Gerard Way: Banyak Orang Berpikir MCR Adalah Band Pemuja Kematian

Kapanlagi.com - Meskipun kini My Chemical Romance telah bubar, tapi karya-karya mereka masih bakal terus diingat oleh para penikmat musik di seantero dunia. Baru-baru ini dalam sebuah kesempatan wawancara bersama NME, Gerard Way mengungkapkan pengalaman serunya ketika bersama MCR dulu.

Menurut sang mantan vokalis MCR ini, ia merasa telah banyak melakukan pencapaian hebat bersama keempat kawannya di band tersebut. "Aku benar-benar sangat bangga dengan My Chemical Romance dan aku juga begitu senang dengan apa yang telah kami capai," terangnya.

Gerard juga menambahkan, jika lagu-lagu yang ia buat banyak berkisah tentang sikap pemberontakan,"Tema dari kebanyakan lagu kami berasal dari hal seperti keagresifan, kemarahan, semangat generasi muda, dan rasa frustasi," jelasnya kepada NME.

Dengan tema-tema tersebut membuat MCR semakin mulus dalam melebarkan sayapnya ke kancah industri musik dunia. "Hal ini menjadikannya sebagai sumber energi terbesar bagi band, kemudian kami mulai menyebarkannya ke seluruh pelosok bumi," tambahnya.

Apalagi setelah perilisan album THE BLACK PARADE, Gerard merasakan banyak hal yang malah membuat publik salah kaprah dalam menafsirkan lagu-lagu mereka. "Suasana permusuhan yang ada dalam band begitu sangat besar waktu itu. Tapi hal ini bukan berasal dari kami, melainkan orang-orang di luar sana yang berpikir jika MCR adalah sebuah band pemuja kematian, hal ini lalu memicu banyak perdebatan," jelasnya.

Tapi setelah ia memutuskan untuk bersolo karir, beban yang dulu ia rasakan saat ada di MCR benar-benar telah hilang sepenuhnya. "Aku merasa lebih ringan dan segalanya terasa begitu bebas," tandasnya. Sementara itu, setelah merilis debut solo album pertamanya, HESITANT ALIEN, Gerard Way kini tengah disibukkan oleh rangkaian tour untuk promo rilisannya tersebut.