Rumah Orkestra Jogja Hadirkan Nostalgia Lagu Dolanan Anak Lewat ORKESTRA KAKI GUNUNG

Penulis: Anik Setiyaningrum

Diterbitkan:

Rumah Orkestra Jogja Hadirkan Nostalgia Lagu Dolanan Anak Lewat ORKESTRA KAKI GUNUNG
ORKESTRA KAKI GUNUNG yang Diselenggarakan oleh Rumah Orkestra Jogja (Credit: KapanLagi.com/Nurul Wahida)

Kapanlagi.com - ORKESTRA KAKI GUNUNG, konser yang digelar oleh Rumah Orkestra Jogja (ROJ) berhasil menyedot perhatian ribuan penonton. Terdapat 9.700 orang yang mengikuti "war tiket", tetapi kuota yang tersedia hanya 300 penonton. Mengingat lokasi yang jauh dari pusat kota, pihak ROJ sendiri mengaku kaget dengan antusiasme penonton untuk menyaksikan gelaran orkestra di area Bukit Gardu Pandang Kaliurang tersebut.

ORKESTRA KAKI GUNUNG merupakan bagian dari Music Camp dan bukan acara konser yang berdiri sendiri. Sekitar 100 pemusik yang melakukan perform merupakan peserta dari Music Camp dan kolaborator dari kalangan seniman profesional.

Dengan konsistensinya dalam menggelar konser dengan tema beragam, ROJ berharap agar orkestra bisa makin dekat dengan masyarakat. Melalui beberapa konser sebelumnya, ROJ sudah membuktikan bahwa semua musik bisa dikemas dalam bentuk orkestra. Dengan begitu, stigma bahwa orkestra merupakan pertunjukan yang eksklusif bisa terhapus.

1. ORKESTRA KAKI GUNUNG Mengusung Konsep Berbeda

Rumah Orkestra Jogja (ROJ) sukses menggelar konser bertajuk ORKESTRA KAKI GUNUNG pada Senin (16/9/24). Sesuai dengan judul acaranya, konser ini diselenggarakan di area Bukit Gardu Pandang Kaliurang yang merupakan bagian dari kaki Gunung Merapi. Terbiasa melakukan pertunjukan di indoor, konsep bermusik di luar ruangan ini menjadi hal baru bagi anak-anak yang tergabung dalam komunitas ROJ.

Habibi Rahman, konduktor sekaligus salah satu founder ROJ menyampaikan bahwa konsep ini dipilih untuk memberikan pengalaman bagi para anggota agar bisa merasakan konser secara outdoor.

"Biasanya Rumah Orkestra Jogja kalau perform di hall, kita mau ngasih experience baru sebenarnya untuk anak-anak yang ada di komunitas Rumah Orkestra Jogja buat ngerasain gimana sih konser di luar, outdoor gitu," kata Habibi Rahman saat ditemui di area pertunjukan.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Rangkaian Acara Music Camp

ORKESTRA KAKI GUNUNG merupakan bagian dari rangkaian acara Music Camp yang sudah diselenggarakan tiga hari sebelum pertunjukan. Anak-anak anggota ROJ mendapat kesempatan untuk belajar dari para narasumber yang dihadirkan. Konser yang diselenggarakan di hari penutupan ini menjadi hasil dari pembelajaran yang didapat selama mengikuti Music Camp.

"Jadi Music Camp ini untuk anggota komunitas ROJ, kita nginep di Kaliurang tiga hari terus diisi oleh narasumber-narasumber. Terus di penutup hari Senin ini, itu konsernya. Jadi hasil dari pembelajaran mereka selama Music Camp," Habibi Rahman menjelaskan.

Meski ORKESTRA KAKI GUNUNG ini merupakan bagian dari Music Camp dan bukan acara konser yang berdiri sendiri, penonton tetap antusias untuk menyaksikannya. Bahkan, pihak penyelenggara pun kaget ketika ada "war tiket" gratis yang didata lewat Google Forms. Dari total sekitar 9.700 orang yang mendaftar hanya ada sekitar 300 penonton yang berkesempatan hadir.

3. Hadirkan Nostalgia Lagu Dolanan Anak

Selain memberikan pembelajaran kepada anak-anak anggota ROJ, ORKESTRA KAKI GUNUNG juga ingin menghadirkan nostalgia lewat tema yang dipilih. Mengusung tema 'Kumpul Bocah', ROJ membawakan sederet lagu dolanan anak yang populer di masa lalu. Bagi penonton dewasa, konser ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenang lagu-lagu yang didengar atau dinyanyikan di masa kecil dulu.

"Kita mau memberikan experience ke penonton untuk mengenang lagu mereka masa kecil dulu waktu masih anak-anak kan sering kayak 'Gundul-Gundul Pacul', 'Cublak-Cublak Suweng'," tutur Habibi Rahman.

Lagu 'Cublak-Cublak Suweng' mengalun indah sebagai pembukaan, dilanjutkan dengan lagu 'Gundul-Gundul Pacul', dan 'Padang Bulan'. Ketika lagu 'Turi-Turi Putih' dimainkan, ditampilkan pula tarian yang menggambarkan tentang kisah perjalanan seseorang mencari hakikat kehidupan.

Selain judul yang disebutkan di atas, orkestra yang terdiri dari sekitar 100 talent ini juga membawakan lagu-lagu populer yang kerap dijadikan musik latar teater anak. Lagu-lagu tersebut antara lain, 'Jaranan', 'Kidang Talun', dan 'Suwe Ora Jamu'.

Menariknya, ROJ juga menggandeng sejumlah musisi profesional yang membuat konser makin berwarna. Pada medley 'Jaranan', musik dimainkan dalam bentuk orkestra featuring orkestra klarinet dengan Alfian Agus sebagai solois klarinet. Sementara pada medley 'Lir-ilir' dan 'Gethuk' dibawakan oleh penyanyi muda Regina Victoria dan Nada Abrya sebagai kolaborator.

4. Menghapus Stigma Eksklusif Pada Musik Orkestra

ROJ punya harapan agar musik orkestra bisa semakin dikenal oleh masyarakat. Terlebih, Habibi Rahman menilai bahwa selama ini orkestra kerap dianggap musik eksklusif. Melalui berbagai konser yang telah digelar, ROJ seolah membuktikan bahwa semua musik bisa dikemas dalam bentuk orkestra.

Sebelumnya, ROJ sukses menggelar konser bertajuk SAGA From Our Childhood dengan membawakan lagu-lagu terbaik dari Film Animasi Studio Ghibli. Konser ini pun berlanjut dengan mengusung tema Naruto Chapter.

"Banyak narasi kalau musik orkestra cuma untuk orang-orang yang eksklusif, menengah ke atas. Kita pengen menghapus stigma itu bahwa semuanya bisa dikemas dalam bentuk orkestra, entah lagu anak, lagu Jepang, lagu anime, lagu galau," tutup Habibi Rahman.

AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending