Diperbarui: Diterbitkan:
Selain itu, dari segi musikalitas, musisi-musisi indie ini bisa dibilang memiliki cara yang tidak biasa dan unik. Kebanyakan mereka bermusik atas dasar idealisme dan tidak terlalu peduli dengan apa yang disebut 'selera pasar.'
Bermusik dari hati dan berusaha menciptakan karya yang begitu outstanding dan mampu berbicara tak hanya di level nasional, tapi juga internasional. Nah, karena selama ini tidak ada penghargaan yang mengapresiasi para musisi skena non-mainstream ini, maka pada 2010 silam dicetuskanlah ICEMA (Indonesia Cutting Edge Music Award).
Ajang penghargaan ini diharapkan bisa menjadi oase bagi para musisi indie Indonesia agar mereka bisa terus mendapatkan semangat untuk terus berkarya. Nah, berikut akan dibahas mengenai seluk beluk dari ICEMA ini, yuk simak selengkapnya di sini.
Advertisement
@twitter.com/icema_officiall
ICEMA tidak main-main dalam melakukan proses kurasi untuk mengumpulkan para nominatornya. Untuk mendukungnya, maka diperlukan para kaum profesional yang benar-benar 'melek' tentang perkembangan musik saat ini.
Maka dari itu, dipilihlah tim-tim dewan juri yang memiliki kualitas mumpuni tentang musik. Mereka ini adalah, Wendi Putranto (Executive Editor Roling Stone Indonesia), David Tarigan (pengamat budaya kontemporer), Sandra Asteria (Music Editor Guvera Indonesia), Deny Sakrie (Pengamat Musik Indonesia), Eric Wirjanata (founder DEATHROCKSTAR), Harlan Boer (Musisi dan pelaku skena non- mainstream) dan Indra Ameng (Penggiat acara dan skena musik non-mainstream).
Nah, tim dewan juri solid inilah yang telah sukses menghasilkan para nominasi dan pemenang dari dua ICEMA sebelumnya, yaitu pada tahun 2010 dan 2012. Kini para juri ini juga sudah mempersiapkan dan mengumumkan untuk para nominasi serta pemenang ICEMA tahun 2014 ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
@twitter.com/icema_officiall
Dalam penghargaan ICEMA ini, pihak penyelenggara memberi kesempatan bagi para musisi-musisi pendatang baru untuk mendaftarkan karya mereka di sini. Syaratnya tidak terlalu susah, yang terpenting karya asli bukan cover, serta tidak terikat kontrak dengan label.
Nantinya para musisi baru ini, bakal bersaing dengan nominator FNC lain melalui tahap voting dengan jarak waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi para musisi yang ikut juga harus aktif mempromokan diri mereka lewat sosial media agar semakin banyak orang yang memilih mereka.
Setelah tahap voting ditutup, nantinya pihak dewan juri bakal memilih kembali 10 besar terbaik dari FNC. Kemudian siapa saja para pemenangnya ini akan diumumkan tepat pada saat malam penghargaan berlangsung.
Advertisement
@twitter.com/icema_officiall
Bisa dibilang ICEMA merupakan satu-satunya penghargaan musik di Indonesia yang baru berumur empat tahun, tapi sudah memiliki situs web yang dikelola dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari segi informasi berita yang selalu up to date.
Bahkan untuk tampilan web-nya sekarang, sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Banyak perubahan besar yang positif ditunjukkan oleh ICEMA ini.
Hal ini pihak panitia lakukan untuk semakin meningkatkan 'nilai' dari gelaran ICEMA ini. Penasaran seperti apa situs resmi dari penghargaan musik non-mainstream ini? Simak saja selengkapnya di sini.
@twitter.com/icema_officiall
Berbicara tentang musik non-mainstream, pastinya secara genre musik bakal sangat bervariasi. Hal ini tentunya berbeda dengan apa yang ada di arus mainstream yang cenderung monoton.
Dalam ICEMA banyak sekali menghadirkan para musisi dari berbagai genre. Diantaranya ada metal, folk, eksperimental, rock, jazz, indie rock dan reggae.
Kemudian para musisi-musisi ini bakal dimasukkan ke dalam kategori yang mewakili karakter dari musik mereka. Jika kalian penasaran untuk para nominasi ICEMA 2014 ini, yuk silahkan simak selengkapnya di sini.
@twitter.com/icema_officiall
Saat pertama kali diadakan pada 2010 silam, ICEMA langsung menjadi pusat perhatian para penikmat musik indie se-Indonesia. Mereka begitu antusias untuk mendukung para musisi non-mainstream idola agar bisa menjadi juara di event bergengsi ini.
Setelah dua kali diselenggarakan, ICEMA sudah memiliki para pemenang-pemenang yang memang pantas mendapat gelar tersebut. Bahkan beberapa yang masuk menjadi penerima piala begitu di luar dugaan.
Dari ICEMA 2010, yang sukses menyabet gelar tertinggi dalam acara ini adalah Efek Rumah Kaca - KAMAR GELAP untuk Best Album Of The Year. Sedangkan di tahun 2012, band rock Komunal dengan album GEMURUH MUSIK PERTIWI-nya sukses menjadi headline di ICEMA waktu itu.
Sedangkan untuk tahun ini, masih belum di umumkan para nominator-nya untuk kategori Best Album Of The Year. Jadi simak terus perkembangannya di sini.
@twitter.com/icema_officiall
ICEMA 2014 ini siap diselenggarakan pada 18 Desember mendatang. Untuk proses votingnya sendiri sudah dibuka pada tanggal 1 - 21 November 2014.
Untuk tahap voting ini telah dibuka beberapa kategori, The Most Favorite Track ICEMA 2014, The Most Favorite Group, Band or Duo dan The Most Favorite Solo Artist. Bagi kalian yang belum berpartisipasi menyumbangkan suara, yuk segera gunakan hak pilihmu di sini.
Selain itu, dalam ICEMA kali ini menampilkan tagline bertuliskan Celebrating 20 Years Of Independent Music Movement. Hal ini dilakukan untuk merayakan pergerakan musik indie yang mampu berbicara banyak terhadap perkembangan youth culture di tanah air. Selain itu juga menandakan kalau skena non-mainstream tidak pernah mati, tapi mereka lebih besar dari tahun ke tahun.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Advertisement