Ardhito Pramono Ungkap Pengalamannya Sebagai Musisi Indie dan Label

Penulis: Natanael Sepaya

Diperbarui: Diterbitkan:

Ardhito Pramono Ungkap Pengalamannya Sebagai Musisi Indie dan Label Ardhito Pramono © KapanLagi.com/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Saat ini nama Ardhito Pramono tengah menjadi perhatian setelah berbagai karyanya termasuk hit single Fake Optics berhasil mencuri telinga para penikmat musik Tanah Air. Menariknya, Ardhito Pramono pun mengungkapkan bagaimana ceritanya hingga bisa mengambil jurusan film ketika kuliah, dibandingkan musik yang justru melambungkan namanya saat ini.

"Kenapa dari film ke musik, dari musik ke film. Sebenernya gue bukan memantapkan dalam bermusik aja sih. Lebih ke seni dalam digital, dalam audio visual. Walaupun tanpa ada yang bantuin gue, tapi gue berani maju. Karena gue yakin untuk menyajikan karya gue ke sana gitu. Karena menurut gue, kalo belajar music dan gue tidak mengenal film itu gue kayaknya bakal jadi musisi yang seharian di kamar aja gitu. Makanya gue sadar gue pengen ngerti di audio visual juga gitu," terang Ardhito saat berkunjung ke kantor Redaksi KapanLagi.com, Kamis (4/4).

Tak hanya itu saja, Ardhito Pramono juga mengaku sempat menempuh jalur indie untuk menawarkan musiknya sebelum bernaung di bawah major label seperti Sony Music Indonesia. Proses itu sendiri terjadi ketika Ardhito menemukan kesulitan untuk menawarkan musik-musiknya melalui secara mandiri.

Bukan musik, Ardhito Pramono akui ambil jurusan film saat kuliah © KapanLagi.com/Budy SantosoBukan musik, Ardhito Pramono akui ambil jurusan film saat kuliah © KapanLagi.com/Budy Santoso

"Ceritanya dulu baru keluar dari manajemen gue. Terus gue keluar, nggak ada siapa-siapa yang bantuin gue. Kalau gue tetep indie, musik gue nggak bakal didenger banyak orang. Jadi gue mutusin masuk label. Dulu ditawarin, kebetulan ada temen gue juga di sana. Terus gue baca kontraknya dan sampai sekarang akhirnya," lanjutnya.

Sedangkan untuk kelebihan dan kekurangan antara jalur indie maupun arus utama, Ardhito sendiri melihatnya dari kacamata yang berbeda. Walau begitu menurut Fake Optics hit maker tersebut, semua kembali lagi pada goal yang ingin dituju sang musisi dan musiknya.

"(Nggak enaknya indie) Promo susah banget. Mungkin gue kenal beberapa teman gue di media, cuma ya yang paling susah memang cara mempublikasikannya. Kalau enaknya lebih timnya kecil gitu. Kekeluargaan. Tapi enaknya di label juga gue tetap bisa bebas," pungkasnya singkat.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/mhr/ntn)

Reporter:

Helmi Romadhon

Rekomendasi
Trending