Lirik Lengkap 10 Lagu Terpopuler For Revenge, ada Serana hingga Penyangkalan
Lirik lengkap 10 lagu terpopuler For Revenge (Credit: Instagram.com/forrevengeofficial)
Kapanlagi.com - For Revenge adalah band emo asal Bandung yang telah mencuri perhatian banyak pendengar musik di Indonesia. Dengan lirik-lirik mendalam dan musik emosional, mereka berhasil menciptakan koneksi kuat dengan penggemarnya.
Band ini terbentuk pada tahun 2006 dan dikenal dengan genre emo serta post-hardcore yang khas. Formasi saat ini terdiri dari Boniex Noer (vokal), Arief Ismail (gitar), Chimot (drum), dan Izhal (bass).
Popularitas For Revenge meroket berkat lagu-lagu yang menggugah perasaan, terutama di kalangan anak muda. Album Perayaan Patah Hati yang dirilis pada tahun 2022, termasuk lagu viral Serana, menjadi salah satu pendorong utama popularitas mereka.
Lagu pengen bergalau ria sambil nyanyi lagu-lagu For Revenge? Kalian bisa cek lirik-liriknya di sini..
Advertisement
1. Serana
Di setiap masa yang telah kulewati
Meluap bersama kisah tak terganti
Senja mulai membiru menunggu yang berlalu
Haru air mata menyela iringi rindunya
Jika kumerasa sepi
Kembalilah ke tempatku menanti
Sebelum waktu menuntut mati
Beritahu aku cara melupakanmu
Seperti kau ajarkanku dewasa
Beritahu aku cara merelakanmu
Seperti kau ajarkanku bahagia
Biarkanku menepi jika kau akan kembali
Dan yakinkanku bahwa kau t'lah temukan yang kau cari
Izinkanku membenci pada sang pengganti
Dan yakinkanku bahwa kau t'lah temukan yang kau cari
Beritahu aku cara melupakanmu
Seperti kau ajarkanku dewasa
Beritahu aku cara merelakanmu
Seperti kau ajarkanku bahagia
Beritahu aku cara melupakanmu
Seperti kau ajarkanku dewasa
Beritahu aku cara merelakanmu
Seperti kau ajarkanku untuk selalu sempurna
Lagu Serana sukses bikin banyak orang galau berjamaah. Liriknya yang dalam tentang melepaskan tapi masih berharap, benar-benar relate dengan banyak kisah cinta.
2. Penyangkalan
Selamat datang di Penyangkalan
Sesunyi rumah yang ku huni
Sebising derau di ujung hari
Seperih luka yang abadi
Sebisanya kan ku nikmati
Selamat datang di penyangkalan
Dia masih di sini
Dan menari-nari
Perlahan meracuni
Kewarasan yang mati
Dia masih di sini
Dan menari-nari
Perlahan menghantui
Kenyataan yang sepi
Bertukar peran menyakiti
Seakan ku tak bisa mati
Berpura-pura pulih sendiri
Nyatanya kutelah mati
Berkali-kali
Dia masih di sini
Dan menari-nari
Perlahan meracuni
Kewarasan yang mati
Dia masih di sini
Dan menari-nari
Perlahan menghantui
Kenyataan yang sepi
Selamat datang di penyangkalan
Selamat datang di penyangkalan
Selamat datang di penyangkalan
Bеrtukar peran saling menghantam
Dia masih di sini
Dan menari-nari
Pеrlahan meracuni
Kewarasan yang mati
Dia masih di sini
Dan menari-nari
Perlahan menghantui
Kenyataan yang sepi
Penyangkalan menggambarkan fase sulit saat seseorang menolak kenyataan pahit setelah kehilangan. Emosinya kuat banget!
