Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Tak pernah kehabisan talentanya, dunia musik Indonesia kembali kedatangan grup musik pendatang baru, Rupadhatu. Bukan hanya single, mereka langsung melempar sebuah mini album yang penuh dengan ide kreatif dalam setiap lagunya.
Kelompok musik Rupadhatu merilis mini album perdana bertajuk Mana. Dalam proyek pertamanya ini, Rupadhatu berangkat dari gagasan tentang eksistensi, kontemplasi diri, dan diskursus soal angan-angan di dunia modern.
Proyek musik yang terdiri dari Sacawiruna (vokal, gitar, suling), Moh. Hakim (gitar, elektronik instrumen), Zajran (drum), dan Raynaldi Wahyu (perkusi), mengeksplorasi berbagai corak bebunyian yang kental dengan ketukan-ketukan perkusif, serta lirik dialektis sederhana berbalut nada-nada pentatonik dan atmosferik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
credit: istimewa
Tersusun dari lima materi lagu, proses kreatif Mana sudah mulai diramu secara kolektif sejak 2014 lalu. Melalui Mana pula, Rupadhatu banyak meminjam terminologi dari epos nusantara untuk menangkap realita kehidupan modern, fenomena sosial-digital, dualisme duniawi, ode untuk kepunahan, dan hal metafisik.
"Kami mencoba mengejewantahkan energi metafisik dalam proses penjelajahan ide dan kreasi melalui medium musik dengan tema epos-epos terdahulu yang dirasa masih cukup relevan," terang Rupadhatu.
Advertisement
Keseluruhan gagasannya itu dituangkan dalam setiap lagunya, tanpa terkecuali ide untuk mendaur ulang karya dari penyair bohemian, Chairil Anwar, pada nomor Aku. Mana sudah dapat didengar di sejumlah layanan streaming musik digital.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/rsp)
Advertisement