang terpenting, Nas kedengaran penuh inspirasi, ini bukanlah paksaan untuk kembalinya album terdahulunya, Stillmatic. Album Street's Disciple ini lebih menampakkan Nas di puncak yang baru dimana dia akhirnya merasa nyaman di post-millennial dunia hip-hop.

Dalam memproduksi album barunya ini Nas hampir keselurhannya mengajak berkolaburasi rekan lamanya Salaam Remi dan Chucky Thompson. Beat yang mengalun dalam musiknya lebih dari putaran patah-patah atau breakbeat dan yang kadang-kadang 808, dan untuk itu mereka membuat Nas menunjukan kebolehannya dalam nge-rap.

Dalam Rest of My Life dan War tembang yang terdengar sedikit 'kotor', evocatif dan penuh nostalgia. Dalam single Thief's Theme akan terdengar begitu akrab bagi pendengaran penggemarnya, berbelit dan berubah ke dalam himne yang agak kasar bagaikan mengalun tengah malam disepanjang jalan riuh di New York, bak seorang perampok yang berderap berusaha mengumpulkan jutaan dolar dengan video musiknya.

Dalam tembang American Way terdengar Nas melantukan sesuatu yang bebau biografi dan topik yang spesial, dimana dengan pasti dia menyerang 'paman Toms' yang dia lihat melukai komunitas kulit hitam, dia melantunkan syair: someone from the hood as my councilman/ and broad siding the black 'heroes' of that same community on 'Coon Picnic'.

Dan dalam tembang Me And You dia mencoba mendiskusikan keluarganya sendiri, sebuah tembang lembut yang dipersembahkan untuk putrinya sebagai tembang penutup di album barunya ini. Sementara di A Message to Feds dia mencoba mengalir dengan perubahan dari persoalan yang mudah menjadi fakta proklamasi dan di tembang U. B. R. , Nas memberi penghormatan pada tokoh yang mengilhaminya, Rakim.

Album Street's Disciple ini juga memiliki rangkaian yang bagus, teristimewa di empat-lagu yang megeksplorasi hubungannya: memoar seksual di Remember the Times yang secara langsung dilanjutkan pada perburuan Nas di tembang Makings of the Perfect Bitch, pada akhirnya menemukan pemecahan di tembang Getting Married, di tembang ini secara khusus membahas pernikahannya dengan Kelis serta berlanjut pada pengalaman bulan madu di tembang No One Else in the Room.

Album ini tidak dapat dikatakan sempurna sebagaimana layaknya double album. Beat di tembang Live Now bak putaran di Tanah, Udara dan Api yang mencakup dari seluruh tembang-tembangnya, dan bahkan bayangan akhir hidup Nas tak dapat menyelamatkan kemonotonan dari musik.

Untuk sebagian besar, Street's Disciple menegaskan bahwa Nas begitu berkilau dan rapper yang luar biasa berbakat. Apa yang membuat album ini berbeda bukanlah produksi, atau ketrampilan Nas yang sudah tak diragukan, atau bukan pula posisinya sebagai penghibur jalanan. 'Ini adalah Nas', mungkin itu kata yang ingin disampaikan dalam albumnya kali ini, dengan memperdengarkan sisi paling pribadinya dan merupakan satunya yang paling luarbiasa. (erl) (kpl/nat)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/nat)

Editor:

Maria Natalia

Rekomendasi
Trending