3. Jakarta Hari Ini
Jakarta hari ini tak pernah sama
Jika dahulu ku tak pernah membuatnya kecewa
Jakarta hari ini tak pernah ada
Jika dahulu ku tak pernah membuatnya menyeka
Air mata
Dan sebuah pesan menyapa
Menjelang hari bahagia
Tanpa namaku yang di sana
Temanimu selamanya
Menyakitkan
Ini terlalu satir
Terlampau getir untuk diterima
(But perhaps you hate a thing and it's good for you)
(And perhaps you love a thing and it's bad for you)
Yang datang dan pergi
'Kan membuatmu mengerti
Kadang kita perlu tersakiti 'tuk mengenal perih
Yang datang dan pergi
Semua yang harus dilalui
Kadang kita perlu tersakiti
'Tuk menjadi manusia
Akhirnya ku menyerah
Maafkanku yang menyela
Jika dahulu ku tak pernah membuatmu bahagia
Akhirnya ku mengalah
Dan biarkan kau menyala
Meski harus kulewati pedih yang tiada akhirnya
Akhirnya ku menyerah
Maafkanku yang menyela
Jika dahulu ku tak pernah membuatmu bahagia
Akhirnya ku mengalah
Merelakanmu dengannya
Dan rayakanlah hari-hari terindahmu di sana
Lagu ini punya nuansa melankolis, menceritakan tentang kenangan di Jakarta. Cocok buat yang lagi kangen seseorang.
4. Jentaka
Sejenak kumengirikan luka
Yang kusuguhkan ritme jenaka
Dan biarkan dirinya tertawa
Lepas di atas jentaka yang kutelan
Mari bermain, tak peduli kepedihanku
Mari bermain dan menghibur mereka, woo
Dan lelah kusembunyikan
Kala kecewa pada dunia
Dan lelah kusembunyikan
Aku tak mau diketahui
Saat menangis dan terjatuh lagi
Aku terbiasa menyendiri
Menutupi sepi dalam komedi
Wahai jentaka yang berlari
Tidakkah kau jengah menari?
Dan hantarkanku pulang menuju keheningan
Demi jiwa tak bertuan
Dan lelah kusembunyikan
Kala kecewa pada dunia
Dan lelah kusembunyikan
Aku tak mau diketahui
Saat menangis dan terjatuh lagi
Aku terbiasa menyendiri
Menutupi sepi dalam komedi
And the worldly life is not but the amusement
But the home of hereafter is best for those
Who fear God? Who fear God?
So, are we listening?
Aku tak mau diketahui
Saat menangis dan terjatuh lagi
Aku terbiasa menyendiri
Menutupi sepi dalam komedi
5. Perayaan Patah Hati
Telah meranggas sekujur badan setelah kau tinggalkan tak tersisa
Ditelantarkannya mimpi dan rencana ke sepanjang jalan yang tak dilalui lagi berdua
Dengan sesal yang masih menghias pusara
Pemakaman jiwa yang pernah kau hidupkan
Sekumpulan kecewa dari hal-hal yang kita janjikan musnah
Terukir dalam batin yang mengais hadir
Terkunci dalam darah yang mengalir getir meletus
Menjadi perayaan dalam kelam yang bersulang
Meluap dalam keranda penuh belati yang menancap tulang
Remuk tak ada lagi yang bisa dicerna dari hari-hari tanpa renjana
Tеrbit sang fajar pun tak ubahnya kekacauan yang menyilaukan
Gemеrlap yang sama sekali tak kuinginkan
Menggelapkan sadar yang tersisa dari segala yang bisa disaksikan mata
Namun apa daya, katamu aku bukan lagi cahaya
Aku bukan lagi alasanmu menapaki dunia
Kau pergi dalam sesak penuh tanya sebelum aku bisa menawarkan manis untuk setiap lara yang kau derita
Simpuh tak berhenti aku meminta untuk kembali kau beri rasa
Doa-doa telah meracau menunggu ampunan dosa yang justru membuatmu kian jauh
Tak tersentuh, luruh, menyisakan separuh
Dengan jantung yang kehilangan darah menuju pembuluh
Mengucur sebagai penanda jalan untuk kau kembali
