KapanLagi.com -
Oleh: Fajar AdhityoApa yang kalian lakukan di kala menyendiri atau menjauh dari keramaian? Sepertinya sebuah lagu menjadi sebuah sahabat setia menemanimu menghabiskan hari.
Kompilasi Sepi rilisan Barongsai Records menjadi teman yang tepat untuk mengisi kehampaan hatimu. Berisikan 16 lagu dari solois-solois hebat kota Malang yang dikemas secara unik dalam sampul surat cokelat dengan 2 piringan padat di dalamnya.
Menguak isinya, di CD side A ada
Oneding yang langsung mengharu biru dengan
Terbiasa Terluka. Bersiaplah menitikkan air mata jika kalian tengah patah hati, karena lagu ini akan mengetuk relung hati yang paling dalam. Berpindah ke track berikutnya ada
Dandy Gilang, seorang gitaris band Hardcore,
Lightsout yang bersolo karir dengan genre yang berbeda. Petikan gitar yang syahdu mengalun di
Whats Left membuat kamu merenung sejenak menyerap semua lirik yang dinyanyikan.
Tak hanya dimainkan dengan gitar akustik saja, pendatang baru yang menjanjikan,
Christabel Anora juga turut menyumbang satu lagu indahnya
If Only These Walls Could Talk. Jemari lentik Ista menari di atas tuts keyboard berpadu dengan suaranya yang menyejukkan hati.
Berpindah ke CD side B, yang menawarkan lebih banyak lagu untuk didengarkan secara seksama. Semua lagu yang akan membuatmu lebih santai dan tenang setelah capek dengan rutinitas sehari-hari.
Bambang Iswanto, yang juga vokalis dari
The Morning After memberikan lagu yang pas berjudul
Release Release. Di bagian bait
Release Release serta
Silence yang diulang-ulang serasa terus mengiang di telinga, seolah mengisyaratkan duduk dan melepas beban yang bergelanyut seharian.
Di track berikutnya ada
Odien dengan folk sederhananya yang menawarkan sebuah kehampaan yang begitu dahsyat bertajuk 02.00 AM. Lagu ini bakal terasa, ketika diputar menjelang pagi, sembari menikmati tetesan embun yang segar dan melihat cakrawala jingga yang membentang dari kejauhan.
Ada kepedihan yang mendalam ketika mendengarkan nomor
A Seasson In The Abyss yang dibawakan oleh
Robertus Donny Hendrawan. Petikan gitar akustik berfusi mesra dengan sampling-sampling yang sedikit mencekam.
Track track berikutnya tak boleh kalian skip karena ada
Andin yang serasa menyihir dengan angelic voicenya,
Bill Walesa dengan gospel popnya yang menawan,
Ruang Luka yang akan memberikan penawar lukamu, dan ditutup oleh
Iksan Skuter dengan lagu folk yang syarat akan protes keadaan kota Malang saat ini.
Well, sebuah kompilasi sederhana, namun dengan konsep yang luar biasa menawarkan solois Malang menjanjikan yang patut kalian simak ke depannya. Sebuah tonggak awal sudah didirikan, berharap ke depannya keberadaan mereka bisa tertangkap radar dan memiliki kesempatan yang sama.
Ini adalah sebuah kumpulan masterpiece yang patut kalian apresiasi lebih.
CD Side A:
1. Oneding - Tertawa Terluka
2. Dandy Gilang - Whats Left
3. Parau Phaskalis - Ekaristi
4. Norman Sasongko - Tentang Rinduku
5. Christabel Anora If Only These Wall Could Talk
6. Hagi - Everybody Is Alone
7. Nico Lourdy - Pejamkan, Rasakan
8. Farewell Atlantis - Salam Dari Duka
CD Side B:
1. Bambang Iswanto - Release Release
2. Odien - 02.00 AM
3. Robertus Donny Hendrawan - A Session In The Abbyss (Ajer Cover)
4. Vulgaris - Di Bawah Permukaan
5. Andin - Merah Darah
6. Bill Walesa - Tiada Lagi Mimpi Buruk
7. Ruang Luka - Untuk Semua Yang Terjadi
8. Iksan Skuter - Malang Yang Malang
(kpl/faj)