BRANDY : 'AFRODISIAC' Bergaung Penuh Emosional

Penulis: Maria Natalia

Diterbitkan:

KapanLagi.com - Setelah lebih dari satu dasawarsa dalam karier musiknya, Brendy bukanlah apa-apa jika tanpa komitmen. Afrodisiac merupkan sebuah hasil karyanya yang pribadi dan kreatif. Sejak membuat albumnya tahun 2002 Full Moon, dia menjadi seorang ibu, berpisah dengan suaminya, memilih manager baru Benny "The Actual Fresh Prince" Medina, dan menukar produsernya Rodney Jerkins dengan yang lebih disukainya Timbaland.

Dan image-nya telah berubah jauh dari waktu pertama kali dia keluar, ini tidaklah terjadi tanpa suatu kontroversi. Namun ini juga telah diharapkan, tetapi yang masih dipertanyakan apa yang menyebabkan perubahan ini. Pertama, yang tidak berubah antara usia 15 dan 25?

Kedua, perubahan ini tidak sedrastis yang dilakukan Janet Jackson dari Escapade pada Throb meskipun ada beberapa persamaannya - Sikap Provokatif Brendy dicover Vibe, yang berdiri sebagai hit baru saja sebelum album ini, mengingatkan pada penapilan Janet dengan tutup payudara di cover Rolling Stone pada tahun 1993.

Meskipun lingkungan dan situasi mungkin baru bagi artis ini dan penggemarnya, namun Afrodisiac adalah hal yang evektif untuk menunjukan keberadaan Brendy kembali dengan album ke empat, berbicara dalam ketidak berdayaan, mengundang untuk didengarkan, berisi sekaligus menakjubkan dan bergaung penuh emosional.

Sangat disesalkan jika harus membawa Janet kembali dalam hal ini , tembang pembuka Talk About Our Love lebih luarbiasa daripada yang pernah diharapkan dari yang pernah dihasilkan produser Kanye West dalam I Want You-nya Janet dan ini merupakan kerjasama bagus bagi karier keduanya produsen maupun penyanyinya. Timbaland menyediakan 60 persen dari tembang-tembang dalam album Brandy; walaupun dia telah mengaku letih oleh proses musik akhir-akhir ini, anda tidak akan menemukan keletihanya itu dalam hasil kerjanya yang penuh inspirasi ini. Syair yang ditulis Brendy menunjukan dengan jelas betapa pengalamannya telah mempengaruhi kematangan tembang-tembangnya.

Suaranya yang merdu tetap terjaga, dan di tembang kedua dia menggunakan tarikan suara yang terdenger letih dan hentakan yang mengejutkan. Tembang penutupnya Should I Go bertutur tentang mencari kejujuran. Hal yang juga patut diperhatikan adalah dibolehkannya Brandy dan Timbaland membayar penghargaan untuk berbagi cinta dengan Coldplay, ini merupakan bagian industri musik yang direnungkan, tak ada hubungannya dengan romantisme. Yang mana Brendy hanya mempertimbangkan penjualan albumnya. (erlin) (kpl/nat)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/nat)

Editor:

Maria Natalia

Rekomendasi
Trending