Straight Edge, Berawal Dari Musik Lanjut Komitmen Hidup Positif

Kapanlagi.com - Siapa Bilang kalau musik hanya menghasilkan nada. Musik juga dapat menjadi dasar terbentuknya sebuah movement.

Jika kamu ingin hidup sehat bebas dari asap rokok, alkohol dan obat terlarang atau zat adiktif, cobalah pahami salah satu pergerakan ini. Pergerakan ini berasal dari negara barat, Amerika.

Berawal dari pemuda dan beberapa band hardcore punk yang membentuk sebuah scene, mereka mulai mengkritisi hal-hal yang terjadi di sekitar mereka, penyiksaan diri sendiri, rasa benci pada diri sendiri. Karena pada akhir 70-an dan awal 80-an, Amerika sangat erat dengan kehidupan bebas. Banyak generasi muda di sana yang terjebak jerat hal yang bersifat adiktif seperti rokok, minum dan juga obat.

Geram yang dirasakan oleh Ian McKaye, vokalis Minor Threat pada tingkah laku pemuda kebanyakan menginspirasinya untuk menciptakan lagu berjudul Straight Edge. Lagu tersebut menceritakan bahwa tidak perlu seseorang mengkonsumsi zat perusak untuk membuatnya senang. Dan sejak itu Straight Edge digunakan untuk nama pergerakan tersebut.

Straight Edge adalah salah satu sub kultur yang lahir dalam scene hardcore punk yang terinspirasi dari lagu Minor Threat. Straight Edge berkomitmen untuk tidak merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan konsumsi obat-obatan terlarang atau zat adiktif.

Saat itu, dengan tanda X yang biasanya dicoret pada punggung tangan dan posisi kita sedang ada di bar, otomatis sang bartender akan tahu bahwa dia adalah seorang Straight Edge. Akhirnya pihak bar tidak menawarkan minuman yang beralkohol.

Pergerakan ini juga adalah salah satu cara mencintai diri sendiri. Bagaimana tidak? Straight Edge bebas dari pengaruh benda-benda perusak tubuh seperti rokok, minuman dan obat. Bahkan Ian McKaye dalam lagu Minor Threat berjudul Out Of Step menganjurkan untuk tidak melakukan seks bebas.

Cinta, itulah yang diajarkan pada pergerakan ini. Cintai hidupmu, hargai hari-harimu, tinggalkan sesuatu yang bisa merusak mu. Straight Edge juga mengajarkan kita untuk peka terhadap sekitar. Karena terciptanya pergerakan ini memang berawal dari rasa kecewa ketika ironi datang di sekeliling mu.