KapanLagi.com - Oleh:
Rita SugihardiyahI'm so happy. Cause today I found my friends. They're in my head. I'm so ugly. But that's ok...saat mendengar lagu Lithium diputar di salah satu radio online, saya jadi teringat Kurt Cobain, vokalis Nirvana yang hidupnya berakhir tragis di puncak popularitas. Kematian Kurt lebih dari satu dekade ini masih menyisakan teka-teki bagi penggemarnya. Terlepas dari berbagai spekulasi di balik kematiannya, saya ingin mengajak Anda mengenal Kurt dari segala sisi:
HE IS GREAT, WHY?
- musisi cerdas dan jenius sekaligus temperamental. Banyak kalangan yang menyebut Kurt tak siap dengan popularitas mendadak yang harus dijalaninya setelah lagu Smells Like Teen Spirit melejit pada 1991.
- sejak kecil Kurt adalah anak pandai, hobi menulis puisi, syair dan menggambar.
- ujung tombak Nirvana yang membawa pengaruh kuat bagi band-band di Seattle (lebih dikenal dengan nama Seattle Sound)
- Man of Grunge! single Smells Like Teen Spirit dari album kedua (Nevermind), bisa jadi adalah lagu dan album pertama kelahiran aliran grunge (alternative rock)
- album Nevermind menjadi album paling laris dan terjual lebih dari 26 juta copy di seluruh dunia sejak kali pertama dirilis pada 1991
- Kurt adalah musisi terhebat di masanya baik sebagai solois maupun saat bersama Nirvana
- Kurt dan Nirvana menjadi pelopor band grunge mulai dikenal pasaran musik internasional, sebut saja Soundgarden, Pearl Jam, Alice In Chains jadi yang sama-sama berasal dari Seattle.
- menjadi trendseter anak-anak muda dunia (termasuk Indonesia) dengan gaya santainya: jins belel (kadang juga sobek di beberapa bagian), rambut gondrong dan dibiarkan liar, kaus lengan panjang, flanel plad shirt (kemeja kotak-kotak dari bahan flanel), sepatu kets (ala converse) adalah kiblat gaya anak muda 90an.
HE IS IN TROUBLE:
- sangat malas, tapi di waktu lain dia bisa sangat produktif dan kreatif menulis lagu baik di studio maupun di rumah
- pencandu obat dan alkohol akut, juga penderita bronkritis dan laryngitis yang parah
- penderita bipolar. Dikutip dari Bipolar-Lives, Kurt Cobain And Manic Depression: bipolar hampir mirip dengan depresi dengan perubahan mood yang sangat ekstrim seperti mudah gusar, euforia terlalu berlebihan, energi tak terkontrol, mudah marah, bingung, dan kepercayaan diri yang berlebihan
- sering menulis coretan-coretan bernada emosional
- semasa mudanya Kurt selalu berkata ingin bunuh diri. Frase I hate myself and want to die', seperti sebuah mantra yang selalu diucapkan Kurt saat wawancara dengan wartawan, bahkan frase itu digunakannya sebagi judul albumnya
- If you die you're completely happy and your soul somewhere lives on. I'm not afraid of dying. Total peace after death, becoming someone else is the best hope I've got...adalah salah satu curhat Kurt tentang kematian
- kerap melakukan aksi vandal baik di belakang panggung dan hotel. Biasanya dilakukan dengan penuh semangat dan emosi yang meledak-ledak
- terlahir dari keluarga yang lekat dengan alkohol, dan yang menyedihkan Kurt bukan orang pertama yang bunuh diri dalam hierarki keluarganya
- saat Kurt berusia 12 tahun, Burle menembak dirinya sendiri di perut dan kepala dengan pistol. Burle adalah saudara kakek Kurt, Leland Cobain.
- setahun usai kematian Burle, Ernest Cobain (adik Burle dan Leland Cobain) juga meninggal setelah jatuh dari tangga gara-gara mabuk.
- Kenneth, satu-satunya saudara tersisa dari Leland Cobain juga bunuh diri dengan menembak kepalanya, tak lama setelah meninggalnya Ernest.
- Kakek buyut Kurt dari pihak ibu juga mengalami gangguan mental. Saat ibunda Kurt (Wendy) berusia 10 tahun, ayahnya menusuk diri sendiri di depan keluarganya. Kakek buyut Kurt dibawa ke rumah sakit jiwa dan dua bulan kemudian ia merobek luka tusukan ketika petugas rumah sakit tidak melihatnya
- saat Kurt di kelas 8, dia dan dua orang temannya menemukan mayat penduduk setempat yang menggantung dirinya di luar sekolah
- Kurt sering berujar kepada teman masa kecilnya (Rod Marsh) bahwa keluarganya memiliki gen bunuh diri.
(kpl/rit)