Hammersonic 2013, Perayaan Wisata Metalhead Indonesia [Part I]

Penulis: Renata Angelica

Diperbarui: Diterbitkan:

Hammersonic 2013, Perayaan Wisata Metalhead Indonesia [Part I] Obituary di Hammersonic 2013: @KapanLagi.comĀ®/Bambang E Ros

KapanLagi.com - oleh: Rea

Sejak bulan Februari 2013, Hammersonic 2013 sudah kembali digaungkan. Keberhasilan di tahun sebelumnya membuat saya memastikan diri hadir, sekalipun lokasi perhelatan kini lebih jauh, di Ecopark Ancol.

Line up festival diumumkan secara berkala oleh penyelenggara, membuat calon penonton tenggelam dalam debar dan adrenalin masing-masing. Beberapa nama sudah pernah mampir ke Indonesia sebelumnya, seperti Dying Fetus serta Cannibal Corpse, sehingga mengundang rasa ingin tahu, kenapa mereka lagi yang diundang?

Rasa ingin tahu itu langsung berubah menjadi semangat saat mengetahui Cradle of Filth, Obituary, Lock Up dan Destruction bakal hadir. Harapan-harapan membumbung tinggi, membuat terik matahari Jakarta di Sabtu (27/4) siang tak dirasakan. Apalagi perjalanan yang dimulai dari Jakarta Selatan menggunakan transportasi umum terbukti efektif menambah teman dari shelter ke shelter. Semua punya tujuan sama, Ecopark Ancol!

Hammersonic 2013 @www.facebook.com Hammersonic 2013 @www.facebook.com

Hammersonic 2013 @www.facebook.com

Hammersonic 2013 @www.facebook.com

Bagaimana cara mengetahuinya? T-shirt hitam, biasanya bergambar atau bertuliskan nama band, jadi patokan mudah. Kami bertukar pandang, bertukar senyum dan segera terlibat dalam obrolan tentang musik. Musik memang menyatukan, apalagi bila yang disukai bukanlah sesuatu yang lazim.

Informasi yang didapatkan, memang penonton tak hanya dari Jakarta. Saya melihat berbagai suku dengan bahasa daerah masing-masing, bahkan dari negara berbeda, di satu lapangan rumput besar di Ancol, dan itu terasa indah. Tidak ada perbedaan ras, atau status sosial. Tidak sedikit penonton datang memanggul tas carrier di punggung dengan wajah kelelahan karena medan dan cuaca.

Rundown Hammersonic 2013 @www.facebook.com Rundown Hammersonic 2013 @www.facebook.com

Rundown Hammersonic 2013 @www.facebook.com

Rundown Hammersonic 2013 @www.facebook.com

Kelelahan itu terbayar ketika melihat dua panggung sejajar di venue, dengan spanduk Hammersonic dan sponsor menjembatani mereka. Ketika saya datang, panggung Sonic sedang diisi oleh Power Metal, tepat saat lagu Satu Jiwa akan dimulai. Lagu yang takkan lekang oleh waktu!

Seketika kami ikut bernyanyi. Matahari makin condong ke barat, sejenak musik dimatikan lantaran waktunya menjalankan salat Magrib. Di rundown, dijadwalkan Voyager (Australia), Edane, Dyscarnate, Hour of Penance, Dying Fetus, Lock Up, Epica dan Obituary akan memenuhi hari pertama Hammersonic ini. Saya melewatkan Dying Fetus saat tampil di Solo, jadi saya bertekad tak jauh-jauh dari panggung setelah pukul enam sore.

Voyager tampil penuh percaya diri dalam kesempatan pertama mereka di Jakarta. Menarik sekali saat mereka mengcover lagu soundtrack film GHOSTBUSTER serta Highway to Hell-nya ACDC, lengkap dengan tarian khas Malcolm Young (gitar). Setelah Edane yang tampil nyaris tanpa klimaks, Dyscarnate langsung memanaskan piknik para metalhead ini.

