Diperbarui: Diterbitkan:
Seperti yang banyak mereka lakukan pada karya-karya terdahulu, Biru juga kental dengan berbagai eksperimen di dalamnya. Aransemen dibuat lebih kaya dengan layer-layer gitar yang lebih memiliki dinamika. Hal ini tentu mampu menjadi sebuah daya tarik khusus dari lagu yang berdurasi sekitar sepuluh menit ini.
Single Biru sendiri sebenarnya bukanlah materi baru dari Efek Rumah Kaca. Dasar-dasar lagu ini telah terbentuk sejak era album pertama. Ide dasarnya adalah elaborasi lebih lanjut dari lagu Cinta Melulu. Lagu ini memiliki pesan bahwa selalu ada cara untuk berkarya jujur.
"Seiring dengan waktu, kita sudah tidak sekeras dulu. Masih ada api itu tapi kami ingin lebih kalem. Kita ingin lebih tenang dalam meneriakkan sesuatu. Banyak lirik yang akhirnya diganti karena kami merasa sudah tidak sesuai lagi. Yang jelas Biru dibuat untuk kami sendiri, tidak ada rencana untuk membuat manifesto atau apapun itu. Ini hanya cermin kegelisahan kami," ujar Cholil.
Advertisement
Lagu ini juga memiliki dua fragmen di dalamnya. Fragmen pertama ada pada awal lagu yang juga berjudul Pasar Bisa Diciptakan. Fragmen kedua yang berjudul Cipta Bisa Dipasarkan terletak di sisa durasi lagu.
Walau akan terasa lebih kompleks dalam hal instrumen, hal tersebut justru membuat Biru semakin berbeda dari karya-karya ERK lain. Satu hal lagi yang membuat lagu ini layak banget untuk dinikmati adalah kehadiran para musisi lain seperti M.Asranur, Agustinus Mahardika dan Irma Hidayana yang mengisi piano, instrumen tiup dan vokal.
Seperti apa sih single terbaru dari Efek Rumah Kaca? Dengarkan DI SINI yuk.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/abl)
Advertisement