Menjadi irama yang selama ini menghidupi denyut nadi
Telak menusuk dan mengoyak
Menjadi kuasa di kehampaan yang tak terendus bahagia
Dengan batin bersikukuh kelak engkau akan luluh
Maka sebelum akhirnya segala tentangku hanya bisa kau kenang sebatas nama
Ingat lagi singgasana yang pernah kau tempati
Sebagai permaisuri di istana yang kita bangun selama ratusan hari
Datanglah walau merupa duri yang menambah darah
Walau menjelma buih yang mengorek nanah
Kau akan tetap aku sambut dengan perayaan paling meriah
Dengarkanlah pesan lara yang kunyanyikan dalam keheningan
Berharap sampai ke sana
Takkan lelah menanti menunggu datang hari
Kita bersua lagi merayakan patah hati
Takkan lelah menanti menunggu datang hari
Kita bersua lagi merayakan patah hati
6. Sadrah
Aku yang dipaksa menyerah
Jadi yang paling salah
Sementara kau dengannya
Aku yang kini terbuang
Kau jadikan pecundang
Sementara kau bersulang
Sudahlah
Kali ini aku kalah
Kehilangan mahkota
Kau dan dia pemenangnya
Berakhir, tak usah khawatir
Tak mengapa, kuhanya harus terima
Tersingkir, tak usah permisi
Tak mengapa, bahagialah bersamanya
Sudahlah
Kali ini aku kalah
Kehilangan mahkota
Kau dan dia pemenangnya
Sudahlah
Kali ini kuberserah
Kehilangan segalanya
Kau dan dia pemenangnya
Lelah harus bijaksana
Saat kita yang terluka
Lelah harus bijaksana
Saat kita yang terluka
Sudahlah
Kali ini aku kalah
Kehilangan mahkota
Kau dan dia pemenangnya
Sudahlah
Kali ini kuberserah
Kehilangan segalanya
Kau dan dia pemenangnya
Sepatutnya kau rayakan
7. Pulang
Gundah yang memudarkan asa
Malam ini tak ada akhirnya
Kubergeming dalam lamunan
Seakan semua 'kan berakhir
Lelah
Dan menyerah
Kuterjebak di titik terendah
Terjatuh, kehilangan arah
Saat kumerasa semua 'kan berakhir
Seketika, suara itu tiba
Datang dan menyapa lirih
Memanggil namaku
(Dengarkan suaranya, lihatlah terang)
(Dengarkan bisikannya, lihat cahaya)
(Ikuti suaranya, lihatlah terang)
(Pintu ini 'kan s'lalu terbuka)
Indah suaranya memintaku pulang
Indah suaranya memintaku kembali
Tak ada tempat seindah rumah
Tak ada tempat seindah di sana
Aku mencari, terus mencari arah
Indah suaranya memintaku pulang
Indah suaranya memintaku kembali
Tak ada tempat seindah rumah
Tak ada tempat seindah di sana
Aku mencari, terus mencari arah
(Dengarkan suaranya, lihatlah terang)
(Dengarkan bisikannya, lihat cahaya)
(Dengarkan suaranya, lihatlah terang)
(Dengarkan bisikannya, lihat cahaya)
Tak ada tempat seindah rumah
Tak ada tempat seindah di sana
Aku mencari, terus mencari arah
8. Jeda
Kau tak perlu lama terjaga
Terkadang hidup hanya perlu jeda
Takkan ada yang sia-sia
Saat kita bertaruh segalanya
Mengertilah
Takkan ada akhir yang indah
Dari kesalahan kisah kita
Menangislah
Kau dan aku tak akan pernah bahagia
Jika mereda
Lekaslah pulang
Sebelum datang
Esok hari yang jauh lebih menyakitkan
Lekaslah pulang
Dan 'kan kujelang
Esok hari yang jauh lebih menenangkan
Tanpamu
Kisah ini hanyalah jeda (hanyalah jeda)
Menyala hanya untuk sementara (sementara)
Jangan memaksaku tetap bertahan
Dan jangan memaksaku 'tuk melupakan
Jika mereda
See upcoming pop shows
Get tickets for your favorite artists
You might also like
Serana
For Revenge
Jentaka
For Revenge
Last Christmas
Wham!
