Diterbitkan:
Tak pernah kehabisan ide dan idealisme dalam berkarya, nama Karat kini mulai mencuat dan menguat di skena musik metal kota Malang. Seperti band pada umumnya, Karat pun dibentuk atas dasar kesamaan visi serta misi dalam bermusik. Tapi secuil latar belakang dari masing-masing personel Karat lah yang membuatnya patut disimak.
Tidak berlebihan, ini karena Karat ditukangi oleh Ferry (vokal) yang menjadi frontman Climaxeth, Ega (gitar) dari Nothing That To Say, Sonny (gitar) yang menggaung bersama punk-rockers Alergi Kentes, serta Billy (bass) yang menjadi six-string man Ballad For Romantic. Semua jenis musik yang berbeda itu kemudian berbaur dan membentuk satu formula baru bernama Karat.
Meski sudah tercetus sejak 17 Agustus 2014, namun Karat baru beranjak keluar pada 3 Januari 2016 lalu dengan sebuah single Kitalah Luka. Lewat distorsi yang tajam dan bassline yang saling berpacu dalam hentakan drum sukses menegaskan keresahan mereka yang tertuang dalam barisan lirik lagu tersebut.
Advertisement
Lebih jauh, beberapa waktu lalu Karat didaulat untuk tampil membawa nama kota Malang di hadapan para Metalhead di Kalimantan. Yap, Rock In Borneo akan jadi panggung mereka untuk mengekspos sisi rapuh manusia lewat musiknya pada bulan Maret ini.
Agak klise memang jika membicarakan kesetaraan manusia yang setiap hari terus membuat dunia kian bobrok dengan sikapnya. Tapi, kita pun adalah bagian dari luka tersebut dan inilah yang coba Karat sampaikan lewat musiknya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement