The Panturas Hadirkan Nuansa Musik Sunda Lewat Mini Album 'Galura Tropikalia'

Diperbarui: Diterbitkan:

The Panturas Hadirkan Nuansa Musik Sunda Lewat Mini Album 'Galura Tropikalia'
The Panturas Hadirkan Nuansa Musik Sunda Lewat Mini Album 'Galura Tropikalia' (credit: istimewa)

Kapanlagi.com - The Panturas kembali hadir dengan karya terbaru yang akan membawa para penggemar ke suasana musik khas Sunda. Mini album bertajuk 'Galura Tropikalia' ini resmi dirilis pada 22 November 2024 di berbagai platform digital. Album ini menjadi proyek independen mereka di bawah label Los Panturas Ent.

Album ini menawarkan pengalaman baru dengan enam lagu yang seluruh liriknya ditulis dalam bahasa Sunda. Musik yang dibawakan pun kental dengan sentuhan tradisional tanah Pasundan. Para personel, yaitu Surya Fikri (drum), Bagus 'Gogon' (bass), Rizal Taufik (gitar), dan Abyan 'Acin' (gitar, vokal), mengaku menikmati eksplorasi selama proses kreatifnya.

1. Bawa Musik ke Akar Budaya

Surya Fikri, atau yang akrab disapa Kuya, mengungkapkan bahwa album ini menjadi kesempatan untuk membawa musik mereka ke arah yang lebih akrab dengan akar budaya mereka.

"Kami menemukan banyak hal baru, dan hal terbesar adalah membawa musik ini lebih dekat ke bumi Pasundan," ucap Kuya dalam sebuah wawancara, Jumat (9/11/2024).

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Tantangan Penulisan Lirik

Proses penulisan lirik menjadi tantangan tersendiri, mengingat bahasa Sunda memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi. Meski begitu, Rizal merasa terbantu dengan kenangan masa kecilnya yang dipenuhi unsur budaya Sunda, seperti jampi dan pupuh. Berbekal nostalgia itu, mereka menulis lirik dengan mengikuti kata hati.

Salah satu lagu di album ini adalah Jimat, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Doel Sumbang, musisi legendaris pop Sunda. Selain itu, mereka juga menggubah lagu klasik Talak Tilu karya Kosman Jaya, yang sebelumnya dipopulerkan oleh Upit Sarimanah. Kedua lagu ini memberikan nuansa nostalgia sekaligus modern.

3. Dibantu Ricky Virgana

Mini album berdurasi 21 menit ini turut melibatkan Ricky Virgana (WSATCC) sebagai produser, yang membawa sentuhan disco pop era 70-an hingga 80-an. Mereka juga menggandeng Om Robo (Sundancer) sebagai mentor gitar serta musisi kolaborator lain, seperti Panji Wisnu (keyboard/synth) dan Rezki Delian (perkusi). Lagu Bentang Sagara bahkan menjadi penghormatan kepada musik pop Indonesia era LCLR 1978.

"Beruntungnya, penulisan dan produksi lagu ini dibantu oleh Ricky Virgana yang memang sudah mumpuni di area itu. Kami mencari jalan tengah di antara musik disco dan gitar becek ala The Panturas," tutur Kuya.

4. Rencana Gelar Tur dan Showcase

Untuk mempromosikan Galura Tropikalia, The Panturas telah merilis dua single, Lasut Nyanggut dan Jimat, beserta video musiknya. Mereka juga berencana menggelar tur dan showcase di berbagai kota, bahkan berharap dapat membawa musik ini ke panggung internasional. Dengan album ini, The Panturas berharap bisa menyatukan penggemar mereka meski dengan perbedaan bahasa.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending