Juru Selamat Pop Punk Itu Bernama 5 Seconds Of Summer!

Penulis: Trian Sulaiman

Diperbarui: Diterbitkan:

Juru Selamat Pop Punk Itu Bernama 5 Seconds Of Summer! 5 Seconds of Summer ©splash

KapanLagi.com - Oleh: Trian Sulaiman

Coba ingat kembali, kapan terakhir kali band pop punk meraih popularitas mainstream? Puncaknya mungkin saat kita berbicara tentang album ENEMA OF THE STATE dan UNTITLED dari Blink 182, atau AMERICAN IDIOT milik Green Day. Tidak lupa juga menyebut Fall Out Boy, Sum 41, Good Charlotte, New Found Glory dan All Time Low, band-band yang meneruskan tongkat estafet pop punk di ranah mainstream pada era milenia. Yang pasti, masa-masa itu sudah lewat lumayan lama.

Band-band pop punk sudah tidak ampuh lagi. Jarang yang bisa menjual album jutaan kopi hingga eksistensinya diakui oleh Billboard. Bahkan, album comeback dari Fall Out Boy dan Blink 182 pun tidak bisa mengulang kesuksesan pop punk di awal tahun 2000-an.

Tahun 2014, juru selamat itu akhirnya datang juga. Mungkin inilah yang akan menyelamatkan nama baik pop punk di industri musik mainstream. Mereka adalah 5 Seconds Of Summer. Yup! Luke Hemmings (Vokal), Callum Hood (Bass), Michael  Clifford (Gitar) dan Ashton Irwin sangat layak berada di radar band pop punk favorit kalian.

5SOS membuktikan jika mereka bisa jadi revival pop punk. Contohnya, EP SHE LOOKS SO PERFECT berhasil mendarat di posisi 2 tangga lagu Billboard Hot 200. EP berisi empat butir peluru musik playful ini terjual 143,300 copy di minggu pertamanya. Kesuksesan global pun semakin nyata, 5SOS memuncaki tangga lagu di 40 negara lewat lagu-lagu seru ciptaan mereka. Ini jelas sesuatu yang luar biasa. Apalagi para personelnya masih berusia di bawah 20 tahun, masa depan cerah untuk pop punk sudah tidak bisa diragukan lagi.

Terus meroket, 5SOS rilis single Don't Stop Terus meroket, 5SOS rilis single Don't Stop

Tumbuh dengan mendengarkan album Good Charlote, Luke, sang vokalis mengakui kalau band pop punk era 90-an sangat nendang di telinganya.

"Mereka (Good Charlotte) adalah band pertama yang sangat aku gilai. (Aku punya) album dan menonton konser pertama mereka. Mereka memang band yang besar," ungkap Luke. "Band-band 90-an Amerika ngebentuk diri kami," tambahnya seperti dikutip dari Teen Vogue.

Bawa DNA Pop punk di level Mainstream ©fameflynetBawa DNA Pop punk di level Mainstream ©fameflynet

Beberapa anak pop punk underground mungkin akan memandang sebelah mata 5SOS. Kedekatan Luke dkk dengan One Direction adalah salah satu alasannya. Bahkan, band ini berada satu management dengan One Direction serta jadi pembuka tur musim panas mereka tahun ini.

Namun jangan menghakimi terlebih dahulu, sebelum meneken kontrak dengan Capitol Records dan membuntuti One Direction, 5SOS telah memberikan tribut terhadap band pop punk idola mereka. Kuartet asal Australia tersebut mencover lagu I Miss You dari Blink 182 dan Dear Maria Count Me In milik All Time Low, sampai nomor dari A Day To Remember serta Mayday Parade yang mereka unggah di kanal Youtube dan Soundcloud. Kuatnya idealisme pop punk di dalam diri anak-anak 5SOS membuat bendera Pop Punk Is Not Dead kembali berkibar tinggi.

Nick Crane yang merupakan jurnalis dari Alternative Press, kitabnya para pecinta musik alternatif, menyebut 5SOS akan membawa dampak yang luar biasa di scene underground pop punk. Soalnya, kesuksesan 5SOS, yang membawa identitas pop punk, bisa mengajak band pop punk lainnya semakin mendunia. Bahkan tidak menutup kemungkinan, band pop punk senior yang mulai meredup popularitasnya juga kena imbas.

"Jika pop punk jadi sesuatu yang besar kembali, scene kami pasti akan jadi tambang emas. Sebuah pengulangan kejayaan pop punk? Sounds great!" tulis Nick menggebu-gebu.

 

 

 

(kpl/trn)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/trn)

Editor:

Trian Sulaiman

Rekomendasi
Trending