Kembalinya Unit Emo Asal Bandung For Revenge Lewat 'Jeda'

Penulis: canda dian permana

Diperbarui: Diterbitkan:

Kembalinya Unit Emo Asal Bandung For Revenge Lewat 'Jeda'
for Revenge rilis single teranyar (credit:Dokumentasi Pribadi)

Kapanlagi.com - Unit emo asal Bandung, for Revenge (fR) yang kini digawangi Boniex (vocal), Chimot (drum), Izha (bass) dan Arief (gitar), kembali merilis single teranyar pada (12/2) di berbagai layanan streaming digital dan dalam format video lirik di kanal YouTube Didi Music.

Single bertajuk Jeda ini menjadi dua penanda penting di perjalanan fR. Kembalinya Arief Ismail di lini gitar, paska keluarnya dua gitaris, Prass Goldinantara dan Cikhal Nurzaman dan awal bergabungnya fR dengan Didi Music, label rekaman yang sudah menancapkan taringnya di industri musik Indonesia sejak 2018 dengan rilisan-rilisan yang patut diperhitungkan.

“Akhir tahun 2021 adalah tahun yang berat untuk fR. Terlalu banyak kehilangan yang kami alami, semuanya kami tuangkan ke single Jeda ini,” jelas sang vokalis, Boniex Noer.

1. Berhasil Hindari Jebakan Stereopitikal

Patah Hati masih menjadi tema yang diusung di single Jeda ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa tema ini masih menjadi komoditas yang “basah” di industri musik Indonesia.

Namun fR lewat single Jeda berhasil menghindari jebakan-jebakan stereotipikal dalam penulisan liriknya. Literasi yang baik dan pemilihan diksi yang tepat menjadikan pesan di single Jeda ini jauh dari kesan norak.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Cerit lagu 'Jeda'

Boniex vokalis dari fR (for Revenge) sendiri menceritakan lagu Jeda yang merupakan salah satu akhir sebuah hubungan yang sangat komplek.

Jeda adalah tentang sebuah akhir hubungan yang sangat kompleks. Sebuah akhir hubungan yang dimulai dengan salah, akan berakhir dengan salah pula. Kenapa Jeda? Karena sesuatu yang sangat berat dilewati, ada kalanya membutuhkan jeda. Sejenak merefleksikan diri, untuk kemudian melewatinya,” jelas Boniex tentang makna lagu ini.

3. Menjadi lebih Megah

Dari sisi musik, kembalinya Arief Ismail (gitar) yang sempat meninggalkan band ini pada 2020 mengembalikan DNA fR. Riff-riff gitar sederhana menjadi lebih megah ketika diisi choir dan orchestra yang membuat pesan di lagu ini menjadi lebih dalam, seperti yang saya lakukan di Serana (2020) dan Pulang (2013).

“Pesan di lagu ini akan lebih eksplisit tergambarkan di video klipnya nanti,” tambah Boniex. Saat ini fR sedang disibukkan dengan penggarapan video klip dari single ini, yang akan dirilis dalam waktu dekat.

4. Jembatan Menuju Album Penuh ke-4

Jeda kemudian menjadi jembatan menuju album penuh ke-4 fR. Album ini akan dirilis oleh Didi Music Records pada pertengahan tahun ini.

Sebuah kontemplasi yang disajikan dalam format audio dan visual, yang bisa dinikmati di berbagai penyedia layanan digital dan di kanal YouTube Didi Music Records.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending