Diterbitkan:
Nah, rupanya hal tersebut terbukti salah pada mini album dari Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR) terbaru. Berjudul ORKESLAH KALAU BEGITAR, inilah solusi terbaik untuk orang-orang yang terlalu malas mendengar hantaman distorsi terus menerus di telinga mereka.
Berisi 3 track recycle dari Naif, Seringai, dan Efek Rumah Kaca, OM PMR tetap menyelipkan sebuah lagu baru yang mengawali rangkaian pesan moral mereka. Hal unik pun tampak jelas lewat penggunaan font band Iron Maiden pada Booklet EP mereka.
Advertisement
Ada detil menarik saat melihat CD album ORKESLAH KALAU BEGITAR yang berada di bawah bendera Demajors. Yap, laser print label ini pun tampak jelas di balik CD dan membuatnya terlihat cukup eksklusif.
Dibuka dengan track Time Is Money, OM PMR langsung memberikan sentuhan beat santai ala musik orkes. Tak perlu berpikir banyak, apa pun yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup jadi tema besar dari lagu pertama ini.
Secara apik, Jhonny Iskandar cs menyelipkan pesan untuk bekerja keras dengan cara apa pun tanpa mengorbankan teman. Beranjak ke lagu kedua, Pengantar Minum Racun mendaur ulang lagu Naif yang berjudul Posesif menjadi Topan (Tato Atau Panu) mulai dari pesan maupun gaya musiknya.
Dibalut musik yang masih seirama dengan Time Is Money, PMR mengingatkan bagaimana pentingnya kebiasaan mandi secara rutin. Tapi, bukan berarti mereka melupakan unsur komedi pada lagu ini. Yap, pernah membayangkan seseorang meninggal karena panu? Jangan pernah tanyakan kenapa kamu harus mandi secara rutin dan bersih.
Begitu kamu masuk pada track ketiga, lupakan sensasi area moshpit atau raungan distorsi kencang dari Ricky Siahaan saat tampil bersama Seringai. Yap, lagu Individu Merdeka jadi alternatif untuk berpikir idealis dan sedikit skeptis lewat musik yang ringan. Jangan kaget kalau kamu bisa mengingat nada-nada orkes khas PMR pada lagu ini.
Di sisi lain, kalimat-kalimat kreatif dan jenaka ala Pengantar Minum Racun tidak disematkan di antara verse atau reff seperti lagu-lagu sebelumnya. Simpel dan singkat, kalimat tersebut bisa kamu temukan di akhir lagu Individu Merdeka.
Cukup singkat begitu masuk pada lagu ke-4. Diawali dengan dialog jenaka, Cinta Melulu versi PMR kali ini agaknya menyindir acara musik yang penuh dengan lagu cengeng namun tetap disukai.
Tetap mempertahankan nuansa musik aslinya, PMR sedikit mengubah sejumlah lirik dengan tetap menonjolkan tema besar yang Efek Rumah Kaca bawa dalam lagu Cinta Melulu. Meski terkesan serius, pastikan kamu menyimak bagian bridge pada lagu ini. Yap, Jhonny Iskandar tetap konsisten dengan komedi-komedinya.
Meski PMR menyajikan 3 lagu recycle dan satu lagu baru, agaknya kehadiran mereka sejak tampil di Borneo House sukses membangkitkan gairah penikmat musik di Tanah Air. So, apa kamu sudah membeli album original mereka via Demajors? :D
Tracklist album ORKESLAH KALAU BEGITAR:
1. Time Is Money
2. Topan (Tato Atau Panu)
3. Individu Merdeka
4. Cinta Melulu
(kpl/ntn)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/ntn)
Advertisement