50 Cent: 'THE MASSACRE' Panas Bagaikan Panci Teh yang Mendidih

Penulis: Maria Natalia

Diterbitkan:

KapanLagi.com - 50 Cent telah berhasil membuat hit dengan tembang In Da Club dua tahun lalu dan setelah itu dia menjalani kehidupan gandanya. Di satu sisi dia adalah bisnisman yang luar biasa sukses, dengan berbagai macam label produk yang diluncurkanya dan disisi lain dia seorang rapper berbakat yang digandrungi penggemarnya. Mengikuti kesuksesan album Get Rich or Die Tryin' tahun 2003 kini dia kembali unjuk kebolehan dalam panggung musik dengan meluncurkan The Massacre.

Tampilan dua CD dari rekaman ini mengungkapkan bagaimana Cent memiliki dua jalan: Hanya rapper yang sudah kena sembilan kali tapi masih bisa lolos dengan menggambarkan lantai dansa sebagai "panas bagaikan ketel teh'. Ini bukanlah G Unit, ini G-rated.

Dimulai dengan single Out of Control yang dihasilkan oleh Dr Dre, merupakan yang terbaik dari pesta tembangnya Cent. Dalam Tembang Piggy Bank, dia dengan senang hari merenungkan tentang bagaimana bagusnya apa yang diperbuatnya, berkat tentara-tentara G Unit-nya Lloyd Banks, Young Buck dan permainanya. Dan dia terdengar lebiha antuais lagi dalam tembang Ryder Music dan I'm Supposed to Die Tonight.

Cent hampir tidak pernah membiarkan kita melihatnya berkeringat - dia ingin kita percaya bahwa dia bisa melakukan sesuatu yang lain, seperti halnya kemampuanya membuat sajak, dan dia mengalunkan dengan penuh percaya diri di tembang I Don't Need 'Em.

Bagi seseorang seproduktif Cent dia berbagi kebiasaan kerja dengan Tupac, merekam lebih dari enam puluh tembang untuk album ini dan dia melakukanya dengan sangat efisien. Tembang seperti Gunz Come Out mengungkapkan tidak mempunyai ambisi setinggi langit, tetapi tidak ada kata yang sia-sia didalamnya.

Tembang paling empatik di album The Massacre ini bertajuk A Baltimore Love Thing sebenarnya terdengar lebih ambisius. Mengalun lamban diiringi tiupan flute funk, pria yang diduga mantan penjual obat telarang ini berbicara secara langsung dengan pecandu wanita.Tapi ini bukan hanya metafora obat terlarang itu sendiri, namun meliputi hubungan antara Cent dan penggemarnya.

Dan yang selalu menjadi senjata rahasia 50 Cent adalah suaranya dalam menyanyi, dia sangat menyadari keterbatasan itu, untuk menutupi kekurangan dia tetap dalam tangga nadanya, dengan suara tenor yang rendah, mengalun perlahan dengan suara merayu. (erl) (kpl/nat)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/nat)

Editor:

Maria Natalia

Rekomendasi
Trending