Hour of Penance dari Italia sukses menciptakan circle pit di jam prime time. Ketika John Gallagher, Sean Beasley dan Trey Williams (Dying Fetus) naik panggung, suasana sudah sedemikian panas. Trio yang telah merasakan atmosfer metal Indonesia di Hammersonic 2012 serta Rock in Solo (2010) ini tak lagi membutuhkan basa-basi. Mereka sudah tahu kekuatan massa mereka, yang kenyataannya belum juga berkurang.

Lock Up menjadi aksi yang paling saya nanti di hari pertama. Bukan apa-apa, ini merupakan supergroup, gabungan dari Napalm Death dan Dimmu Borgir, dua nama raksasa dari Eropa. Usia paling muda personelnya adalah 40 tahun, tetapi kecepatan mereka tidak berkurang sedikit pun. Galak, sengit, panas, Lock Up tidak memberi jeda meski hanya untuk menarik nafas. Ya, segarang itu grindcore keluaran Nuclear Blast ini!

Epica (Belanda) menyegarkan Ecopark dengan symphonic metal-nya. Simone Simons (vokal) yang sedang hamil jadi ratu semalam, dengan kostum kulit hitam dan suara mezzo-sopran. Empat buah blower ditambahkan di atas panggung dan membuktikan, rambut memang aksesoris metal terakurat. Durasi lagu yang panjang dan megah membuat Epica memperpanjang show mereka.

                                            video: @Up3x

Jelas, Epica menikmati saat pertama di Indonesia ini, di mana penonton mau bernyanyi bersama. Mereka berulangkali mengucapkan terima kasih, bahkan menambah stok lagu dengan senang hati, dan menyempatkan diri berfoto dengan penonton yang serempak mengacungkan simbol metal dengan jari.

Sementara panggung Hammer masih riuh lantaran personel Epica enggan kembali ke balik panggung, saya langsung mengamankan posisi di panggung Sonic. Ladies and gentlemen, ini Obituary! Band dari Florida, Amerika Serikat, yang menjadi salah satu band death metal paling sukses di dunia. Mereka ada di depan mata!

Tampil ala metalhead klasik dengan rambut sepanjang punggung, circle pit yang terbentuk makin lama makin besar. Terry Butler (bas) berulangkali menggerakkan tangan, menyemangati penonton yang habis-habisan berputar di antara debu lapangan yang naik ke udara. Pengalaman panggung hampir 30 tahun memadatkan kualitas show Obituary, membuat terkesima dan alam bawah sadar pun mengajak kepala terangguk mengikuti dentum drum. Magis!

                                              @entulista

Di akhir penampilan, mereka memotret penonton. Terry malah menyempatkan diri meminta tolong seorang petugas keamanan di bawah panggung untuk memberikan sebuah merchandise kepada seorang penonton di deret terdepan. Dia mengawasi pemberiannya itu sampai di tangan orang yang dimaksud, lalu menangkupkan kedua tangan untuk menyampaikan terima kasih.

Entah apa yang dilakukan oleh si penonton sampai membuat Terry begitu terkesan. Mungkin dia hafal semua lagu dalam setlist, atau terlihat sangat memuja Obituary. Tak bisa dibayangkan bagaimana perasaan metalhead yang mendapat hadiah dari Terry. Melihat adegan itu, rasanya menghangatkan hati.

@KapanLagi.com®/Bambang E Ros@KapanLagi.com®/Bambang E Ros

@KapanLagi.com®/Bambang E Ros

@KapanLagi.com®/Bambang E Ros

Kerap dianggap sebagai genre 'berbahaya' dan di'tepi'kan oleh media, Hammersonic Festival 2013 menjadi fasilitas menyenangkan untuk merayakan cinta terhadap musik berkecepatan tinggi tersebut. Tidak perlu ada persyaratan gaul, selama sama-sama mendengarkan metal, dengan sendirinya dia akan menjadi bahasa universal.

 

(kpl/rea)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/rea)

Rekomendasi
Trending