Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, penyanyi Cakra Khan dan pedangdut Evie Tamala tampil untuk menghibur ribuan guru di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (25/11). Sebelum tampil, bersama Mendikbud Muhadjir Effendy keduanya ikut melakukan aksi jalan sehat mengitari Jalan Sudirman yang tentunya juga diikuti ribuan guru dan ratusan siswa dari berbagai sekolah.
Evie Tamala yang kebagian tampil pertama mengaku sangat bangga bisa tampil menghibur orang-orang yang memiliki profesi mulia itu. Dia mengatakan kalau sosok guru sangat berjasa bagi hidupnya dan tentu bagi anak-anaknya.
"Saya ucapkan selamat Hari Guru. Saya bangga tampil di sini karena saya bisa nyanyi seperti inii juga berkat guru," ucap Evie Tamala lalu membawakan lagu-lagu hitsnya seperti Selamat Malam, Aku Rindu Padamu dan masih banyak lagi.
Advertisement
Istimewa
Setelah sekitar satu jam, barulah giliran Chakra Khan naik ke atas panggung. Dia membawakan sekitar 8 hits miliknya dan orang lain. Tak kalah dari Evie Tamala, saat Chakra membawakan lagu, para guru yang menyaksikan dibuat larut hingga bernyanyi bersama dirinya.
"Ibu dan bapak saya itu guru. Jadi saya sangat bangga dengan profesi guru. Saya ucapkan selamat Hari Guru. Semoga guru-guru di Indonesia semakin sejahtera," kata Cakra Khan dari atas panggung.
Yang menarik, guru merupakan orang yang membuatnya menjadi penyanyi. Sayangnya, guru tersebut kini sudah meninggal dunia. "Saya pertama kali dikasih keberanian menyanyi itu oleh guru SD saya di Pangandaran. Beliau sudah meninggal dan bagi saya guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan menurut saya momen ini harus diperhatikan," jelas Cakra Khan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Sementara itu, Sekertaris Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Muhammad Qudrat Wisnu Aji memiliki keinginan untuk membuat Persatuan Guru Republik Indonesiab (PGRI) menjadi seperti konfederasi. Namun, hal tersebut dikatakan Qudrat baru sebatas wacana, hingga nanti banyak tanggapan positif dari banyak pihak.
"Ini semua masih tergantung respons masyarakat, kami hanya punya wacana. Kalau semua mendukung, apalagi pemerintah mendukung, yang nggak setuju ya kita tinggal," tutup Qudrat.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/aal/rna)
Advertisement