'MENYANYIKAN PUISI', Menuju Dunia Imajinasi Lewat Musik Ari Reda

Penulis: Risang Sudrajad

Diperbarui: Diterbitkan:

'MENYANYIKAN PUISI', Menuju Dunia Imajinasi Lewat Musik Ari Reda Ari Reda © Facebook/Arireda

KapanLagi.com - 32 tahun sudah Ari Malibu dan Reda Guidamo bersama membentuk duo Ari Reda. Bukan waktu yang sebentar tentunya. Sudah terlalu banyak jiwa-jiwa yang dihibur dan terinspirasi oleh karya-karya mereka.

Tepat di tahun ini pula, mereka membuktikan bila selalu ada jalan untuk berkarya lewat keindahan kata-kata. Hal itulah yang mereka buktikan melalui sebuah album musik bertajuk MENYANYIKAN PUISI.

Pernah membawakan keindahan lewat album BECOMING DEW di tahun 2007 silam, Ari Reda mencoba untuk mengulanginya di album ini. Sekali lagi, mereka menyanyikan karya-karya puisi dari penyair besar Indonesia seperti Abdul Hadi WM, Goenawan Mohammad, Mozasa, Sapardi Djoko Damono, dan Toto Sudarto Bachtiar di album kedua ini.

Puisi Di Restoran karya Sapardi Djoko Damono menjadi menu pembuka dari album MENYANYIKAN PUISI. Ari Reda menunjukkan keindahan yang luar biasa lewat komposisi musik dari M. Umar Muslim.

MENYANYIKAN PUISI dari Ari Reda kaburkan batas imajinasi © Facebook/AriredaMENYANYIKAN PUISI dari Ari Reda kaburkan batas imajinasi © Facebook/Arireda

Sederhana, hanya kata itulah yang bisa menggambarkan lagu pertama ini. Vokal lembut dan instrumen petikan gitar akustiknya sudah cukup membuat para pendengar terbuai dengan indahnya lagu ini. Ada sebuah nuansa keredupan di lagu ini seperti liriknya sendiri yang seolah bercerita tentang perasaan sakit yang teramat dalam.

Di restoran benar-benar menjadi awal manis sebelum beranjak ke track kedua, puisi dari Toto Sudarto Bachtiar yang berjudul Gadis Peminta-Minta. Diaransemen ulang oleh Ags. Arya Dipayana, lagu ini terasa sedikit lebih gembira jika dibandingkan dengan lagu pembuka sebelumnya.

Buat kamu yang sedang galau berat, track ketiga yang berjudul Dingin Tak Tercatat wajib masuk ke deretan playlist pilihan. Perhatikan lirik 'Tuhan, kenapa kita bisa berbahagia'. Lewat lirik ini, Ari Reda seolah menyadarkan kita bila Tuhan selalu punya satu rencana terbaik yang kadang tak akan bisa dipahami oleh kita umatnya.

Petikan gitar pelan namun tegas di lagu Lanskap semakin mengajak para pendengar untuk tenggelam ke nikmatnya musik sederhana ala Ari Reda. Empat baris lirik yang diambil dari larik puisi milik Sapardi Djoko Damono sudah cukup bagi mereka buat melukiskan kedamaian hidup.

Ari Reda sajikan musik sederhana di album MENYANYIKAN PUISI © Kapanlagi.com®Ari Reda sajikan musik sederhana di album MENYANYIKAN PUISI © Kapanlagi.com®

Mood pendengar kembali dijungkir balikkan lewat lagu keenam. Setelah cukup happy lewat track sebelumnya, lagu Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi menyajikan nuansa gelap dengan liriknya yang seolah bercerita tentang sebuah perenungan dari Gunawan Muhammad, si penulisnya. 'Aku pun tahu sepi kita semua. Bersiap Kecewa bersedih tanpa kata'.

Cukup bermain dengan imajinasi. Puisi Bunga-Bunga di Halaman dari Sapardi Djoko Damono yang dimusikalisasi puisikan dengan musik dari M. Umar Muslim cukup ampuh untuk menyadari betapa bahagianya hidup ini. Lalu bagaimana dengan dua track terakhir yaitu Engkau Menunggu Kemarau dan Tuhan Kita Begitu Dekat karya Abdul Hari WM?

Dua track ini menjadi lagu penutup yang bakalan membuatmu kembali melayang-layang di padang imajinasi. Lebih istimewa lagi karena Ari Reda mencoba mengingatkan kita bila Tuhan ada di hati setiap orang lewat track terakhir, Tuhan Kita Begitu Dekat.

Ari Reda nyanyikan sembilan puisi dari para penyair besar Indonesia © Facebook.com/AriredaAri Reda nyanyikan sembilan puisi dari para penyair besar Indonesia © Facebook.com/Arireda

Makin keren lantaran sembilan puisi dengan larik-larik puitisnya dalam album MENYANYIKAN PUISI dikemas dengan artwork minimalis. So, nggak berlebihan bila album kedua Ari Reda ini menjadi salah satu top recommended album buat para penikmat musik.

Bila harus mendefinisikan, album MENYANYIKAN PUISI dari Ari Reda adalah sebuah menu terbaik untuk mengaburkan batas-batas imajinasi dan mengolahnya menjadi rasa dan cipta dengan cara sederhana :)

Tracklist album MENYANYIKAN PUISI:
1. Di Restoran
2. Gadis Peminta-minta
3. Dingin Tak Tercatat
4. Kupu-Kupu
5. Lanskap
6. Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi
7. Bunga-Bunga di Halaman
8. Engkau Menunggu Kemarau
9. Tuhan Kita Begitu Dekat

 

(kpl/abl)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/abl)

Editor:

Risang Sudrajad

Rekomendasi
Trending