Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Tidak bisa dipungkiri kalau perubahan era industri musik tradisional menuju digital banyak mempengaruhi para pelaku di dalamnya. Sebagai musisi yang menghidupi dan hidup dari industri musik, Glenn Fredly pun tak menepis kalau dirinya pun harus mengikuti perubahan tren yang ada.
"Musik juga ngalamin, karena kita berada di daerah digital yang sampai mempengaruhi musik dan lintas lainnya. Yang paling penting adalah bagaimana tata kelola menghadapi era digital. Karena itu akan jadi platform untuk bagaimana perkembangan digital hari ini, dan musik sebagai sebuah konten. Kalau musik era digital semua berangkat dari lagu. Itu penting, makanya yang paling rentan dari semua masalah digital hari ini hak cipta, ya itu adalah pelakunya. Jadi ya lebih concern kepada bagaimana ekosistem musik di Indonesia hadapi era digital, itu lebih penting," aku Glenn saat ditemui di acara peluncuran LINE Concert!, Pacific Place, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2017).
Namun Januari hit maker itu tak menepis adanya beberapa hal menurutnya tidak memberi keuntungan bagi pelaku di industri musik. Menurutnya, akses rilisan di Indonesia masih cukup sulit menyaingi rilisan digital yang terus berdatangan dari luar.
Advertisement
"Nggak enaknya era digital tuh gini, makin captive, makin pengen tau siapa sih yang denger musik kita. Di tim saya ada basic analitic-nya juga, di sosmednya, terus diliat, siapa sih yang dengerin musik saya. Mau berkarya ke depannya pun di Indonesia hari ini paling banyak karya-karya lahir, tapi gak masuk ke ranah digital. Karena pertama akses. Rilisan digital hari ini gak sebanyak rilisan digital yang dateng dari luar. Tapi kalo rilisan fisik, wah, masih banyak sekali. Masih ketemu musisi-musisi yang create rekam CD terus mereka jual direct satu sama lain, menurut gue itu hal kenyataan yang bisa diliat dan di-support dari industri musik ini," lanjutnya.
Jika melihat apa yang diutarakan oleh Glenn, tentu dibutuhkan strategi tersendiri untuk menghadapi perubahan era musik tradisional menuju digital ini. Lalu, bagaimana strategi Glenn Fredly sendiri untuk menghadapi era digital yang terus menekan para pelakunya untuk berinovasi?
"Kalo saya pertama dari manajemen sendiri, katalog lagu saya pribadi, terus kayak saya punya publishing sendiri, didata. Kita pelajari dan lihat semua yang saya buat selama ini mengikuti perkembangan maupun juga melihat demand orang dalam mengikuti era digital. Yang saya bilang tadi, mengelola digital saya, musik itu nggak bisa saya paksakan. Buat saya musik itu kebutuhan, membuat karya, saya nggak bisa bikin musik kayak fast food yang cuma didenger dan lewat gitu aja," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/far/ntn)
Advertisement