Lеkaslah pulang
Sebelum datang
Esok hari yang jauh lebih mеnyakitkan
Lekaslah pulang
Dan 'kan kujelang
Esok hari yang jauh lebih menenangkan
(Ha-ha-ha-haa-a-ha-ha-ha)
(Ha-ha-ha-haa-a-ha-ha-ha)
(Ha-ha-ha-haa-a-ha-ha-ha)
(Ha-ha-ha-haa-a-ha-ha-ha)
Lekaslah pulang
Sebelum datang
Esok hari yang jauh lebih menyakitkan
Lekaslah pulang
Dan 'kan kujelang
Esok hari yang jauh lebih menenangkan
Kau berkata, "Janganlah memulai yang tak bisa kau akhiri."
Dan kau berkata, "Jangan menginginkan yang tak bisa kau miliki."
9. Ada Selamanya
Untuk yang pernah ada
Dan menetap di kepala
Yang ku kira sementara
Ternyata selamanya
Untuk yang pernah singgah
Kudengar kau telah bahagia
Sudikah berbagi caranya?
Karena ku tak bisa
Kuhanya ingin lupa
Hanya ingin lupa
Karena kau pernah ada
Menjadikanku istimewa
Katanya serahkan saja
Pada waktu yang berkuasa
Kelak ku terbiasa
Sendiri dan jadi dewasa
Nyatanya aku tak bisa
Jika nanti sampai menua
Tak henti berpura-pura
Kau dan aku tak pernah ada
Kuhanya ingin lupa
Hanya ingin lupa
Karena kau pernah ada
Menjadikanku istimewa
Kuhanya ingin lupa
Hanya ingin lupa
Karena kau masih ada
Dan menjadikanku manusia
Yang tak sempurna
Yang tak bahagia
Masih ada
Selamanya
10. Permainan Menunggu
Waktu yang terlewati
Tinggalkan sebuah rasa
Begitu berarti
Kucoba menghindar
Namun tak ada tempat
Tak mengingatkanku pada dirimu
Mata sulit terpejam permainan menunggu
Jantung berdegup kencang permainan menunggu
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus mencari, tak mungkin tergantikan
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus menjauh, tak mungkin terlupakan
Waktu tak henti permainkan aku
Hari terus berlalu, ini semakin seru dan kau tetap di benakku
Ku pertahankan langkahku dalam setiap luka
Tak terbesit 'tuk mengalah, walau mungkin 'kan kecewa
Mata sulit terpejam, permainan menunggu
Jantung berdegup kencang, permainan menunggu
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus mencari tak mungkin tergantikan
Tak pernah ada rasa yang sama
Walau terus menjauh, tak mungkin terlupakan
Jangan hilang tak kembali, jangan hilang tak kembali
Jangan hilang tak kembali, jangan hilang tak kembali
Tak pernah ada rasa yang sama
Terus mencari tak mungkin dapat tergantikan
Tak pernah ada rasa yang sama
Terus menjauh, tak mungkin dapat ku lupakan
Kembalilah seperti saat kau memintaku untuk pulang
Kembalilah seperti saat kau memintaku untuk terjaga
Berita ini juga nggak kalah menarik!
Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Lomba Sihir, dari Ribuan Memori hingga Nirrlaba
Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
Arti dan Makna Lagu Kembali Pulang yang Bikin Pendengar Ingin Menemukan Diri Sendiri
Arti dan Makna Lagu Here There And Everywhere The Beatles, Ungkapan Cinta Sederhana
Arti dan Makna Lagu Masing-Masing Ernie Zakri Ft Ade Govinda, tentang Perpisahan Demi Kebaikan
(Rumah Orangtua Wardanita Mawa Kebanjiran di Sumatera Utara, Foto Nikah Jadi Sorotan.)
Berita Foto
(kpl/gtr)
Advertisement
