Diperbarui: Diterbitkan:
Dari hal tersebut, ternyata banyak juga musisi kita yang menggunakan pahlawan sebagai tema dari lagu mereka. Beberapa diantaranya, menjadikan kata 'pahlawan' untuk menyindir perilaku oknum yang menyebut diri mereka sebagai penyelamat agama atau bangsa.
Para musisi inipun merangkai lagu-lagu mereka dengan balutan lirik yang cerdas dan terdengar powerfull. Di samping itu, dari segi aransemen musik, juga dibuat lebih bersemangat supaya memacu adrenalin para pendengarnya.
Penasaran siapa saja para musisi ini? Yuk simak selengkapnya, dalam enam musisi Indonesia yang membawakan lagu bertema pahlawan di sini.
Advertisement
@KapanLagi.com
Lagu Bendera1/2 Tiang ini, terdapat dalam album Slank yang berjudul BAJAKAN. Sedangkan untuk video klip-nya, dirilis pada 12 Januari 2012 silam.
Melalui lagu ini, Slank mencurahkan segala pemikiran mereka tentang cara menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur di masa lalu. Bimbim cs menggambarkan, betapa kerasnya perjuangan pahlawan revolusi dalam merebut kemerdekaan Indonesia di masa itu.
Slank juga berharap agar kedepannya, tidak ada lagi peristiwa pertumpahan darah seperti ini terulang kembali. Karena bakal menjadi suatu hal yang sia- sia bagi generasi ke depannya.
Hal ini sebagai mana tercerminkan dari penggalan lirik Bendera 1/2 Tiang berikut, 'Gak cukupkah, banyak nyawa yang hilang dan terbuang percuma, berapa lagi, banyak korban berceceran darah tak berdosa.' Biar lebih meresap, yuk simak video klip-nya di sini:
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
@facebook.com/efekrumahkaca
Pahlawan tak hanya berpusat pada tentara jama revolusi atau penjajahan saja, namun cakupannya bisa sangat luas. Salah satunya yang diangkat oleh trio pop asal Jakarta ini, Efek Rumah Kaca melalui Di Udara.
Dalam lagu ini, Cholil cs mengangkat sosok pejuang HAM yang telah mati diracun di udara pada 2004 silam, Cak Munir. Trio pop ini menuliskan tentang semangat perjuangan dari sosok Munir yang tak akan mati dimakan oleh jaman.
Mereka yakin, meskipun sang pejuang HAM telah tiada, pasti bakal ada bibit-bibit baru yang meneruskan perjuangan dari sosok Cak Munir ini. Hal ini sebagaimana tertulis dalam lirik reff di lagu Di Udara, 'Tapi, aku, tak pernah mati, dan tak akan berhenti.'
Untuk me-refresh kembali, yuk simak video klip-nya di sini:
Advertisement
@facebook.com/besokbubarmusic
Besok Bubar merupakan salah satu band grunge yang begitu kritis dalam menyuarakan kritik sosial dan budaya. Salah satunya ditunjukkan lewat lagu Pahlawan Bertopeng.
Lagu ini dirilis pertama kali sebagai single pada 2012 silam. Secara tema, mereka menggunakan kata 'pahlawan' untuk menyindir para pelaku aksi main hakim sendiri yang kerap ditunjukkan oleh oknum-oknum ormas tertentu di negeri ini.
Dalam penulisan liriknya pun, trio grunge ini menulis dengan sangat blak-blakkan, langsung menuju point-nya. Sebagaimana tercermin dalam penggalan verse berikut ini, 'Mereka berfikir, mereka yang paling benar, iblis bermuka dua, bicara tentang surga.'
Untuk soal aransemen lagu, jangan ditanya, Besok Bubar membawakannya dengan musik yang sangat nge-rock dan ngebut abis. Penasaran? Yuk simak kegaharannya di sini:
@KapanLagi.com
Siapa yang tidak kenal dengan salah satu legenda hidup musik folk yang satu ini, Iwan Fals. Siapapun juga bakal setuju kalau sosok fenomenal ini selalu menampilkan lirik-lirik kritis di setiap lagunya.
Salah satunya melalui lagu ever lasting dari Iwan Fals berikut, Oemar Bakri. Secara tema, sang legenda ini mengangkat isu tentang susahnya menjadi seorang guru di era masa pemerintahan Orde Baru dulu.
Lewat tulisan lirik-liriknya, Bang Iwan sukses menggugah para masyarakat kita dulu, bahwa menjadi seorang Guru, benar-benar mencerminkan apa itu yang disebut dengan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Keras dan berat hidupnya.
Hal ini sebagai mana tertulis dalam penggalan lirik di akhir lagu Oemar Bakri ini, 'Oemar Bakri, Oemar Bakri, pegawai negeri, 40 tahun mengabdi, jadi guru jujur berbakti memang makan hati, Oemar Bakri, Oemar Bakri, banyak ciptakan menteri, profesor dokter insinyur pun jadi, taoi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri.' Jangan, lupa simak juga lagunya di sini:
@facebook.com/navicula
Secara lantang, kuartet grunge Bali ini mencoba menyuarakan tentang kematian dari aktivis HAM Munir kepada dunia. Tema yang diangkat memang sama dengan milik Efek Rumah Kaca, Di Udara, tapi Navicula menulis liriknya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Dalam sebuah konsernya, Robi sang frontman menjelaskan alasan kenapa menuliskan lirik lagu Refuse To Forget dengan menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan banyak teman bule-nya di Bali yang tidak mengetahui tentang kasus dari Munir ini, maka dari itu, sebagai jembatannya, Robi menulis lagu ini dengan menggunakan bahasa asing.
Dirinya berharap dengan langkah ini, pesan yang terdapat di lagu ini dapat semakin menyebar secara global nantinya. Refuse To Forget sendiri terdapat pada album terbaru Navicula, LOVE BOMB.
Dalam pengerjaannya, lagu ini direkam di studio legendaris Amerika Record Plant, dan di produseri oleh Alain Johannes. Ada tagline di lagu ini yang bakal terus terngiang di ingatan kalian ketika mendengarkan Refuse To forget, yaitu, 'One man dies, millions rise!'
@facebook.com/efekrumahkaca
Tak henti-hentinya trio pop ini membuat lagu yang begitu sangat menggugah dan menginspirasi pendengarnya. Lewat lagu ini, Efek Rumah Kaca mengangkat isu tentang para aktivis revolusi di era Orba yang hilang secara misterius.
Bahkan, keberadaan mereka sampai saat inipun belum diketahui dengan jelas. Apalagi soal para pelakunya, masih menjadi tanda tanya yang bakal terus mengakar dan menjauh dari jawab.
Dengan balutan aransemen musik yang terdengar gelap dan sangat psikedelik sekali, Efek Rumah Kaca berhasil mengangkat nyawa dari lirik lagu Hilang. Di bagian akhir-akhir lagu, trio pop ini juga menyebutkan nama-nama para aktivis yang hilang, saat aksi demo pro-reformasi terjadi pada 98 silam.
Penasaran? Yuk simak dan cerna baik-baik lagu Hilang milik Efek Rumah Kaca ini, di sini:
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/fnd)
Advertisement