Methosa Rilis 'Adu Domba', Persembahkan Untuk Hari Hak Asasi Manusia 2025

Methosa Rilis 'Adu Domba', Persembahkan Untuk Hari Hak Asasi Manusia 2025
METHOSA - Credit: Istimewa

Kapanlagi.com - Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada 10 Desember 2025, band rock Methosa merilis single terbaru berjudul Adu Domba. Lagu ini akan resmi diluncurkan pada 12 Desember 2025 sebagai persembahan bagi peringatan Hari HAM serta sebagai bentuk penghormatan kepada kawan-kawan aliansi gerakan masyarakat sipil.

Adu Domba bukan sekadar karya musik, tetapi pernyataan sikap. Melalui lagu ini, Methosa menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan penegakan hak asasi manusia, sekaligus meneguhkan dukungan kepada para korban pelanggaran HAM dan keluarga mereka yang hingga hari ini masih menuntut keadilan.

Secara lirik, Adu Domba mengangkat kembali ingatan publik atas berbagai kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia: dari Aksi Kamisan di depan Istana Negara, pertanyaan Sumarsih atas kematian Wawan, gugatan Suciwati terhadap negara atas pembunuhan Munir, hingga tragedi yang menimpa Marsinah, Salim Kancil, dan warga lainnya yang hingga kini menjadi simbol perjuangan menolak lupa.

Baca juga berita lainnya di Liputan6.com

1. Sumbangsih untuk Generasi Penerus

Melalui karya ini, Methosa berupaya mencatatkan sejarah pelanggaran HAM dalam bentuk yang dapat diakses generasi mendatang, agar mereka mengenal peristiwa-peristiwa penting yang membentuk perjalanan demokrasi dan perjuangan keadilan di Indonesia.

Adu Domba hadir sebagai seruan agar warga tidak saling memukul, tidak saling menghantam, dan tetap menjaga kesadaran bahwa keadilan adalah tujuan bersama. FESTIVAL RAWAT SUARA WARGA: PUNCAK PERINGATAN HARI HAM 2025.

Adu Domba dipersembahkan Methosa sebagai bagian dari rangkaian peringatan tersebut sebuah lagu yang tidak hanya didengarkan, tetapi juga dirasakan sebagai suara kolektif perjuangan HAM.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Konsistensi Sikap

Methosa selama ini konsisten menggunakan musik sebagai medium kritik sosial, keberpihakan pada warga, dan penolakan terhadap ketidakadilan. Dukungan terhadap perjuangan hak asasi manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan berkarya mereka.

Melalui Adu Domba, Methosa menegaskan bahwa musik masih dan akan selalu menjadi ruang penting untuk menyuarakan kebenaran, sekaligus menjadi cara untuk memastikan bahwa sejarah perjuangan HAM tetap hidup dan dikenang oleh generasi-generasi berikutnya.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/far/ums)

Rekomendasi
Trending